“Asyik... hari Natal sudah tiba...” Hmm begitu
kali ya kalo masa raya Natal sudah semakin dekat. Mulai deh prepare
macam-macam. Mulai dari sepatu baru, baju baru, penampilan baru, nyiapin
kado-kado Natal, kue-kue, pohon Natal, hiasan-hiasan Natal, en pernak-pernik
Natal lainnya. Pokoknya heboh deh.. Kalo ngelihat tradisi Natal di Indonesia, maybe
udah nggak asing lagi buat kamu-kamu semua. Tapi gimana ya tradisi ngerayain
Natal di beberapa negara di dunia?
Natal di Australia
Di Australia, Natal jatuh di musim liburan yaitu mulai
awal atau pertengahan Desember hingga awal Februari. Orang-orang Australia
menggantungkan rangkaian bunga yang berbentuk melingkar di depan pintu rumah
mereka. Di malam Natal, mereka juga
berkeliling dari rumah ke rumah, menyanyikan lagu-lagu Natal yang gembira.
Masyarakat juga menghias rumah-rumah dan juga taman-taman mereka dengan pohon
Natal dan lampu-lampu Natal. Terkadang mereka mengadakan kompetisi
kecil-kecilan untuk mendapatkan siapa yang meraih pajangan lampu terbaik.
Di setiap ibukota negara bagian terdapat paduan suara
Natal yang besar dilengkapi cahaya lilin. Salah satu perayaan terbesar
diselenggarakan di luar kubah terbesar di Australia. Para penonton berdiri di
luar, masing-masing orang memegang sebuah lilin. Setiap tahunnya sekitar
100.000 atau lebih orang-orang yang menghadiri perayaan yang disiarkan di
televisi di seluruh Australia. Ada juga pawai Natal yang sangat besar di setiap
ibukota negara bagian. Sebagian besar kota-kota di Australia juga mengadakan
festival dan parade. Di beberapa tempat, di taman-taman setempat diletakkan
kembang api yang besar untuk memeriahkan perayaan Natal.
Natal di Republik Ceko
Sepanjang malam tanggal 6 Desember, anak-anak di Republik
Ceko biasanya menyaksikan di langit berbagai tanda dari Santo Nicholas. Mereka
percaya bahwa Santo Nicholas akan turun dari langit dengan membawa satu tas
besar berisi hadiah-hadiah bagi anak-anak yang sepanjang tahun telah berbuat
baik, dan satu tas besar berisi tongkat-tongkat untuk anak-anak nakal. Ketika
anak-anak mengira bahwa mereka mendengar kedatangannya, mereka kemudian
beramai-ramai menuju ke ruang makan dan mengucapkan doa-doa, berharap akan
mendapat hadiah yang indah. Biasanya anak-anak ini mendapatkan beberapa hadiah
kecil pada hari Santo Nicholas. Serupa dengan di Inggris dan beberapa negara
lainnya anak-anak ini juga menemukan hadiah-hadiahnya di kaos-kaos kaki pada
hari Natal. Hadiah utama seringkali dibuka pada malam Natal.
Pada hari Natal di Republik Ceko, binatang-binatang
peliharaan dan binatang-binatang di peternakan juga ikut ngerayain Natal lho.
Binatang-binatang ini dikasih makanan Natal yang spesial juga, yang dibagikan
bersama-sama. Selain itu, orang-orang di Ceko juga punya kebiaasaan unik di
hari Natal. Pada hari Natal mereka sengaja meninggalkan makanan yang ditaruh
dalam sebuah tempat, dengan tujuan agar bayi Kristus datang untuk mengambil
makanan itu. Ada-ada saja yah?
Natal di Ghana
Orang-orang Ghana merayakan Natal mulai 20 Desember
sampai minggu pertama bulan Januari. Malam Natal adalah saat dimana
perayaan dimulai dengan kebaktian di
gereja yang diiringi dengan tabuhan drum dan tari-tarian. Dalam kebaktian,
Pastor mengingatkan jemaat mengenai alasan mengapa mereka berkumpul. Anak-anak
biasanya memainkan drama kelahiran Kristus atau drama lainnya. Kemudian paduan
suara mulai menyany,i dan orang-orang maju ke depan untuk mulai menari.
Lagu-lagunya kebanyakan dinyanyikan dalam bahasa-bahasa yang paling dimengerti
oleh masyarakat. Maklum, ada 66 bahasa yang digunakan di Ghana (kebayang kan
bingungnya?). Ini membuat mereka merasa bahwa Allah berbicara dalam bahasa mereka. Kadang-kadang kebaktian-kebaktian dan
tari-tarian ini berlangsung sepanjang malam.
Beberapa orang lainnya merayakan malam Natal dengan
kembang api dan pesta-pesta. Pada hari natal, gereja-gereja menjadi sangat
penuh, dan orang-orang keluar dengan pakaian tradisional mereka yang
berwarna-warni. Setelah kebaktian Natal di gereja pada pagi hari, orang-orang
cepat-cepat kembali ke rumah mereka dan mulai saling memberi dan menerima
hadiah-hadiah.
Natal di Greenland
Di desa-desa di kutub, tempat tinggal orang-orang
Eskimo, setiap keluarga sangat senang
untuk saling mengunjungi dan mengadakan pesta pada hari Natal. Mereka minum
kopi dan makan kue-kue serta saling bertukar parcel yang telah dibungkus dengan
kertas berwarna terang. Hadiah-hadiah tradisionalnya seperti godam, sepasang
taring beruang laut yang telah dihaluskan, atau sarung tangan dari kulit anjing
laut. Setiap orang di desa mendapatkan sebuah hadiah dan anak-anak pergi dari pondok ke pondok menyanyikan
lagu-lagu.
Pohon-pohon Natal harus diimpor karena tidak ada pohon-pohon
yang tumbuh sampai sejauh utara Greenland. Mereka menghiasnya dengan lilin dan
ornamen-ornamen yang bercahaya. Tarian-tarian dilakukan sepanjang malam.
Setelah menikmati kopi, kue-kue dan menyanyikan lagu-lagu gembira, orang-orang
Greenland kemudian menyediakan makanan yang sangat lezat yang disebut ‘mattak’,
yaitu kulit ikan paus dengan potongan lemak didalamnya.
Selain itu disajikan juga makanan yang disebut ‘kiviak’,
terbuat dari kulit telanjang dari daging salah satu jenis burung arctic kecil
yang kemudian dipanggang seluruhnya dalam kulit anjing laut selama beberapa
bulan, sampai mereka mendapatkan tingkat pembusukan tertinggi. Meskipun
terdengar mengerikan, ini makanan yang sangat lezat di Greenland. Tradisi lain
orang-orang Greenland di malam Natal, di mana para pria memperhatikan para
wanita, melayani mereka dengan menghidangkan kopi dan menyeduhnya untuk mereka.
Biasanya mereka juga mengadakan permainan.
Natal di Yunani
Di negeri yang terkenal dengan mitologi serta
dewa-dewinya ini, malam Natal biasanya merupakan saat di mana anak-anak,
terutama anak laki-laki, untuk pergi ke jalan-jalan sambil menyanyikan
lagu-lagu natal yang gembira. Mereka memainkan drum dan kerincing, mengikuti
irama sebagaimana lagu yang mereka
nyanyikan.
Kadang-kadang mereka juga membawa kapal-kapalan yang
dihias dengan biji-bijian yang dicat dengan warna emas. Membawa sebuah kapal
adalah kebiasaan kuno di kepulauan Yunani. Biasanya jika anak-anak ini menyanyi
dengan baik, mereka akan diberi uang atau kacang, kembang gula dan daun ara
kering untuk di makan, oleh masyarakat setempat.
Natal di Belanda
Bagi sebagian besar anak-anak di Belanda, hari yang
paling penting dalam perayaan Natal adalah 6 Desember, di mana Sinter Klaas
– sebutan untuk Santa Claus (Amerika Serikat) ataupun Santo Nicholas (Inggris,
Ceko, dll) di Belanda – akan tiba dan memberikan banyak hadiah untuk mereka.
Pada pagi hari Sinter Klaas melakukan perjalanan ke Amsterdam dengan sebuah
kapal, memakai jubahnya yang berwarna merah, bersama dengan pembantunya yang
bernama Peter Si Hitam. Ketika Sinter Klaas dan Peter Si Hitam tiba turun dari
kapal, semua lonceng gereja setempat dibunyikan, untuk menandai dimulainya
prosesi perayaan Natal. Sinter Klaas
kemudian memimpin sebuah prosesi sepanjang Amsterdam, mengendarai seekor kuda
putih, untuk bertemu dengan Ratu Amsterdam di istana.
Pada malam menjelang hari kedatangan Sinter Klaas (5
Desember), anak-anak meninggalkan bakiak atau sepatu di luar rumah, supaya
Sinter Klaas mengisinya dengan hadiah-hadiah. Mereka juga percaya jika mereka
meninggalkan sejumlah rumput kering dan wortel di sepatu mereka untuk kuda
Sinter Klaas, mereka juga akan mendapatkan sejumlah kembang gula yang
ditinggalkan Sinter Klaas. Anak-anak biasanya menyerahkan kepada Peter Si
Hitam, sebuah catatan yang mereka simpan dalam sebuah buku, tentang segala
sesuatu yang telah mereka lakukan selama satu tahun. Anak-anak yang selalu
berbuat baik akan mendapatkan hadiah dari Sinter Klaas, tetapi anak-anak yang
nakal akan mendapat pukulan dari Peter Si Hitam dengan sebuah tongkat. Setiap
kota kecil di Belanda memiliki beberapa pembantu Sinter Klaas, berpakaian sama
dengan Sinter Klaas yang membantu membagikan hadiah-hadiah.
Pesta-pesta Sinter Klaas seringkali diselenggarakan pada
malam harinya, dimana permainan mencari harta karun dimainkan dengan
puisi-puisi yang memberikan petunjuk berupa teka-teki. Anak-anak mengikuti
petunjuk untuk menemukan hadiah-hadiah kecil yang ditinggalkan oleh Sinter
Klaas. Hari Natal sendiri lebih merupakan hari tenang di Belanda, yang diisi
dengan kebaktian di gereja dan makan malam keluarga. Terkadang ada juga hari
Natal spesial untuk Sekolah Minggu pada malam harinya di gereja, di mana kisah
Natal dan kisah-kisah tradisional lainnya diceritakan. q(ika/ berbagai sumber) (telah diterbitkan di Majalah KASUT GKI Pondok Indah Jakarta, Edisi Desember 2006)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar