Sabtu, 31 Desember 2011

SOL MED… I’M IN LOVE


Yang ini bukan Ustad Solmed yang lagi ngetop itu lho, ya… Social Media alias Sol Med memang saat ini digandrungi semua orang. Nggak cuma anak muda saja, tapi orangtua pun ikut keranjingan. Mulai dari Facebook, Twitter, Friendster, MySpace dan sebagainya. Sayangnya sebagai pengguna Sol Med, kita seringkali nggak aware dengan aturan mainnya. Inilah yang akhirnya jadi menimbulkan bencana buat kita sendiri.
Seperti yang dialami Fresta, Amelia dan Firda. Cuma gara-gara menuliskan status di wall akun facebook miliknya, “Sekolah saya korupsi looh! Pengen saya basmi!” Fresta pun akhirnya dikeluarkan oleh pihak sekolah. Amelia dan Firda, dua teman Fresta yang ikutan me-like statusnya pun juga ikut dikeluarkan oleh petinggi SMK Pembangunan Bogor, tempat mereka bersekolah (Kompas.com 3 Maret 2011).

Saat gaul juga beraturan
Ikutan bergabung  dengan  social media saat ini sepertinya memang sudah hampir menjadi suatu ‘keharusan’. Rasanya hidup nggak kelihatan lengkap dan nggak kelihatan gaul kalau belum punya akun facebook atau twitter. Sol Med sudah seperti menjadi bagian dari identitas kita. Nah, yang jadi masalah, nih, seringkali kita ikut-ikutan bergabung di Sol Med, tapi kita nggak tahu bahwa Sol Med pun ada aturan mainnya. Inilah yang sering kita lewatkan. Walhasil banyak terjadi kasus-kasus yang membuat kita tersandung masalah, hanya gara-gara luapan emosi sesaat yang tertuang di jejaring sosial.
Kasus yang dialami Fresta, Amelia dan Firda hanyalah salah satu dari sekian banyak kasus yang timbul karena kita nggak paham aturan main ber-social media. Masih banyak kasus yang terjadi karena ketidakpahaman akan rule berjejaring sosial. Mulai dari peristiwa penculikan dan pemerkosaan yang terjadi karena terlalu percaya pada orang yang baru dikenal di jejaring sosial, kasus penipuan, sampai kasus pencemaran nama baik. Pendek kata, sebelum terjun ke jejaring sosial, kudu paham betul aturan main dan etikanya.

Please... be careful...
Berikut ada beberapa hal yang bisa dijadikan panduan dalam berjejaring sosial.
1.      Jangan bikin status sembarangan.
        Seringkali kita suka menulis status sembarangan. Misalnya saja berkomentar tentang sesuatu hal yang mungkin kita sendiri nggak tahu persis kebenarannya seperti apa. Akhirnya, yang terjadi kemudian bisa membuat persoalan jadi semakin panjang gara-gara status tersebut. Menulis status ibaratnya sama seperti kita berbicara. So, seperti pepatah bilang, “Mulutmu harimaumu.” Hati-hati menggunakan perkataan kita, supaya tidak menjadi batu sandungan buat kita sendiri (Pengkhotbah 5:5).
2.      Jangan terpancing emosi dengan status orang lain.
        Yang ini juga bahaya, lho. Kadang-kadang ketika membaca status orang lain, apalagi kalau statusnya rada-rada kontroversial, emosi kita pun cenderung ikut bermain. Akibatnya, kita pun seringkali langsung menanggapi status tersebut dengan emosional. Padahal mungkin saja status tersebut memang sengaja dibuat demikian untuk memancing emosi pembacanya. Well guys, hati-hati. Jangan terburu nafsu untuk menanggapinya. Firman Tuhan pun sudah mengingatkan kita dalam Yakobus 4:1. Kalau kita memperturutkan nafsu untuk menanggapi status yang semacam ini, bisa-bisa bakalan menimbulkan pertengkaran yang mungkin tak akan ada habisnya.
3.      Jangan curhat sembarangan.
        Kalau lagi gundah gulana, curhat memang rasanya paling enak. Tapi jangan sekali-kali curhat sembarangan di akun Sol Med. Bukan nggak mungkin curhatan kita justru akan jadi masalah dan berujung pada masalah yang lebih besar lagi dan bahkan harus menjadi masalah hukum. Nggak mau, kan, kalau jadi seperti itu? Boleh-boleh saja kalau mau curhat. Tapi harus hati-hati. Lebih baik curhat dengan ortu atau sohib kita yang dapat dipercaya. Itu akan jauh lebih aman dari pada bercurhat ria via jejaring sosial.
4.      Jangan terlalu percaya pada orang yang baru dikenal via Sol Med.
Nah, yang ini juga sangat penting. Ada banyak kasus pemerkosaan, penipuan dan penculikan yang terjadi, hanya gara-gara kita terlalu percaya pada orang yang baru yang dikenal di jejaring sosial. So,  jangan begitu saja percaya pada ajakan atau rayuan dari orang yang baru kita kenal di Sol Med. Sebab nggak semua orang di jejaring sosial selalu menggunakan identitas aslinya. That’s why kita kudu waspada, biar nggak terjebak dalam bujuk rayu yang menyesatkan dari orang-orang yang memang memanfaatkan jejaring sosial untuk berbuat jahat.
Sobat muda, pada akhirnya memang kita harus selalu waspada dan berjaga-jaga. Seperti Tuhan Yesus bilang, “Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan; roh memang penurut, tetapi daging lemah.” (Markus 14:38). Kalau kita nggak hati-hati, jejaring sosial yang mengasyikkan itu bisa membuat kita kecanduan dan membuat kita jatuh ke dalam berbagai macam persoalan yang mampu menyeret kita dalam perbuatan dosa. Have a nice friendship in social media...q(ika)       (telah diterbitkan di Majalah KASUT GKI Pondok Indah Jakarta, Edisi Desember 2011)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar