Sabtu, 31 Oktober 2009

WHERE’S THE LOVE?


Pernah nonton film Surrogates? Dalam film yang dibintangi Bruce Willis ini, diceritakan bagaimana kehidupan manusia sehari-hari digantikan oleh robot pengganti yang melakukan tugas-tugas mereka di luar rumah. Manusia cukup berbaring di dalam kamarnya saja, dan si robot pengganti merekalah yang akan mengerjakan seluruh aktivitas kehidupan mereka. Namun tanpa disadari, kehadiran robot pengganti ini justru membuat manusia kehilangan sisi kemanusiaannya yang sesungguhnya. Mereka juga kehilangan cinta kasih yang sesungguhnya.
Sobat muda, apa yang digambarkan dalam film ini, sebenarnya ingin menggambarkan kehidupan kita saat ini.Orangtua yang sudah sibuk dengan segala macam urusan pekerjaan dan kegiatan sosialnya. Belum lagi kita sendiri yang sibuk dengan sekolah, belajar, les ini itu, juga kegiatan ekskul yang padat, membuat kita kehilangan waktu untuk berbagi kasih dengan keluarga kita sendiri. Tak jarang kita hanya bertemu dengan orangtua di pagi hari saja, saat kita akan berangkat sekolah ataupun kuliah, sementara orangtua juga akan berangkat kerja.
Seolah tidak ada habis­nya dan kita sendiri bah­kan tidak lagi punya waktu untuk mem­­perhatikan o­rang-orang disekeliling kita, meski itu ke­luarga kita sendiri. Lama-kelamaan rutinitas hidup seperti ini membuat kita seringkali kehilangan kehangatan dan cinta kasih dalam keluarga. Baru ketika orang-orang yang kita cintai ini jatuh sakit dan berada dalam kondisi kritis, kita sibuk untuk ‘menebus dosa’ karena selama ini jarang mem­perhatikan mereka.

Ketika cinta itu hilang
Yang lebih berbahaya adalah kalau di antara kita dengan keluarga, meski tinggal dalam satu rumah, sudah kehilangan komunikasi dan tak saling bertegur sapa. Bicara seperlunya saja, bahkan kalau bisa bertemu pun jika diperlukan saja. Seolah kehangatan dan cinta kasih dalam keluarga itu pergi entah kemana dan menguap tak berbekas. Nah, kalau sudah begini, tak jarang kita saling menyalahkan satu dengan yang lain. Kita menyalahkan orangtua yang terlalu sibuk, demikian pula sebaliknya. Padahal sumber dari semuanya itu adalah dari diri kita yang terlalu asyik dengan dunia kita sendiri, sehingga melupakan hal-hal yang lainnya.
Seringkali kita lupa bahwa Allah sudah memberikan orangtua kakak dan adik yang bukan hanya sekedar menjadi keluarga kita, tetapi juga menjadi teman, sahabat serta tempat kita untuk saling berbagi kasih. Kita lupa bahwa di luar sana masih ada banyak orang yang kehilangan keluarganya dan nggak punya sanak saudara sama sekali. Mereka sangat merindukan memiliki keluarga yang utuh sebagaimana halnya dengan kita, agar dapat saling berbagi cinta kasih satu dengan lainnya.

Semua karena anugerahNya
Sobat muda, adalah sebuah anugerah ketika kita diberi kesempatan oleh Allah untuk memiliki sebuah keluarga. Adalah sebuah anugerah pula ketika kita bisa sekolah dan kuliah dan punya banyak kegiatan yang dapat menolong kita untuk mengembangkan potensi dan talenta yang kita miliki, meski terkadang semuanya itu justru membuat kita menjadi manusia super sibuk. Namun bagaimana kita memperlakukan dan mengelola anugerah Allah yang sudah diterima, seringkali ini yang luput dari perhatian kita.
Karena itulah, selagi Allah masih memberi kesempatan bagi kita untuk dapat berkumpul, saling memperhatikan dan berbagi kasih dengan keluarga kita, pergunakanlah itu dengan sebaik-baiknya. Ingat, lho, apa yang sudah Tuhan Yesus bilang sebelum naik ke surga, “Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi.” (Yohanes 13:34). Jadi, tunggu apalagi? Mulai sekarang, luangkan waktu lebih banyak untuk dapat bersama-sama dengan keluarga kita, agar jangan sampai kita kehilangan kasih terhadap orang-orang terdekat kita. q(ika)                  (telah diterbitkan di Majalah KASUT GKI Pondok Indah Jakarta, Edisi Oktober 2009)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar