Yang ini bukan Ustad Solmed yang
lagi ngetop itu lho, ya… Social Media
alias Sol Med memang saat ini digandrungi semua orang. Nggak cuma anak muda
saja, tapi orangtua pun ikut keranjingan. Mulai dari Facebook, Twitter,
Friendster, MySpace dan sebagainya. Sayangnya sebagai pengguna Sol Med, kita
seringkali nggak aware dengan aturan
mainnya. Inilah yang akhirnya jadi menimbulkan bencana buat kita sendiri.
Seperti yang dialami Fresta,
Amelia dan Firda. Cuma gara-gara menuliskan status di wall akun facebook
miliknya, “Sekolah saya korupsi looh! Pengen saya basmi!” Fresta pun akhirnya
dikeluarkan oleh pihak sekolah. Amelia dan Firda, dua teman Fresta yang ikutan
me-like statusnya pun juga ikut
dikeluarkan oleh petinggi SMK Pembangunan Bogor, tempat mereka bersekolah
(Kompas.com 3 Maret 2011).
Saat gaul
juga beraturan
Ikutan bergabung dengan
social media saat ini
sepertinya memang sudah hampir menjadi suatu ‘keharusan’. Rasanya hidup nggak
kelihatan lengkap dan nggak kelihatan gaul kalau belum punya akun facebook atau
twitter. Sol Med sudah seperti menjadi bagian dari identitas kita. Nah, yang
jadi masalah, nih, seringkali kita ikut-ikutan bergabung di Sol Med, tapi kita
nggak tahu bahwa Sol Med pun ada aturan mainnya. Inilah yang sering kita
lewatkan. Walhasil banyak terjadi kasus-kasus yang membuat kita tersandung
masalah, hanya gara-gara luapan emosi sesaat yang tertuang di jejaring sosial.
Kasus yang dialami Fresta, Amelia
dan Firda hanyalah salah satu dari sekian banyak kasus yang timbul karena kita
nggak paham aturan main ber-social media. Masih banyak kasus yang terjadi
karena ketidakpahaman akan rule
berjejaring sosial. Mulai dari peristiwa penculikan dan pemerkosaan yang
terjadi karena terlalu percaya pada orang yang baru dikenal di jejaring sosial,
kasus penipuan, sampai kasus pencemaran nama baik. Pendek kata, sebelum terjun
ke jejaring sosial, kudu paham betul aturan main dan etikanya.
Please...
be careful...
Berikut ada beberapa hal yang
bisa dijadikan panduan dalam berjejaring sosial.
1.
Jangan bikin status
sembarangan.
Seringkali
kita suka menulis status sembarangan. Misalnya saja berkomentar tentang sesuatu
hal yang mungkin kita sendiri nggak tahu persis kebenarannya seperti apa.
Akhirnya, yang terjadi kemudian bisa membuat persoalan jadi semakin panjang
gara-gara status tersebut. Menulis status ibaratnya sama seperti kita
berbicara. So, seperti pepatah
bilang, “Mulutmu harimaumu.” Hati-hati menggunakan perkataan kita, supaya tidak
menjadi batu sandungan buat kita sendiri (Pengkhotbah 5:5).
2.
Jangan terpancing emosi
dengan status orang lain.
Yang ini
juga bahaya, lho. Kadang-kadang ketika membaca status orang lain, apalagi kalau
statusnya rada-rada kontroversial, emosi kita pun cenderung ikut bermain.
Akibatnya, kita pun seringkali langsung menanggapi status tersebut dengan
emosional. Padahal mungkin saja status tersebut memang sengaja dibuat demikian
untuk memancing emosi pembacanya. Well
guys, hati-hati. Jangan terburu nafsu untuk menanggapinya. Firman Tuhan pun
sudah mengingatkan kita dalam Yakobus 4:1. Kalau kita memperturutkan nafsu
untuk menanggapi status yang semacam ini, bisa-bisa bakalan menimbulkan
pertengkaran yang mungkin tak akan ada habisnya.
3.
Jangan curhat sembarangan.
Kalau lagi
gundah gulana, curhat memang rasanya paling enak. Tapi jangan sekali-kali
curhat sembarangan di akun Sol Med. Bukan nggak mungkin curhatan kita justru
akan jadi masalah dan berujung pada masalah yang lebih besar lagi dan bahkan
harus menjadi masalah hukum. Nggak mau, kan, kalau jadi seperti itu?
Boleh-boleh saja kalau mau curhat. Tapi harus hati-hati. Lebih baik curhat
dengan ortu atau sohib kita yang dapat dipercaya. Itu akan jauh lebih aman dari
pada bercurhat ria via jejaring sosial.
4.
Jangan terlalu percaya
pada orang yang baru dikenal via Sol Med.
Nah, yang ini juga sangat
penting. Ada banyak kasus pemerkosaan, penipuan dan penculikan yang terjadi,
hanya gara-gara kita terlalu percaya pada orang yang baru yang dikenal di
jejaring sosial. So, jangan begitu saja percaya pada ajakan atau
rayuan dari orang yang baru kita kenal di Sol Med. Sebab nggak semua orang di
jejaring sosial selalu menggunakan identitas aslinya. That’s why kita kudu waspada, biar nggak terjebak dalam bujuk rayu
yang menyesatkan dari orang-orang yang memang memanfaatkan jejaring sosial
untuk berbuat jahat.
Sobat muda, pada akhirnya memang kita harus selalu waspada dan
berjaga-jaga. Seperti Tuhan Yesus bilang, “Berjaga-jagalah dan berdoalah,
supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan; roh memang penurut, tetapi daging
lemah.” (Markus 14:38). Kalau kita nggak hati-hati, jejaring sosial yang
mengasyikkan itu bisa membuat kita kecanduan dan membuat kita jatuh ke dalam
berbagai macam persoalan yang mampu menyeret kita dalam perbuatan dosa. Have a nice friendship in social media...q(ika) (telah diterbitkan di Majalah KASUT GKI Pondok Indah Jakarta, Edisi Desember 2011)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar