Sabtu, 31 Januari 2004

SALOME, YOHANA, SUSANA, & PEREMPUAN-PEREMPUAN LAINNYA

Dan ada di situ banyak perempuan yang melihat dari jauh, yaitu perempuan-perempuan yang mengikuti Yesus dari Galilea untuk melayani Dia.”
(Matius 27:55)

Selain Maria ibunda Tuhan Yesus, Maria Magdalena, juga kakak beradik Maria dan Martha, teryata masih ada beberapa perempuan yang setia mengikuti dan melayani Yesus, sepanjang perjalanan pelayanan-Nya hingga kenaikan-Nya. Ada beberapa  perempuan yang tercatat dalam  Alkitab, terlibat aktif melayani Yesus. Di antaranya adalah Salome, Yohana, Susana, Maria dari Magdala, istri Klopas, dan beberapa perempuan lainnya yang tak teridentifikasi namanya.
Perempuan-perempuan ini sangatlah istimewa. Mereka bukanlah perempuan-perempuan yang sekedar menjadi konco wingking belaka. Mereka juga bukanlah perempuan biasa. Adalah Yohana, perempuan dari kalangan bangsawan, isteri dari Khuza yang adalah bendahara Raja Herodes (Lukas 8:3). Kemudian masih ada lagi Susana. Tak begitu jelas latar belakangnya. Namun Alkitab menyebutnya sebagai salah satu perempuan kaya yang turut melayani Yesus (Lukas 8:3). Berikutnya adalah Salome, salah seorang yang menurut tafsiran Alkitab masa kini dikenal sebagai ibunda Yakobus dan Yohanes, rasul-rasul Yesus.
Kiprah para perempuan ini boleh dibilang begitu luar biasa. Mereka bukanlah sebagai pelengkap semata, tetapi  peran mereka sangatlah penting dalam tiga tahun Yesus berkarya bersama-sama dengan murid-murid-Nya. Apa yang membuat kehadiran perempuan-perempuan ini terasa  begitu istimewa? Mengapa begitu juga terlihat begitu penting dalam kehidupan Yesus, sehingga Alkitab sampai menyebutkannya berkali-kali?
Ada beberapa hal yang yang bisa kita simak dari kiprah para perempuan ini. Pertama, para perempuan ini selain memiliki iman yang luar biasa, mereka juga memiliki penyerahan diri yang dalam kepada Yesus, melebihi rasul-rasul-Nya. Semuanya itu karena mereka sudah melihat bukti nyata bahwa Allah telah terlibat dan berkarya dalam kehidupan mereka. “Tidak lama sesudah itu Yesus berjalan berkeliling dari kota ke kota dan dari desa ke desa memberitakan Injil Kerajaan Allah. Kedua belas murid-Nya bersama-sama dengan Dia, dan juga beberapa orang perempuan yang telah disembuhkan dari roh-roh jahat atau berbagai penyakit,”(Lukas 8:1-2). Catatan Lukas ini hendak menunjukkan, Allah telah menyembuhkan para perempuan ini dengan kuasa-Nya yang ajaib, sehingga mereka percaya dan mengimani janji keselamatan yang diberikan oleh Allah lewat Yesus Kristus.
Kedua, para perempuan ini menopang pelayanan Yesus dan murid-murid-Nya, dengan menyediakan semua kebutuhan mereka. “Perempuan-perempuan ini melayani rombongan itu dengan kekayaan mereka.”(Lukas 8:3b). Bukan hanya tenaga yang mereka berikan, namun juga harta mereka. Para perempuan ini berusaha mempersembahkan yang terbaik untuk Yesus. Mereka tidak ingin Yesus dan murid-murid-Nya kekurangan suatu apapun. Kehadiran para perempuan ini sebagai penolong menunjukkan bagaimana Allah turut bekerja dalam karya keselamatan yang sedang dikerjakan Yesus. Allah tidak hanya menyediakan ‘asisten-asisten’ yang setia, tetapi Allah juga menyediakan penopang-penopang  dalam melayani Yesus.
Ketiga, para perempuan ini adalah orang-orang yang setia pada Kristus. Ketika Yesus ditangkap dan melalui peristiwa jalan salib,  perempuan-perempuan ini tetap berusaha untuk terus berada di dekat Yesus (perhatikan Markus 15:40-41), sementara rasul-rasul-Nya melarikan diri entah kemana. Dengan setia mereka mendampingi Yesus, merawat-Nya pula ketika Ia wafat dan dikuburkan. Mereka memang bersedih saat Yesus dinyatakan wafat. Tetapi mereka tetap mengimani dan percaya bahwa Yesus akan bangkit. Oleh karena iman mereka itulah, para perempuan ini beroleh anugerah sebagai orang-orang yang pertama kali mengetahui dan mengabarkan kebangkitan Yesus kepada rasul-rasul-Nya (baca Markus 16:1-8).
Berkaca dari perempuan-perempuan yang setia melayani Yesus ini, bagaimana dengan kita, para perempuan Kristen? Adakah kita memiliki iman percaya yang sungguh-sungguh kepada Kristus? Sudahakah kita dengan setia menjadi penopang-penopang yang dipakai Allah untuk melayani Dia dalam mengabarkan Injil keselamatan? Jika hari ini iman percaya kita masih suam-suam, dan kita belum maksimal dalam melayani Dia, segera bertobat. Miliki iman percaya yang teguh kepada Kristus, dan buat komitmen baru untuk mau melayani Dia dengan sungguh-sungguh. (ika)


(Telah dimuat di Renungan Harian Daily Warning!)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar