Bacaan : Amsal 31:10-31
“..., yaitu perempuan-perempuan yang menaruh pengharapannya kepada Allah;...”
(1 Petrus 3:5)
(1 Petrus 3:5)
“Aduh... susah ya jadi perempuan. Selalu lebih banyak repotnya. Kerja, ngurus anak, suami, rumah, semuanya. Pokoknya nggak enak deh jadi perempuan...” keluh seorang sahabat suatu hari. Benarkah demikian?
Dilahirkan sebagai perempuan sesungguhnya adalah sebuah anugerah yang tidak terkira. Apalagi sebagai perempuan di dalam Kristus, ia bukanlah sosok perempuan yang biasa yang hanya bisa berdandan, memasak, dan melahirkan keturunan. Perhatikan! Perempuan dijadikan Allah untuk menjadi penolong yang sepadan dengan suaminya (Kejadian 2:20-23). Ini berarti Allah menciptakan perempuan bukan untuk sekedar menjadi konco wingking belaka, tetapi ia sejajar dengan pria, mendampingi pria untuk menjadi penolong dan penopangnya.
Tak hanya itu! Perempuan yang takut akan Allah bukanlah perempuan biasa. Kecantikan lahiriah bukan menjadi hal yang paling utama bagi dirinya. Yang terutama dalam hidupnya adalah melakukan kehendak Allah. Dengan sabar dan kasih setia, ia akan bertanggungjawab terhadap seluruh isi rumah tangganya, termasuk suami dan anak-anaknya, terlebih lagi terhadap Allah. Nah, bagaimana dengan Anda, para perempuan Kristen?
Warning!
Jika hari ini ada di antara kita, para perempuan Kristen yang masih sering mengeluh dan tidak mensyukuri keberadaannya sebagai seorang perempuan, segera bertobat! Ingat! Kita dijadikan Allah bukan untuk dijadikan obyek pelengkap penderita, melainkan kita diciptakan Allah untuk melakukan tugas panggilan-Nya, memenuhi rencana Allah dalam hidup kita yaitu untuk menjadi penolong yang sepadan bagi pria.(ika)
(Telah dimuat di Renungan Harian Daily Warning!)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar