Sabtu, 30 September 2006

BRING THE LOVE

Bacaan : Lukas 10:25-37
“...dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.”
(Lukas 10:27)

Seorang gadis berusia 15 tahun bernama Lisa Marie ditemukan tewas gantung diri. Dari diary-nya, terungkap bahwa selama ini Lisa selalu diejek, dicaci, dan jadi bahan olok-olokan teman-teman sekolahnya hanya karena wajahnya yang tidak cantik. Ditambah lagi ayahnya kemudian meninggal dunia dan ibunya menderita cacat seumur hidup akibat kecelakaan. Nenek yang dicintainya pun harus menjalani kemoterapi akibat penyakit yang dideritanya. Lisa yang hidupnya ibarat sudah jatuh tertimpa tangga, bukannya mendapat dukungan dari teman-temannya tapi ia justru mendapat perlakuan yang menyakitkan.
Sobat muda, mungkin banyak sekali di antara kita ketika melihat ada teman kita yang kebetulan punya kekurangan secara fisik, kita justru malah mengejek.Belum lagi kalau dia punya masalah, kita pun cenderung tak perduli. Hari ini firman Tuhan mengajarkan, ketika kita berada di tengah-tengah orang-orang yang memiliki beban berat, kita jusru seharusnya menjadi orang orang yang dapat memberikan perhatian dan kasih sayang untuk mereka. Itulah pertolongan pertama yang dapat kita berikan untuk mereka. Mungkin hanya dengan memberikan senyuman untuknya, atau mendengarkan keluh kesahnya, bahkan mendoakannya, semuanya itu terasa cukup menolong dan menguatkannya. Setidaknya, perisiwa bunuh diri seperti yang dilakukan Lisa Marie tidak akan tejadi, karena dia tahu bahwa ada orang yang perduli dan memperhatikannya.
Nah, hari ini, sudahkah sobat muda membawa cinta, kasih sayang, perhatian, serta keperdulian kita buat teman-teman kita yang memiliki persoalan yang sama dengan Lisa Marie? Well, mulai hari ini, start your day dengan memberikan cinta dan perhatianmu untuk mereka.(grace)

(Telah dimuat di Renungan Harian Rajawali)

Jumat, 08 September 2006

THE FREEDOM TO BE YOU

Bacaan : Roma 6:15-23
“Roh, yang memberi hidup telah memerdekakan kamu
dalam Kristus dari hukum dosa dan hukum maut.”
(Roma 8:2)

Yang namanya ultah ke 17, pasti sudah dinantikan oleh hampir sebagian besar anak muda. Kata orang, usia 17 adalah usia di mana kita sudah mulai disebut dewasa. Di usia ini kita sudah mendapatkan hak untuk memiliki KTP dan SIM, boleh ikut Pemilu, dan bahkan menurut aturan pemerintah sudah diizinkan untuk menikah. Pendek kata, di usia ini kebebasan untuk menentukan segala sesuatunya sendiri, tanpa campur tangan orang lain.
Masalahnya, seringkali ketika kita sudah mencapai usia 17 tahun, yang dinanti-nantikan justru adalah kebebasan untuk berbuat semau gue tanpa diikat lagi oleh aturan-aturan ortu. Enggak cuman itu saja. Seringkali juga ketika sudah mendapatkan kebebasan, kita justru malah karena terlalu bebas dan terjerumus ke hal-hal yang enggak benar seperti narkoba, free sex, masturbasi,  pornografi, trek-trekan, dsb, sehingga membuat kita jadi terikat dengan dosa. Kita tidak lagi menjadi diri sendiri, karena kita menurut apa yang dikehendaki Iblis. Kita justru diperbudak dan makin dibelenggu oleh dosa sehingga tidak lagi menjadi manusia yang bebas.
Sobat muda, seharusnya usia 17 tahun menjadi tonggak buat kita. Bahwa kebebasan yang dianugerahkan Allah seharusnya menjadikan diri kita sosok yang telah dimerdekakan oleh Kristus. Hidup kita seharusnya mencerminkan bahwa Kristus yang telah memerdekakan itu ada di dalam diri kita. Sebab itu, sebagai orang-orang yang telah menikmati kemerdekaan di dalam Dia, hendaknya senantiasa kekudusan hidup kita agar tidak lagi jatuh ke dalam belenggu dosa.(esi)


(Telah dimuat di Renungan Harian Rajawali)