Rabu, 31 Oktober 2007

I LOVE MY PARENTS


Duh... nyebelin banget, deh. Kenapa, sih, punya ortu, kok, nggak kayak orangtua-orangtua lainnya. Kalau orangtua lainnya begitu sayang dan perhatian sama anak-anaknya, tapi kenapa orangtua gue enggak, ya? Yah... kadang-kadang nggak semua orang beruntung punya orangtua yang baik dan sayang pada anak-anaknya. Kalau sobat muda sering nonton berita di TV, kita sering ngelihat ada banyak ortu yang tega ngebunuh or ngejual anak-anaknya. Ada juga ortu yang juga tega nelantarin, nyia-nyiain, bahkan ngebuang anaknya. Kondisi ini bukan nggak mungkin bisa juga terjadi dalam diri salah satu di antara kita. Makanya nggak mengherankan kalau banyak anak-anak yang jadi membenci dan dendam sama ortunya gara-gara hal ini.

Dendam? Nggak nyelesain masalah!
Kisah Om Yakub dan anak-anaknya mungkin sudah nggak asing lagi buat kita semua. Gimana Yakub ternyata lebih sayang pada Yusuf yang nggak lain adalah putera dari Rakhel, isteri kesayangannya. Nggak heran kalau Yakub jadi rada-rada ‘pilih kasih’. Tak pelak kondisi ini akhirnya menimbulkan kecemburuan saudara-saudara Yusuf (Kejadian 37:3-4).
Saat mendapat perlakuan yang berbeda inilah, saudara-saudara Yusuf nggak mencoba menyikapi hal ini dengan sikap yang positif. Sebaliknya, mereka justru malah menumpuk dendam yang akhirnya dilampiaskan pada Yusuf. Yusuf dibuang ke sumur, bahkan dijual pada orang Mesir. Semuanya ini dilakukan agar sang ayah tak lagi pilih kasih dan melupakan Yusuf.
Dendam sama ortu yang mungkin telah berlaku nggak sebagai mana mestinya pada sang anak, seringkali kita lakukan atas dasar sakit hati.Nggak heran kalau kita jadi melampiaskan ke hal-hal yang enggak-enggak. Lari ke narkoba, minum-minuman keras, dugem yang nggak jelas, free sex, jadi si biang onar, dsb, kerap jadi pelampiasan kita. Mungkin untuk sementara waktu kita bisa merasa ‘senang’, karena ortu jadi bakalan repot dan ‘ngerasain’ akibat dari ‘perbuatan’ mereka terhadap kita. Tapi coba, deh, pikir baik-baik. Apa benar semuanya yang sudah kita lakukan itu bakal bikin ortu kita ‘sadar’ dan ‘kapok’? Apa benar semuanya itu bakal bikin segalanya jadi lebih baik?

They’re still your parents
Guys, mungkin kita ngerasa jengkel, sebel, sedih, benci, dll, punya ortu yang memperlakukan kita nggak sebagaimana mestinya. Tapi bukan berarti hal ini membenarkan kita untuk menyimpan apalagi sampai menumpuk dendam kesumat. Nggak berarti juga kita dibenarkan untuk melampiaskannya pada hal-hal yang negatif. Dengan ngelakuin hal-hal seperti itu, semuanya cuman bikin kita ngerasa ‘puas’ untuk sesaat saja. Tapi kita nggak mikirin akibatnya kemudian. Kita mungkin cuma pengin ngasih ‘pelajaran’ ke ortu. But kita nggak mikirin akibatnya ke diri kita juga, ‘coz gimanapun juga semuanya itu nggak cuman berefek ke ortu saja tapi ke kita sendiri juga. Kita sendiri juga pastinya bisa jadi frustasi sendiri karenanya.
Yang pasti dendam nggak bakal nyelesain masalah. Dendam cuma bakal menimbulkan masalah-masalah baru yang lebih pelik dan pastinya bakalan lebih merepotkan. Makanya, nggak ada jalan lain selain kita harus tetap mengasihi dan mengampuni ortu kita. Apalagi firman Tuhan sudah jelas-jelas mengingatkan, “Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan ampunilah seorang akan yang lain apabila yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain, sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah demikian.” (Kolose 3:13}
Seburuk apapun tindakan atau perilaku yang telah mereka berikan kepada kita, mereka tetaplah ortu yang sudah melahirkan kita. Kita nggak mungkin ada seperti sekarang ini kalau nggak ada mereka. Mungkin memang mereka nggak merawat dan membesarkan kita sebagaimana ynag diharapkan. Tetapi bagaimanapun juga, mereka tetaplah orangtua kita yang harus tetap dihormati.Ingat yang firTu bilang, “Hai anak-anak, taatilah orang tuamu di dalam Tuhan, karena haruslah demikian. Hormatilah ayahmu dan ibumu -- ini adalah suatu perintah yang penting, seperti yang nyata dari janji ini: supaya kamu berbahagia dan panjang umurmu di bumi.” (Efesus 6:1-3).
Sekalipun kita punya cukup banyak alasan untuk membenci mereka oleh karean tindakan yang mereka lakukan, di dalam Tuhan tetap saja tidak ada alasan untuk membenci dan bahkan tidak mengasishi mereka. Mungkin ini akan terasa sangat sulit untuk dilakukan. Tetapi kalau kita mau berusaha dan meminta pertolongan dari Tuhan Yesus, pasti nggak susah, kok, buat kita untuk bisa mengasihi dan mengampuni mereka. Asalkan kita mau sungguh-sungguh dan terus berusaha, Tuhan pasti akan mengubahkan dan memulihkan hati kita juga ortu kita.q(ika)               (telah diterbitkan di Majalah KASUT GKI Pondok Indah Jakarta, Edisi Oktober 2007)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar