Sabtu, 28 Februari 2015

THE BEST I CHOOSE



Apa yang terjadi jika sobat muda diberi kesempatan untuk memilih hadiah? Uang 1 milyar, pacar yang cakep, punya segudang prestasi, berwajah tampan atau cantik, terkenal, atau jadi orang yang bijak? Most of us pasti bakalan pengen milih punya uang 1 milyar, pacar yang cakep, segudang prestasi, berwajah tampan atau cantik, dan jadi terkenal. Siapa, sih, yang nggak kepengen semuanya itu? Manusiawi banget, lah, kalau kita menginginkannya. Apalagi kalau kita ngelihat bintang-bintang idola yang rata-rata good looking, perfect, dan punya segalanya. Hedew, siapa, sih, yang nggak ngiler pengen punya kehidupan seperti mereka? Tapi, jika benar kita diberikan pilihan-pilihan seperti di atas, manakah pilihan yang terbaik dan yang tepat yang akan kita pilih?

Keinginan vs Kebutuhan
Keinginan dan kebutuhan. Dua hal inilah yang seringkali jadi dilema buat sobat muda ketika harus memutuskan memilih sesuatu. Banyak diantara kita yang jadi galau ketika dihadapkan dengan pilihan-pilihan ini. Yang satu memang sangat kita inginkan, tapi sebenarnya nggak dibutuhin. Yang satu lagi pilihannya sebenarnya sesuatu yang sangat kita butuhkan, tapi kita sama sekali nggak menginginkannya. Well, ribet, kan?
Berhadapan dengan situasi semacam ini, kita semestinya belajar banyak pada Salomo. Saat Salomo diberi kesempatan oleh Tuhan untuk memilih sendiri ‘hadiah’ yang diinginkannya, ia betul-betul memilih yang tepat dan yang terbaik, bukan saja untuk kepentingan dirinya sendiri, tetapi juga untuk kepentingan orang banyak, yaitu rakyat yang dipimpinnya. Bukan kekayaan, kekuasaan, kehormatan, ataupun kemuliaan yang dipilih oleh Salomo. Hikmat kebijaksanaan. Ya, itulah yang dipilih oleh Salomo. Salomo tahu persis, menjadi seorang raja bukanlah hal yang mudah. Bukan sebuah kekayaan ataupun kemasyuran yang dibutuhkannya untuk menjadi seorang raja. Salomo memilih untuk meminta hikmat agar dapat membedakan mana yang baik dan yang jahat, sebab hal itulah yang paling dibutuhkannya dalam memimpin bangsa Israel (1 Raja-Raja 3:9).

Ini Pilihanku, Mana Pilihanmu?
Belajar dari Salomo, sebenarnya yang paling penting dalam menentukan pilihan adalah ketika kita belajar untuk tidak memperturutkan keinginan kita di atas segalanya. Belajar untuk merendahkan diri dihadapan Tuhan dan mencari tahu apa yang Tuhan inginkan dalam hidup kita agar dapt mengambil keputusan yang terbaik seturut dengan kehendak Allah. Nah, masalahnya, bukankah sebagai anak muda seringkali kesulitan menekan ego kita? Rasa-rasanya seperti harus berperang dengan keinginan kita sendiri.
Well guys, ada sesuatu hal yang perlu diingat bahwa semua keinginan-keinginan yang kita miliki itu adalah keinginan daging semata. Galatia 5:17 menyebutkan, “Sebab keinginan daging berlawanan dengan keinginan Roh dan keinginan Roh berlawanan dengan keinginan daging -- karena keduanya bertentangan -- sehingga kamu setiap kali tidak melakukan apa yang kamu kehendaki.”  So, kita harus lebih waspada, jangan sampai keinginan kita yang jauh lebih berkuasa daripada kehendak Allah. Ingat juga, “Sebab semua yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan daging dan keinginan mata serta keangkuhan hidup, bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia.” (1 Yohanes 2:16)
Itu sebabnya, setiap saat kita dihadapkan oleh berbagai pilihan, jangan pernah lupa untuk melibatkan Tuhan dalam setiap pengambilan keputusan. Mintalah hikmat dari Allah, agar kita dapat memilih dan mengambil keputusan yang terbaik yang seturut dengan kehendakNya. Percayalah, setiap kita melibatkan Allah dalam setiap pengambilan keputusan kita, Ia pasti akan menolong kita untuk menentukan pilihan yang terbaik bagi hidup kita dan seturut dengan kehendakNya.(ika)


 (Telah dimuat di Majalah KASUT GKI Pondok Indah Jakarta Selatan, Edisi Februari 2015)
 

Have You Ever Miss HIM A Lot?



Hampir dalam setiap kesempatan, Rudi selalu bilang kalau dirinya sangat cinta Yesus dan selalu rindu untuk bersekutu dengan Allah. Bahkan Rudi lebih suka menghabiskan waktunya untuk aktif dalam berbagai perlayanan di gereja. Rudi memang seorang aktivis gereja yang hebat. Tapi kenyataannya, dalam kesehariannya ia justru malah sangat malas untuk berdoa dan meluangkan waktu untuk bersaat teduh. Ia baru benar-benar rajin berdoa dan bersaat teduh ketika masalah berat datang menimpanya.
Kapankah sobat muda betul-betul sangat merindukan Tuhan di dalam hidup ini? Dulu, kemarin, hari ini, atau... nggak pernah sama sekali? Hayo... ngaku, deh... Kebanyakan dari kita mungkin seringkali cuma lip service semata saat bilang, “I trully.. trully miss You, God.”  Coba introspeksi diri sendiri, benarkah kita sungguh-sungguh mengasihi Allah dan senantiasa merindukan kehadiranNya dalam hidup kita?

Truth or lie
Kebenarannya, ternyata memang kita mungkin memang mengasihi Allah, tapi nggak dengan sepenuh hati. Yah... sewajarnya saja seperti orang kristen lain pada umumnya. Mengasihi... ya, mengasihi Allah. That’s all. Selebihnya, pas ditanya apakah pernah merindukan Allah seperti saat kita kangen dengan pacar ataupun dengan ortu yang tinggal berjauhan, jawabannya belum pernah ngerasain yang seperti itu. Kenyataannya mungkin memang kita lebih banyak bohongnya. Bilang sungguh-sungguh mengasihiNya dan selalu rindu saat-saat bersekutu denganNya, tapi nyatanya itu nggak lebih dari sebuah ritual kita dalam beribadah, sebagaimana layaknya dilakukan oleh orang-orang kristen.
Nggak cuma itu saja, seringkali kita ‘baru’ merindukan Allah, manakala berada dalam situasi hidup yang sangat terpuruk dan tertekan. Di saat-saat susah, baru kita ingat akan kebaikan Tuhan dan memohon pertolonganNya untuk melepaskan diri dari segala beban. Di saat susah, baru kita mau rajin berdoa dan bersekutu dengan Allah. Ayo, coba kita jujur, adakah kita sungguh-sungguh merindukan Allah ketika berada dalam situasi bahagia, senang, and everything is okay?

From the bottom of the heart
Ngomong-ngomong soal kerinduan pada Allah, Raja Daud adalah contoh orang yang memiliki kerinduan mendalam kepada Allah. Cukup banyak ayat di dalam Mazmur karya Daud yang menunjukkan kerinduannya kepada Allah. Bukan hanya di saat susah saja Daud merindukan Allah, tetapi di saat senang pun ia tetap merindukan Allah. Dalam keseharian hidupnya, Daud senantiasa merindukan hadirat Allah.
Apa, sih, yang membuat Daud sebegitu rindunya kepada Allah? Nggak lain karena Daud sangat melekat dengan Allah. Hidupnya sangat berpaut erat dengan Allah, sehingga ia memiliki hubungan yang sangat intim dengan Allah.  Mazmur 119 : 20 pun mengungkapkan, “Hancur jiwaku karena rindu kepada hukum-hukum-Mu setiap waktu.” Hubungan Daud dengan Allah bukan sekedar dekat, tetapi sangat dekat, hingga ia sendiri pun menyadari bahwa dirinya tidak dapat dijauhkan dari Allah. Kerinduan yang dirasakan oleh Daud ini, berasal dari lubuk hatinya yang paling dalam. Daud sangat menyadari bahwa dirinya bukanlah apa-apa jika ia tidak melekat pada Allah. Kunci keberhasilan Daud dalam hidupnya, tak lain adalah karena kedekatannya dengan Allah.
Nah, sobat muda, sampai sejauh mana dan sedekat apa hubungan kita dengan Allah saat ini? Belajar dari Daud, jika kita mau hubungan kita dengan Allah seperti Daud, kuncinya adalah selalu melekat dengan Allah. Senantiasa taat dengan segala hal yang telah difirmankanNya, dan always dengar-dengaran dengan Allah. Jangan cuma datang dan merindukan Allah hanya ketika kita menghadapi persoalan saja, tetapi sudah selayaknya kita datang pada Allah setiap waktu. Menjalin hubungan yang intens dan lebih intim dengan Allah akan membuat kita memiliki kepekaan yang lebih dalam memahami kehendak Tuhan dalam hidup kita. Belajar untuk mengasihi Allah, bukan hanya di saat kita membutuhkanNya saja, namun dengan tulus kita juga belajar untuk mengasihi Dia setiap waktu. Sekarang, maukah sobat muda memiliki hidup yang selalu berpaut dengan Allah? (ika)


(Telah dimuat di Majalah KASUT GKI Pondok Indah Jakarta Selatan, Edisi Februari 2015)
 

Selasa, 17 Februari 2015

Sosis Pasta Barbeque






Lagi-lagi Daddy masakin buat makan malam. Yang satu ini memang favoritnya Leica, sampai maemnya nambah beberapa kali. Wedew, kalo Daddy masakinnya yang yummy terus gini, Mami jadi tambah ndutz, dong... hehehehehe....


Bahan :

  • 1 Bungkus La Pasta Saus Pasta Barbeque
  • 6 Buah Sosis, potong kecil-kecil dibentuk kembang
  • 1 Cup Jamur Merang
  • 1 Bawang Bombay 
  • 3 Siung Bawang Putih
  • Margarine secukupnya
  • Saus Sambal secukupnya
  • Lada Hitam Secukupnya
  • Gula Secukupnya
  • 3 Lembar Bay Leaves (Daun Salam)
  • Minyak Goreng Secukupnya
  • Air secukupnya


Cara Membuat :

  1. Tumis bawang putih dan bawang bombay dengan margarine sampai harum
  2. Tambahkan minyak goreng secukupnya
  3. Masukkan saus pasta barbeque
  4. Tambahkan saus sambal
  5. Masukkan sosis dan jamur merang
  6. Tambahkan gula, aduk-aduk
  7. Tambahkan air secukupnya
  8. Masukkan lada hitam, aduk-aduk lagi
  9. Tambahkan bay leaves
  10. Aduk terus sampai bumbu meresap dengan api kecil
  11. Sosis pasta barbeque siap dihidangkan

Senin, 16 Februari 2015

Sosis Teriyaki






Pagi ini Leica dimasakin Daddy, special buat bekal sarapan di sekolah. Tinggal Mami yang atur di kotak makannya, dipadu dengan nasi yang sudah dicetak di cetakan bento, jadilah bento sederhana.
Btw, kalo diliat-liat, Mami nata bento-nya kok jadi mirip patung Dam-Dam di film 'Night At The Museum", ya...?

Bahan :

  • 6 buah sosis dipotong kecil-kecil
  • 1/2 bawang bombay
  • 1 siung bawang putih
  • 1/2 paprika kuning
  • jamur kuping secukupnya dipotong kecil-kecil
  • kecap inggris secukupnya
  • saos teriyaki secukupnya
  • lada hitam secukupnya
  • air secukupnya
  • margarine secukupnya


Cara Membuat  :

  1. Rendam sosis yang sudah dipotong- potong ke dalam saos teriyaki yang dicampur sedikit air sampai meresap.
  2. Tumis bawang putih dan bawang bombay dengan margarine sampai harum.
  3. Masukkan rendaman sosis dan saos teriyaki.
  4. Tambahkan saos teriyaki, kecap inggris dan air secukupnya.
  5. Masukkan jamur kuping dan paprika
  6. Tambahkan lada hitam sesuai selera.
  7. Tumis sampai matang
  8. Sosis teriyaki siap dihidangkan

Minggu, 15 Februari 2015

Tumis Brokoli Lada Hitam



Nemu resep ini dari www.tanyoe. com, kayaknya oke juga buat dicoba. Niatnya mau masak sendiri. Tapi malah my lovely hubby yang ambil alih gara-gara dia sudah lama nggak masak. Well, jadilah Tumis Brokoli Lada Hitam ala hubby dengan sedikit modifikasi.

Bahan :
  • 300 gram sayuran brokoli
  • 5 biji jamur merang, di iris agak tipis
  • 5 biji jamur kuping, di cacah memanjang
  • 1 buah paprika, di cacah sesuai selera.
  • 1/2 buah bawang bombay, cacah halus
  • 1 sdm saus tiram
  • lada hitam secukupnya
  • 1/2 buah tomat
  • 1 sdm saus teriyaki
  • gula, garam dan merica secukupnya
  • 100 ml air kaldu
  • 1 sdt kecap inggris
  • Siapkan juga margarin untuk menumis.
Cara Membuat :
  1. Langkah awal adalah tumis bawang bombay, saus tiram dan bumbu teriyaki
  2. Kalau sudah terasa harum, masukkan tomat dan tumis kembali hingga agak layu
  3. Selanjutnya, masukkan jamur kuping, jamur merang dan paprika, aduk-aduk merata dan masukkan lada hitam dan kecap inggris
  4. Berikutnya masukkan brokoli, tumis sebentar dan masukkan kaldu, garam ,gula dan merica. Aduk-aduk dan tutup sejenak
  5. Kalau sudah 1 menit, buka tutupan dan aduk sebentar dan matikan api, selanjutnya sajikan
  6. Masakan Brokoli Tumis Lada hitam ini bisa disajikan sebagai menu makan malam atau sebagai menu makan siang. Selamat mencoba.

Sabtu, 14 Februari 2015

Fillet Ayam Lada Hitam

Iseng-iseng belajar masak, akhirnya nemu resep ini. berhubung bahan yang di kulkas cuma ini, ya... digunakanlah seadanya... mestinya nggak pakai tomat, tapi pakai paprika. Berhubung nggak ada paprika, tomat pun jadilah. Thanks God... ternyata lumayan juga... 

Bahan :

-fillet ayam, dipotong-potong sebesar dadu
 
-tomat 1 buah, di potong-potong kecil

-bawang bombay sedang 1 buah, di potong-potong kasar
 
-2 buah cabe merah, iris kasar
 
-lada hitam 1 sendok teh 
 
-saus tiram secukupnya
 
-1 siung bawang putih, dikeprak lalu di potong-potong kasar
 
-minyak goreng secukupnya

caranya:
-panaskan minyak lalu masukkan bawang bombay dan bawang putih, aduk hingga wangi
 
-masukkan cabe merah dan potongan ayam. aduk hingga berubah warna
 
-masukkan lada hitam, dan saus tiram hingga warna masakan berwarna kecoklatan. asuk sekitar 5 menit
 
-masukkan tomat
lalu aduk sampai layu.
 
-matikan kompor, tuang masakan di piring saji

Sabtu, 07 Februari 2015

Leica & Pengamen... (part 2)




@ Resto Padang pagi ini. Ada pengamen lagi nyanyi, diusir (agak keras) oleh si empunya resto. Leica pun langsung bereaksi (cukup keras buat saya). Dengan muka marah dan cemberut, Leica pun memarahi si empunya resto, "Kok, gitu,sih? Dia, kan, cari uang. Nggak boleh dimarahi gitu!"(dan Mami pun jd sibuk menenangkan Leica sambil minta maaf pada si empunya resto gara2 gak enak hati, sementara si pemilik resto sendiri cuman bisa diem sambil bengong.Mungkin baru kali ini dia 'dimarahi' bocah nyaris 5th cuman gara2 ngusir pengamen.)