Senin, 30 Juni 2008

STOP MENUNDA-NUNDA


Hari itu Amelia berangkat sekolah dengan penuh ketergesaan. Sembari sarapan, ia berusaha keras agar PR matematika-nya juga bisa diselesaikannya. Sebetulnya Amelia nggak lupa kalau hri ini ia harus mengumpulkan PR matematika. Tapi kebiasaannya yang suka menunda-nunda pekerjaan itulah yang membuat Amelia selalu disibukkan dengan segala sesuatu yang serba mendadak dan tergesa-gesa.
Sobat muda, mungkin nggak cuma Amelia saja punya hobi suka menunda-nunda pekerjaan. Nggak sedikit di antara kita juga yang suka menunda-nunda segala sesuatu. Makanya, nggak usah heran kalau hidup kita seringkali seperti selalu diburu-buru dan nggak pernah bisa tenang, karena kita seringkali suka menunda untuk menyelesaikan segala sesuatu.

Kenapa suka menunda, ya?
Kalau ditanya alasannya kenapa suka menunda, ada satu jawaban yang paling sering kita dengar. Malas. Penyakit yang satu ini memang nggak bisa nggak, sering jadi sumber utama yang bikin kita punya kebiasaan suka menunda-nunda. Ah, malas… nanti juga pasti selesai, kok. Gara-gara malas inilah, seluruh pekerjaan kita bisa jadi berantakan. Kita jadi nggak punya manajemen waktu yang jelas, sehingga banyak waktu yang terbuang gara-gara kemalasan kita ini. Padahal kalau saja nggak malas, kita bisa menyelesaikan segala sesuatunya tepat waktu, dan bahkan ada banyak hal lainnya yang juga bisa kita selesaikan dengan segera.
Alasan lainnya adalah karena kita nggak punya prioritas. Kalau kita punya prioritas, tahu hal-hal apa saja yang urgent untuk dilakukan dengan segera dan mana hal-hal yang masih bisa menunggu untuk diselesaikan kemudian, kita pastinya nggak bakal kerepotan untuk menyelesaikan seluruh tugas dan tanggung jawab kita. Punya prioritas juga berarti kita punya manajemen waktu yang jelas untuk menyelesaikan seluruh kegiatan kita.

Don’t be lazy!
Nah, kalau sudah tahu bahwa sumber utama kebiasaan suka menunda-nunda adalah gara-gara malas, mulai sekarang kita harus menghilangkan rasa malas yang selalu hinggap dalam diri kita. Semakin kita memupuk kemalasan itu, semakin banyak hal yang akan tertunda, dan semakin banyak waktu yang akan terbuang dengan percuma. Padahal dengan waktu-waktu yang terbuang percuma itu, sebenarnya kita bisa lebih banyak melakukan hal-hal lainnya.
Remember guys, hidup kita sangatlah singkat. Waktu-waktu ini adalah jahat, dan waktu akan terus berlari dengan cepat. Kalau kita nggak bisa memanfaatkan waktu yang kita miliki dengan baik, jangan slahkan kalau nantikan kita ketinggalan dalam banyak hal. Kalau kita suka menunda-nunda, berarti berkat yang akan kita terima pun jadi ikutan tertunda. So, kalau kita nggak mau ditunda, jangan suka menunda-nunda pekerjaan lagi, ya.q(ika)  (telah diterbitkan di Majalah KASUT GKI Pondok Indah Jakarta, Edisi Juni 2008)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar