Sabtu, 28 Februari 2009

WHO SAID JOMBLO CAN’T BE HAPPY?


Gelar Miss Jomblo resmi disandang Angel semenjak semua sohib-sohibnya juga resmi punya gandengan (bukan truk gandeng lho…).  Apalagi udah bulan Februari gini, everyone udah mulai sibuk ‘berburu’ pasangan, biar nggak gigit jari ngerayain Valentine alone aja. Gara-gara itulah Angel mulai ngerasa nggak nyaman sama status jomblonya.
Mulai deh Angel sibuk pe de ka te sama beberapa cowok. Tapi hasilnya nihil, nggak ada satu cowok pun yang nyangkut di hatinya. Padahal, meski sohib-sohibnya udah nyomblangin Angel sama beberapa cowok yang menurut mereka oke buat Angel, tetep aja nggak berhasil. Angel mulai bingung, frustasi, ngerasa dirinya nggak cantik en menarik, mulai ngebanding-bandingin diri sama orang lain. Buntut-buntutnya, rasa minder pun mulai nongol di dalam diri Angel.
So, demi ngebuktiin ke sohib-sohibnya kalau dia juga bisa  punya cowok en bukannya cewek yang nggak laku, Angel pun asal nyamber aja cowok yang baru dikenalnya, yang nggak ketahuan jelas asal-usulnya buat dijadiin gebetannya. Alhasil, bukannya senang yang didapat, malah susah yang diraih. Duh... kebayang kan gimana ngerinya?

 

Takut ngejomblo

Nggak cuma cowok en cewek yang masih abege aja yang takut ngejomblo. Mereka-mereka yang udah dewasa pun banyak yang takut banget ngejomblo lho. Banyak alasan kenapa banyak di antara kita yang takut banget menyandang status jomblo. Dari yang ngiri gara-gara temen-temennya udah pada pacaran or bahkan udah marriage, takut dibilang nggak laku or DPR (Durung Payu Rabi – nggak laku marriage), dikejar-kejar ortu en orang-orang di sekililing kita, untuk pamer ke orang-orang kalo kita udah punya pacar, dan segudang alasan lainnya.
Actually, kenapa sih kita musti kuatir ngejomblo? Kenapa sih jomblo aja musti jadi masalah? Karena kita punya cara pandang yang salah. Seringkali kita punya pikiran kalo ngejomblo itu berarti kita nggak laku. This is a wrong idea. Ngejomblo nggak berarti kita tuh nggak laku. There’s so many reason kenapa kita ngejomblo. Dari yang belum pingin pacaran, belum siap pacaran, belum nemuin tulang rusuk yang tepat, and so on. So, jangan pernah sekali-kali berpikir kalo ngejomblo itu berarti nggak laku. Buang jauh-jauh deh pikiran salah kayak gini.
Nggak cuma itu aja. Hal lain yang bikin kita kuatir ya karena sebenarnya kita nggak melekat sama Tuhan. Gara-gara kita nggak melekat sama Dia, kita jadi meragukan semua janji-janji-Nya. Nggak cuma ragu sama janji Tuhan, kita juga jadi sosok yang nggak pede. Kok bisa? Lha iya. Kalo orang begitu deket en percaya banget sama Tuhan, otomatis dia jadi pede dong karena dia tahu ada Tuhan yang senantiasa menyertai dan menguatkannya serta always ngasih yang terbaik buat dia. So, tentu aja dia jadi nggak kuatir kalo sekarang masih jomblo. Mustinya kalo kita bener-bener melekat sama Tuhan, kita nggak perlu pusing en jomblo pun nggak jadi masalah buat kita kan?

Waiting for the right time
Maybe kita bingung, kenapa sih kita masih ngejomblo. Well, yang jelas bukan karena kita nggak cakep, bukan karena kita nggak pinter, or bukan juga karena kita  nggak menarik, tapi karena memang belum waktunya. Sometimes kita ini suka nggak sabaran nunggu waktunya Tuhan. Makanya, banyak anak-anak abege macam kita nih yang umurnya baru belasan, udah pada bingung cari pasangan sampai ada yang stress segala. Padahal kan mustinya kita lebih mentingin studi en masa depan kita. Kalau belum-belum kita udah kebingungan dulu, ya akhirnya kayak si Frisca tadi, dapetnya pasangan yang nggak bener en tentu aja itu bikin kita udah ngedukain hatinya Tuhan. Jadi berabe kan urusannya? Udah kita sendiri susah, kita juga ngelukain hatinya Tuhan. Bukan kebahagiaan yang kita dapat, malah duka nestapa yang kita tuai.
Remember guys, apa yang kita tabur itu juga yang akan kita tuai (Galatia 6:7b). Kalau kita udah menabur ketidaksabaran, ya itu tadi akibat yang dituai kita nggak dapat pasangan yang sepadan dan seimbang seturut dengan kehendak Allah. Kalau Tuhan udah janji bakal ngasih yang terbaik buat kita, ngapain musti bingung? Seharusnya kita nggak perlu bingung en tetap bersabar menantikan janji Allah digenapi dalam kehidupan kita. Ingat! Untuk segala sesuatu ada waktunya (Pengkhotbah 3:1). Termasuk dalam hal berpacaran. Kalau memang sudah waktunya, Tuhan pasti akan membuat segala sesuatunya indah pada waktunya (Pengkhotbah 3:11).
So guys, ngapain musti bingung lagi? Kalau kita sudah tahu kebenaran firTu, mustinya kita menikmati masa-masa jomblo kita dengan melakukan kehendak Allah. Fokuskan diri dengan tugas utama kita. Kalau kita masih sekolah, ya kita musti fokus sama tugas dan kewajiban kita as a student. Selain itu, kita juga nggak boleh ngelupain tugas pelayanan kita bagi Allah. Adalah sebuah kesempatan emas ketika kita diberikan anugerah untuk bisa melayani Dia yang sudah menebus segala dosa kita. Tuh kan… ada banyak hal yang musti kita lakuin dalam hidup ini, ketimbang terlalu mikirin status jomblo kita. Well guys don’t worry, be happy. Better for us waiting the right time from God.q(greesika)      (telah diterbitkan di Majalah KASUT GKI Pondok Indah Jakarta, Edisi Februari 2009)

MY PRECIOUS THINGS VS MY PRECIOUS LIFE


Masih ingat dengan Ryan, pembunuh berantai asal Jombang yang sempat bikin heboh di tahun 2008 lalu? Sekitar 11 orang harus rela nyawanya disudahi Ryan, hanya gara-gara Ryan pengen memiliki harta benda yang dimiliki oleh korban-korbannya. Menurut penuturan beberapa kenalannya di Jombang, Ryan sering membual, seolah-olah ia adalah orang yang sukses di Jakarta. Konon ketika pulang ke Jombang, ia mengarang cerita bahwa ia sedang main sinetron. Ryan, mungkin pemimpi di siang bolong. Ia seolah bermimpi menjadi orang kaya mendadak yang kehidupannya bergelimang uang. Mungkin ia terlalu banyak menonton sinetron yang menggambarkan orang yang tiba-tiba menjadi selebritis kaya tanpa harus susah payah bekerja. Padahal cerita sinetron hanyalah mimpi yang jauh dari kenyataan. Ryan tidak bisa lagi membedakan antara mimpi sinetron dengan dunia nyata yang sesungguhnya. Agaknya inilah salah satu penyebab mengapa Ryan nekat membunuh untuk mendapatkan uang demi melakonkan mimpi-mimpinya.
Guys, tanpa disadari, meski mungkin tak sedrastis perilaku Ryan, kita seringkali pengin dianggap keren dan wah di depan teman-teman kita, kalo kita punya HP yang paling canggih, jam tangan yang lagi ngetrend, atau baju yang modelnya lagi inn, hanya supaya bisa dihargai oleh teman-teman kita. Meski sebenarnya mungkin kocek kita nggak cukup bias untuk memenuhi semua itu, tapi demi bisa dihargai orang lain kita pun jadi maksa, bahkan nekat ngelakuin apa saja untuk mendapatkan semuanya itu.
Sobat muda, actually hidup kita tuh sama sekali nggak ditentuin sama barang-barang apa yang kita punya. Kita berharga, kita punya nilai,  bukan karena kita punya barang-barang berharga atau enggak. Kita berharga karena Allah mengasihi kita. Ingat nggak firTu di Yesaya 43:4a, “Oleh karena engkau berharga di mata-Ku dan mulia, dan Aku ini mengasihi engkau.” Nggak cuman itu aja, kita tuh dibilang berharga dan punya nilai, ketika kita melakukan sesuatu yang berguna bagi orang-orang di sekeliling kita. Sekarang nih, apa gunanya punya HP paling canggih sekalipun, atau baju sekeren apapun, tapi kita nggak bisa memanfaatkan talenta yang kita punya supaya jadi usefull bagi orang lain? Nah, daripada mengejar sesuatu hanya demi gengsi yang cuma bikin kita merasa puas sesaat, better for us mengejar sesuatu yang lebih berguna, dan semuanya itu hanya bisa didapatkan ketika kita mau melakukan apa yang menjadi kehendak Allah dalam kehidupan kita (baca Roma 14:19).
Tapi, bukan berarti kita terus dilarang punya barang-barang berharga loh… It’s not like that!  Hanya saja sometimes yang namanya anak muda kayak kita-kita ini nih, suka nggak tahan sama yang namanya everything yang berhubungan dengan dunia gaul. Include sama barang yang judulnya HP ini. Hayo… ngaku aja deh… berapa banyak di antara kita yang dengan sengaja beli HP paling mutakhir, laptop paling canggih, atau jam tangan yang mahal karena memang benar-benar membutuhkannya, atau karena memang beli buat gengsi en gaul? Kalo pada mau jujur nih, pasti banyak di antara kita yang membeli barang-barang tersebut hanya demi kepentingan gaul en gaya. Iya nggak? Nah… yang kayak begini ini, nih, yang nggak didemenin sama our Father in heaven.
Teman muda, masih ingat nggak firman Tuhan yang bilang: “Segala sesuatu diperbolehkan.” Benar, tetapi bukan segala sesuatu berguna. “Segala sesuatu diperbolehkan.” Benar, tetapi bukan segala sesuatu membangun. (1 Korintus 10:23). Hmm… sekarang udah ngerti, kan, maksudnya? It means, Allah ingin kita semua belajar, untuk apapun juga, dalam segala sesuatu,  kita harus berpikir masak-masak, apakah yang kita lakukan itu benar-benar berguna buat kita atau enggak. Allah mau kita semua belajar untuk menjadi bijak.
Well, mulai sekarang belajar untuk think twice en jadi bijak sebelum kita memutuskan membeli ataupun melakukan sesuatu. Pikir baik-baik, apakah itu sungguh-sungguh berguna dan sangat kita perlukan atau tidak. Never buru-buru asal beli atau mutusin sesuatu hanya karena tergiur iklan ataupun promosi dari teman-teman se-gank yang udah pada sibuk ngomporin kita. Kalo perlu, kita bisa ask God’s help supaya kita nggak ngambil keputusan yang salah, yang bisa bikin kita menyesal apalagi sampai bikin Dia terluka. Jangan sampai kita salah langkah, karena bagaimanapun juga hidup kita jauh lebih berharga ketika hidup kita dapat berguna bagi orang lain, ketimbang memperbudak diri dengan barang-barang berharga. Remember yang dibilang di Amsal 14:15, “Orang yang tak berpengalaman percaya kepada setiap perkataan, tetapi orang yang bijak memperhatikan langkahnya.” Nah, gimana? Nggak susah, kan?q(greesika)    (telah diterbitkan di Majalah KASUT GKI Pondok Indah Jakarta, Edisi Februari 2009)

Kamis, 05 Februari 2009

Pagi yang dingin...

Pagi yang dingin... semoga tak membuat hati dan pikiran jadi ikutan dingin... karena dingin itu terkadang bisa berubah menjadi kaku... dan itu berbahaya...

Rabu, 04 Februari 2009

Rainy Day...

Sebal...sebal...sebal... kenapa hujan mulu sih... jemuranku jadi lembab niy.... bau tau....! Tapi asyik juga kok ujan... bisa maen air... kecek... he... he... he...