SALOME, YOHANA, SUSANA, & PEREMPUAN-PEREMPUAN LAINNYA
Dan ada di situ banyak perempuan yang melihat dari jauh,
yaitu perempuan-perempuan yang mengikuti Yesus dari Galilea untuk melayani
Dia.”
(Matius
27:55)
Selain
Maria ibunda Tuhan Yesus, Maria Magdalena, juga kakak beradik Maria dan Martha,
teryata masih ada beberapa perempuan yang setia mengikuti dan melayani Yesus,
sepanjang perjalanan pelayanan-Nya hingga kenaikan-Nya. Ada beberapa perempuan yang tercatat dalam Alkitab, terlibat aktif melayani Yesus. Di
antaranya adalah Salome, Yohana, Susana, Maria dari Magdala, istri Klopas, dan
beberapa perempuan lainnya yang tak teridentifikasi namanya.
Perempuan-perempuan
ini sangatlah istimewa. Mereka bukanlah perempuan-perempuan yang sekedar
menjadi konco wingking belaka. Mereka juga bukanlah perempuan biasa.
Adalah Yohana, perempuan dari kalangan bangsawan, isteri dari Khuza yang adalah
bendahara Raja Herodes (Lukas 8:3). Kemudian masih ada lagi Susana. Tak begitu
jelas latar belakangnya. Namun Alkitab menyebutnya sebagai salah satu perempuan
kaya yang turut melayani Yesus (Lukas 8:3). Berikutnya adalah Salome, salah
seorang yang menurut tafsiran Alkitab masa kini dikenal sebagai ibunda Yakobus dan
Yohanes, rasul-rasul Yesus.
Kiprah
para perempuan ini boleh dibilang begitu luar biasa. Mereka bukanlah sebagai
pelengkap semata, tetapi peran mereka
sangatlah penting dalam tiga tahun Yesus berkarya bersama-sama dengan
murid-murid-Nya. Apa yang membuat kehadiran perempuan-perempuan ini terasa begitu istimewa? Mengapa begitu juga terlihat
begitu penting dalam kehidupan Yesus, sehingga Alkitab sampai menyebutkannya
berkali-kali?
Ada
beberapa hal yang yang bisa kita simak dari kiprah para perempuan ini. Pertama,
para perempuan ini selain memiliki iman yang luar biasa, mereka juga memiliki
penyerahan diri yang dalam kepada Yesus, melebihi rasul-rasul-Nya. Semuanya itu
karena mereka sudah melihat bukti nyata bahwa Allah telah terlibat dan berkarya
dalam kehidupan mereka. “Tidak lama sesudah itu Yesus berjalan berkeliling dari
kota ke kota dan dari desa ke desa memberitakan Injil Kerajaan Allah. Kedua
belas murid-Nya bersama-sama dengan Dia, dan juga beberapa orang perempuan yang
telah disembuhkan dari roh-roh jahat atau berbagai penyakit,”(Lukas 8:1-2).
Catatan Lukas ini hendak menunjukkan, Allah telah menyembuhkan para perempuan
ini dengan kuasa-Nya yang ajaib, sehingga mereka percaya dan mengimani janji
keselamatan yang diberikan oleh Allah lewat Yesus Kristus.
Kedua, para perempuan ini menopang pelayanan Yesus dan
murid-murid-Nya, dengan menyediakan semua kebutuhan mereka.
“Perempuan-perempuan ini melayani rombongan itu dengan kekayaan mereka.”(Lukas
8:3b). Bukan hanya tenaga yang mereka berikan, namun juga harta mereka. Para
perempuan ini berusaha mempersembahkan yang terbaik untuk Yesus. Mereka tidak
ingin Yesus dan murid-murid-Nya kekurangan suatu apapun. Kehadiran para
perempuan ini sebagai penolong menunjukkan bagaimana Allah turut bekerja dalam
karya keselamatan yang sedang dikerjakan Yesus. Allah tidak hanya menyediakan
‘asisten-asisten’ yang setia, tetapi Allah juga menyediakan
penopang-penopang dalam melayani Yesus.
Ketiga, para perempuan ini adalah
orang-orang yang setia pada Kristus. Ketika Yesus ditangkap dan melalui
peristiwa jalan salib,
perempuan-perempuan ini tetap berusaha untuk terus berada di dekat Yesus
(perhatikan Markus 15:40-41), sementara rasul-rasul-Nya melarikan diri entah
kemana. Dengan setia mereka mendampingi Yesus, merawat-Nya pula ketika Ia wafat
dan dikuburkan. Mereka memang bersedih saat Yesus dinyatakan wafat. Tetapi
mereka tetap mengimani dan percaya bahwa Yesus akan bangkit. Oleh karena iman
mereka itulah, para perempuan ini beroleh anugerah sebagai orang-orang yang
pertama kali mengetahui dan mengabarkan kebangkitan Yesus kepada
rasul-rasul-Nya (baca Markus 16:1-8).
Berkaca
dari perempuan-perempuan yang setia melayani Yesus ini, bagaimana dengan kita,
para perempuan Kristen? Adakah kita memiliki iman percaya yang sungguh-sungguh
kepada Kristus? Sudahakah kita dengan setia menjadi penopang-penopang yang
dipakai Allah untuk melayani Dia dalam mengabarkan Injil keselamatan? Jika hari
ini iman percaya kita masih suam-suam, dan kita belum maksimal dalam melayani
Dia, segera bertobat. Miliki iman percaya yang teguh kepada Kristus, dan buat
komitmen baru untuk mau melayani Dia dengan sungguh-sungguh. (ika)
(Telah dimuat di Renungan Harian Daily Warning!)
Komentar
Posting Komentar