Jumat, 31 Agustus 2007

I’M SO UNIQUE


Tadinya aku berharap bisa seperti teman-temanku yang lain. Punya wajah yang cakep, body yang proporsional. Rasanya kalau kedua hal itu kumiliki, semua orang pasti bakalan mendekatiku. Aku bisa jadi sosok yang populer dan disukai banyak orang. Tapi sayangnya aku tak memiliki kedua-duanya. Itu sebabnya tak seorang pun melirikku. Padahal di usia remajaku sekarang ini, aku sangat ingin punya banyak teman. Aku ingin diperhatikan oleh semua orang. Aku ingin semua mata memandangku. Sayang semuanya itu tidak terjadi padaku.
Lalu aku mulai ingin merubah segalanya. Aku mulai malas makan. Kalaupun terpaksa harus makan, diam-diam aku akan memuntahkannya lagi. Aku ingin kurus. Aku ingin punya tubuh yang bagus. Aku ingin bisa semua orang ‘menengokku’ karena badanku sama dengan mereka. Aku ingin mereka mau berteman denganku. Aku ingin cowok-cowok itu juga mau melirikku dan mengajakku jalan bareng. Dan itu memang terjadi. Namun hanya sekejab.
Mendadak semuanya menjadi semakin menyakitkan. Tiba-tiba ada yang mulai menggerogoti tubuhku. Otot-ototku seolah tersedot. Jantungku juga. Tulang-tulangku melemah. Kurang kalsium. Aku hamper mati. Aku tak punya nutrisi yang tepat untuk tubuhku. Aku mulai susah tidur. Aku tak punya oksigen di otakku. Aku tak bisa berpikir dengan baik. Aku jadi bodoh. Nilai-nilaiku hancur. Aku tak punya energi yang cukup untuk bisa beraktivitas. Aku selalu kedinginan. Jemariku mati rasa. Kuku-kuku kebiruan. Bibirku pecah-pecah. Kulitku memucat. Yang tampak hanyalah bayangan urat-urat darah yang tipis dan jelek. Uh… aku nggak lagi seindah yang kumau. Tak ada seorangpun yang akan ‘melihatku’ lagi.

Kerempeng is beautiful?
Sebuah survey di Amrik menunjukkan, sekitar 97% remaja cewek usia 14-15 tahun di sana termasuk dalam kategori pemuja kekurusan dan menderita anorexia serta bulimia.  Gejala ini bahkan sudah mulai menjalar ke remaja cewek usia 12-13 tahun. Bulimia nervosa dan anoreksia nervosa merupakan penyakit gangguan pada kebiasaan atau pola makan. Pada anoreksia nervosa, penderita dengan sengaja melaparkan dirinya karena menolak mempertahankan berat badan normal yang minimal. Pada kasus yang parah, anoreksia bisa menimbulkan kematian. Sekitar 40% kasus anoreksia akan berkembang menjadi bulimia. Pada bulimia nervosa, penderita makan sebanyak-banyaknya dalam waktu singkat, lalu memuntahkan kembali makanan tersebut dengan cara tidak layak. Keadaan ini, terjadi berulang-ulang.
Di Indonesia sendiri yang namanya bulimia dan anorexia sudah menjadi gejala epidemi yang menyergap para cewek. Mereka yang mengidap penyakit ini dalam dirinya timbul kekacauan, ‘coz selalu ngerasa kalo tubuhnya nggak sesuai sama ukuran kecantikan seperti yang biasa diimpikan oleh para cowok juga iklan-iklan yang tergambar di media massa. Cewek-cewek ini mulai panik ngelihat perutnya yang menggelambir, kulitnya bakalan keriput, kerut merut, kasar dan kering, ada bercak dan noda, jendul-jendul, buah dada kendur, daging juga geliut-geliut. Tubuh ala Victoria Beckham, Keira Knightley, juga Nicole Richie jadi idola. Buat mereka ukuran pakaian Small masih kebesaran. Ukuran pakaian yang selalu didambakan adalah XXS atau dalam dunia mode lebih dikenal dengan sebutan ukuran Zero. Kurus ceking kerempeng is beautiful. Masa, sih?
Jelas nggak! Yang ada kita malah jadi lebih banyak kekurangan nutrisi yang justru sangat diperlukan oleh remaja di masa pertumbuhani, kelaparan, kelesuan, mengalami kekacauan detak jantung, sembelit, radang pada perut dan tenggorokan, pembusukan gigi, atau luka dtenggorokan atau radang perut, kehilangan berat badan secara berlebihan, berhenti menstruasi, sembelit, mengalami pembekakan pada bagian-bagian tubuh tertentu, dsb. Hiiyy... ngeri banget, kan? Kalo sudah begini, mana mungkin kita bisa belajar dan beraktivitas dengan baik? Hmm... buat mikir saja mungkin juga sudah nggak sanggup kali, ya...

You’re so beautiful…
Makanya, it’s totally wrong kalo sobat Kasut Remaja menganggap bahwa tubuh yang cantik dan proporsional adalah yang  kurus ceking kerempeng. Apalagi kalo sampai berusaha ngurangin berat badan dengan cara yang nggak benar en nggak sehat. Kita nggak perlu harus mati-matian jadi kurus just like cewek-cewek di iklan TV or majalah, cuma demi biar dilirik cowok dan punya banyak teman. Justru yang harus selalu kita perhatikan adalah gimana caranya kita bisa menghargai diri sendiri. Actually, ketika kita terobsesi jadi kurus dengan cara yang salah seperti itu, sebenarnya kita nggak lagi bisa menghargai diri dan tubuh kita sendiri. Padahal tujuan kita untuk jadi kurus itu supaya orang lain bisa memperhatikan dan menghargai kita. Nah, kalo sudah begini, apa tujuan kita itu tercapai? Nggak, kan? Nggak cuman itu saja, hidup kita pun jadi nggak berguna, baik itu buat Tuhan juga buat sesama.
Remember, kita ini sangat berharga di mata Tuhan (Yesaya 43:4). Makanya, nggak usah aneh-aneh, deh, sama tubuh kita. Jadi penderita anorexia dan bulimia jatuhnya cuma bikin kita jadi sengsara. Tapi bukan berarti nggak boleh jaga badan, lho.Kalo memang kita ini overweight dan sudah nggak baik buat kesehatan, boleh-boleh saja kita diet. Tapi yang kudu diingat, dietlah dengan cara yang tepat. Konsultasikan dengan dokter dan olahraga yang benar. Hasilnya pasti jauh lebih baik ketimbang kita ngurusin badan sembarangan.
Jangan pernah ngerasa nggak pede hanya karena kamu nggak punya tubuh yang cantik menurut ukuran dunia. Kurus nggak berarti apa-apa kalo kita nggak punya hati yang bersih, mulia, serta takut akan Tuhan. Ingat, kan, yang dibilang firman Tuhan di Amsal 31:30? “Kemolekan adalah bohong dan kecantikan adalah sia-sia, tetapi isteri yang takut akan TUHAN dipuji-puji.” Kalau kita pengin menjadi orang yang berguna, hal pertama yang harus kita lakukan adalah berhenti memusuhi diri sendiri. Jangan menyalahkan diri sendiri ketika kita gagal. Jangan merendahkan diri sendiri ketika segala sesuatu nggak berjalan seperti yang kita harapkan. Meningkatkan penghargaan diri memang butuh usaha. Tapi sobat muda pasti bisa melakukannya kalau mau sungguh-sungguh menjadi lebih baik.q(ika)              (telah diterbitkan di Majalah KASUT GKI Pondok Indah Jakarta, Edisi Agustus 2007) 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar