19 Maret 1995, penyanyi cantik
idola anak muda saat itu, Nike Ardilla,
tewas dalam sebuah kecelakaan mobil, karena tidak menggunakan sabuk pengaman. Sementara
itu di Muara Bungo, Jambi, sepanjang tahun 2011 lalu dari 182 kasus angka kecelakaan
lalu lintas yang terjadi, 54% di antaranya didominasi oleh kaum remaja yang sering ugal-ugalan saat mengendara, khususnya
pengendara roda dua seperti balapan liar dan mengoperasikan handphone saat
mengemudi.
Hmm… tragis, ya.
Hanya karena hal sepele, tidak menggunakan sabuk pengaman, tidak menggunakan
helm, menggunakan handphone saat mengemudi, nyawa kita harus melayang sia-sia
di jalanan di usia yang masih muda. Padahal kalau saja kita mau sedikit lebih
‘repot’ dengan menggunakan helm, memakai sabuk pengaman, dan tidak
ber-handphone ria saat berkendara, akan jauh lebih aman buat diri sendiri tanpa
harus berkorban nyawa sia-sia.
Ah… tidak apa-apa, kok…
Ini yang sering
terjadi. “Ah… nggak apa-apa, cumin deket aja, nggak usah pake helm, lah…” Tapi
tak lama kemudian, kecelakaan pun terjadi. “Biasanya juga nggak apa-apa, kok,
telpon-telponan sambil nyetir. Yang penting tetep konsen nyetir, aja…”
Begitulah alasan yang selalu terlontar. Padahal, menurut hasil survey yang
dilakukan LG Mobile tahun 2011, pengendara berusia muda memang paling rentan
terhadap bahaya penggunaan ponsel sebab jam terbang mereka yang masih sedikit
ditambah fokus yang hilang akibat ponsel banyak membuat kecelakaan.
Sobat muda, bukan hanya soal safety first dalam berkendara yang sering dilalaikan oleh hampir
sebagian besar kita, anak-anak muda. Dalam soal iman pun kita juga sering
banget nggak safety. Kerap kali kita
lalai dalam berdoa, ber-saat teduh, bahkan juga ke gereja. Alasan malas,
besok-besok juga masih bisa, nggak mood,
nggak sempat, ataupun sibuk, sering kita
kemukakan. Tapi tahukah sobat muda, bahwa semuanya itu bisa menjadi penyebab
awal kehancuran hidup kita?
Mungkin kita nggak sadar. Tapi ketika kita mulai
malas berdoa dan nggak pernah lagi baca Alkitab, apalagi ke gereja, pelan-pelan
kita akan lebih mudah jatuh ke dalam pergaulan yang tidak sehat. Iman kita
menjadi semakin melemah. Sekali dua kali melalaikannya, kita masih takut.
Lama-lama karena sudah biasa dan merasa nggak apa-apa, kita pun jadi gampang
diiming-imingi minuman keras dan narkoba, nggak susah untuk masuk ke pergaulan
bebas, hingga hidup kita pun semakin terpuruk dan jauh dari Tuhan.
Jangan
main-main!
Sama seperti halnya ketika kita menyepelekan
keamanan di jalan raya, demikian pula kita tidak bisa menyepelekan keamanan
iman kita. Karena ketika mulai menyepelekannya, Mang Iib sudah siap-siap
bersukacita untuk mengajak kita jatuh ke dalam dosa. Sedikit saja kita lalai,
efeknya bisa menjadi panjang.
Ingat, lho, “Jagalah supaya jangan ada seorang
pun menjauhkan diri dari kasih karunia Allah, agar jangan tumbuh akar yang
pahit yang menimbulkan kerusuhan dan yang mencemarkan banyak orang.” (Ibrani
12:15). Artinya, kita mengenal Kristus dan menjadi anak-anakNya, adalah
merupakan sebuah kasih karunia yang luar biasa. Kalau kita menjauhkan diri
dariNya, bukan
hanya berakibat buruk untuk diri kita sendiri, tetapi juga bagi orang lain.
Kok, bisa? Yup! Tentu saja. Sebab bagaimana mungkin kita menjadi saksi Kristus
bagi orang lain, kalau kita sendiri tidak mau taat dan berpaling dari padaNya.
Sebab itu sobat muda, jangan pernah main-main
dengan hidup dan iman kita. Mulai sekarang, ayo kita belajar untuk mulai safety first dalam hal apapun juga,
terlebih dalam iman dan pengenalan kita akan Allah. Kalau nggak mau hidup kita
berakhir dengan sia-sia, mulailah untuk memperketat keamanan. Nggak lagi
menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah, makin rajin berdoa dan
dengar-dengaran dengan Allah, serta hidup sesuai dengan kehendakNya. Percaya,
deh, Mang Iib pun pasti jadi makin susah untuk menjatuhkan kita. Lets be safety, guys... q(ika) (telah diterbitkan di Majalah KASUT GKI Pondok Indah Jakarta, Edisi Januari 2012)