Senin, 29 Februari 2016

AKU TIDAK TAKUT !!!


Hari ini adalah hari pertama Riska mengikuti Ujian Akhir Nasional (UAN). Perasaan galau, takut, kuatir, semuanya campur aduk meliputi seluruh hatinya. Jelas Riska takut. Takut kalau dia tidak bisa mengerjakan soal-soal ujian. Takut kalau tidak lulus. Takut kalau mengecewakan orangtua yang sudah susah payah membiayai sekolahnya. Apalagi Riska bukanlah tergolong siswa yang pintar. Meski sudah belajar mati-matian, nilainya selalu saja pas-pasan. Nggak heran kalau dirinya begitu ketakutan menghadapi ujian yang menentukan kelulusannya kali ini.
Sobat muda, setiap orang pasti pernah mengalami rasa takut. Nggak cuma seperti Riska yang takut karena akan menghadapi ujian nasional, seringkali ketika melakukan kesalahan, kita pun juga takut untuk mengakuinya. Takut kalau dimarahi, takut kalau di caci maki, dan berbagai alasan lainnya yang membuat kita enggan untuk menghadapinya.


Takut itu manusiawi
Ngomong-ngomong soal rasa takut, ternyata bukan cuma kita saja yang pernah mengalami rasa takut. Tuhan Yesus pun pernah merasa ketakutan yang amat sangat. Menjelang peristiwa penangkapan dan penyalibanNya, Yesus sudah tahu bahwa saatNya sudah tiba. Bahwa Ia harus menyerahkan nyawaNya sebagai untuk menebus dosa-dosa manusia. Meski Ia tahu bahwa BapaNya akan memberikan kekuatan, namun sebagai manusia, Yesus juga merasa takut menghadapi semuanya itu (Lukas 22 : 39-44). Bahkan karena rasa takut yang teramaat sangat, “Peluh-Nya menjadi seperti titik-titik darah yang bertetesan ke tanah.” (Lukas 22:44b).
Yup! Rasa takut itu memang manusiawi. Wajar kalau kita terkadang merasa takut akan sesuatu hal. Bahkan Yesus pun juga mengalaminya. Tetapi bukan berarti hidup kita lantas dikuasai dan dihantui oleh perasaan takut terus menerus. Karena inilah yang sangat disukai oleh Mang Iib. Ketika manusia merasa takut, biasanya kita cenderung tidak mau bergerak dari rasa takut. Kecenderungan untuk ‘membiarkan’ diri sendiri ditawan oleh rasa takut inilah yang akhirnya bikin kita jadi paranoid alias parno. Inilah yang tidak boleh dibiarkan. Ketakutan itu harus dilawan, supaya kita dapat maju dan dapat melanjutkan hidup. Kalau nggak mau move on dari rasa takut, bagaimana mungkin kita bisa meraih kesuksesan dan menjalani hidup yang lebih baik?

Bangun dan hadapi!
Melawan rasa takut memang gampang-gampang susah. Seringkali yang jadi masalah adalah bukan karena sobat muda nggak berani atau nggak mau melawan rasa takut yang dihadapi, tetapi kekuatiran yang berlebihan serta ketidakpedean kita yang bikin kita gagal move on dari rasa takut. Masih ingatkah sobat muda, bagaimana Elia juga nyaris gagal move on ketika Izebel memburunya untuk dibunuh ( 1 Raja-Raja 19). Namun setelah Allah memberikan penghiburan bagi Elia, bahwa Allah tetap akan menyelamatkan tujuh ribu orang Israel yang tidak ikut-ikutan menyembah baal, Elia mendapatkan kekuatan baru untuk melangkah dan kembali pada panggilannya.
Begitu juga dengan kita. Gara-gara terlalu kuatir, kita pun jadi susah move on dari  rasa takut. Guys, tiap kali kita ngerasa takut dan ngerasa bakal susah move on, always remember kalau kita nggak pernah sendiri. “Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu.” (1 Petrus 5:7). Allah bakal selalu menjadi back up kita setiap kali rasa takut itu datang menghampiri. Rasa kuatir yang terus menerus dan berlebihan nggak bakal bikin kita bisa move on dari rasa takut.
Sama seperti Yesus dan Elia ketika merasa takut dan kuatir melanda, yang mereka lakukan datang kepada Allah dan menyerahkan segala ketakutan dan kekuatiran mereka kepadaNya. Kita pun yang ngaku sebagai orang kristen hendaknya meneladani mereka. Tiap kali didera rasa takut dan kuatir, nggak perlu cari-cari perlindungan ke tempat lain karena kita punya sandaran yang sangat kuat, yaitu Allah yang sanggup memberikan perlindungan dan kekuatan bagi kita (Mazmur 62:8-9).
               Ada action yang dibutuhkan ketika kita dibelenggu rasa takut. Datang kepada Tuhan dan menyerahkan semua ketakutan dan kekuatiran kita kepadaNya. Percayalah bahwa Allah pasti akan memberi kekuatan buat kita untuk melangkah. Next step, kita harus bangun dan berani menghadapi segala ketakutan itu. Ingat dan percaya bahwa Allah akan selalu menyertai dan tidak akan pernah meninggalkan kita Nah, apalagi yang harus kita kuatirkan? Ayo, kita bangun dan hadapi segala ketakutan itu bersama dengan Allah.  



(Telah dimuat di Majalah KASUT GKI Pondok Indah Jakarta Selatan, Edisi Februari 2016)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar