BROKEN HEART … OH NO …
Pernah khan patah hati? Nggak sedikit dari kita yang
hatinya pernah hancur berkeping-keping (kayak kaca pecah dong…), coz of
broken heart. Entah itu diputusin gara-gara someone else, sudah
nggak cocok lagi, nggak dibolehin ortu, jarak jauh yang misahin, or bisa
juga karena pacar kita meninggal. Sedih banget deh rasanya. Nggak cuma sedih,
rasa kehilangan yang amat sangat, luka yang dalam banget, pokoknya rasanya jadi
nggak karuan deh. Nggak heran kalau banyak diantara kita, apalagi yang imannya
nggak kuat, lantas milih untuk bunuh diri saking nggak kuatnya nahan sedih. Wah
…
Awal Yang Salah
Yang namanya patah hati tuh boleh dibilang sering banget
dialamin anak-anak muda. Tapi kok bisa sih kita broken heart? Ada dua
hal penting yang bisa jadi penyebab utama, mengapa kita bisa ngalamin patah
hati. First, karena sejak awalnya kita
sudah melakukan kesalahan ketika memulai sebuah hubungan. Pas kita mulai
naksir-naksiran, mulai PDKT alias pendekatan, mulai ngucapin kalimat sakti I
Love You, seringkali kita sebelumnya nggak mau nanya dulu sama Tuhan, bener
nggak sih ini pasangan yang Tuhan kasih buat kita. Kita nggak mau dengerin en
nggak mau ngikutin direction-nya Tuhan dalam milih pasangan hidup alias
PH. Kebanyakan dari kita cuma main asal tembak, asal-asalan milih PH, padahal
firTu sudah ngingetin supaya kita nggak sembarangan milih pacar. Akibatnya ya
itu tadi, kita musti ngerasain luka en sakit hati ketika harus putus en jadi
patah hati. Waktu kita putus pun, yang terluka juga bukan cuman kita saja,
tetapi mantan pacar kita pun ikut terluka, juga Bapa kita di sorga ikut terluka
juga dengan apa yang kita alami. Luka en rasa sakit hati yang kita alami itu
bisa saja bikin hubungan pertemanan kita dengan mantan, juga hubungan kita
dengan Tuhan, for next bisa jadi nggak baik juga. Apalagi kalo kita
nggak segera ngelakuin pemberesan. Wah … bisa lebih gawat lagi tuh … Sekarang
bayangin saja kalau kita berulangkali gonta-ganti pacar en bolak-balik putus
cinta, sekalipun mungkin bukan kita yang mutusin. Kebayang nggak sih berapa
banyak kali kita akan terluka? Kebayang juga nggak sih ada berapa banyak hati
yang akan ikut terluka juga? Banyak khan?
Second, kita
ngalamin putus cinta or patah hati, itu karena Allah mengijinkan kita
mengalaminya. Ada banyak hal yang bisa jadi penyebab kenapa Allah mengijinkan
hal itu terjadi dalam hidup kita. Bisa saja karena kita lebih sibuk mentingin
pacar ketimbang menomorsatukan Tuhan, hingga Ia mengijinkan kita mesti pisah.
Bisa juga karena Allah sedang menguji kita, supaya kita boleh makin dikuatkan
dan makin dibangun di dalam Dia lewat peristiwa perpisahan itu. Selalu ada
maksud Allah yang baik ketika kita mengalami perpisahan itu.
He Will Makes Everything Beautiful In His Time
Ketika kita berhadapan dengan kenyataan musti pisah
dengan orang yang sangat kita kasihi, first step yang harus kita lakuin
adalah mengintrospeksi diri. Kalau memang kita sudah salah melangkah dan sudah
bikin kesalahan fatal, segera minta ampun pada Tuhan dan lakukan pemberesan.
Jangan biarkan masalah itu berlarut-larut, yang mengakibatkan rusaknya hubungan
banyak pihak. Tapi kalau kita sudah periksa diri dan kita sudah yakin benar
nggak ada something wrong, kita musti harus terus bergumul dengan Allah.
Ask God, apa yang menjadi maksud Allah dibalik peristiwa ini. Jangan
keburu patah hati, ngerasa frustasi, trus pengen bunuh diri, lari ke narkoba
atau jadi alkoholik. Or maybe ada yang kayak si Edi, saking sakit
hatinya diputusin Elina, akhirnya ia jadi nggak suka sama cewek.
Buntut-buntutnya ia malah berubah jadi … cewek …Oh … no … jangan sampai deh
kejadian kayak begitu.
Memang, kita nggak bisa memungkiri, di awal-awal kita
pasti akan ngerasa sakit en terluka banget. Tapi inget, “TUHAN itu dekat kepada
orang-orang yang patah hati, dan Ia menyelamatkan orang-orang yang remuk
jiwanya.” (Mazmur 34:19). Sedikitpun Allah
nggak akan meninggalkan kita. So, jangan pernah berpikir dan
terlintas sedikitpun di benak kita, bahwa dengan berakhirnya hubungan kasih
kita, berarti habis sudah hidup kita en runtuh pula dunia ini. Nggak lho,
jangan pikir begitu. Ingat! Dunia belum berakhir, guys. Kita masih muda.
Perjalanan kita masih panjang dan dunia nggak akan berakhir begitu asja
gara-gara putus cinta. Kita masih punya waktu yang cukup panjang untuk
melanjutkan hidup kita, meraih cita-cita dan masa depan yang lebih baik, serta
bergumul untuk menemukan pasangan hidup yang terbaik dari Tuhan.
Ketimbang melampiaskan kesedihan dan kepahitan yang kita alami
dengan hal-hal yang nggak benar yang nantinya malah ngerusak en bikin hidup
kita jadi makin terpuruk plus hancur, better for us untuk datang pada
Tuhan. Kita tahu persis, narkoba, miras, bahkan baygon sekalipun or
pelampiasan buruk lainnya justru nggak akan menyembuhkan luka hati kita.
Semuanya itu cuma bersifat semu en nggak nyelesain masalah. Cuma Tuhan Yesus
saja yang bisa membalut dan menyembuhkan luka-luka hati kita. Seperti yang
dibilang di Mazmur 147:3, Allah Bapa kita akan membalut luka-luka hati kita,
dan seiring dengan perjalanan waktu, Ia akan berproses dalam diri kita dan
memulihkan luka-luka hati kita. So, nggak ada yang lebih indah selain
ketika kita menyerahkan pergumulan kita ini kepada Bapa di sorga. Coz He
will makes everything beautiful for us in His time. OK?(yth)
Komentar
Posting Komentar