Senin, 31 Agustus 2009

I LOVE YOU FULL

 Semua orang kenal betul dengan jargon ini. Begitu membaca ataupun mendengar judul di atas, ingatan kita langsung melayang pada sosok renta berambut gimbal dan punya gelak tawa yang cukup khas. Sosok Mbah Surip belakangan memang teramat fenomenal dan popular. Dibalik segala kontroversinya, ada sesuatu hal yang menarik dalam dirinya. Selain dedikasinya yang sangat tinggi dalam berkesenian, Mbah Surip juga merupakan sosok yang tidak ingin hidupnya berakhir dengan sia-sia. Ia ingin hidupnya bermanfaat bagi orang-orang di sekelilingnya. Seberapapun yang dimilikinya dan juga lewat keahlian yang dimilikinya, ia selalu mau berbagi dengan orang-orang di sekelilingnya yang membutuhkan pertolongan. Ia mau membahagiakan mereka. Bahkan meski ia sudah menjadi selebritis top, Mbah Surip tetap tidak berubah, tetap bersahaja dan berusaha memaknai hidupnya agar dapat memberi arti bagi orang lain.
Berbanding terbalik dengan Mbak Surip. Ibrohim alias Boim, otak peristiwa bom di Mega Kuningan bulan Juli 2009 lalu. Sebelumnya ia dikenal sebagai pria baik-baik. Tetapi apa yang dilakukannya kemudian justru tidak menjadi berkat bagi orang lain, melainkan membawa bencana. Ada puluhan orang yang terluka dan menjadi cacat karena perbuatannya. Ada orang-orang yang tewas karena perbuatannya. Ada orang-orang yang harus kehilangan orang yang sangat dikasihinya. Ada orang-orang yang harus kehilangan usaha dan pekerjaannya serta hidup menderita akibat perbuatannya. Ada orang-orang yang harus menanggung malu dan dikucilkan karena perbuatannya. Padahal dengan keahlian yang dimilikinya, seharusnya Ibrahim dapat menjadi saluran berkat bagi orang-orang di sekelilingnya.
                Mengingat kedua tokoh di atas mengingatkan kita juga pada salah satu tokoh Alkitab yang juga sangat top di zamannya. Dialah Ezra. Ezra dikenal sebagai teolog yang super pintar. Namun demikian, meski Ezra sudah sangat ahli dan mahir tentang firman Tuhan (Ezra 7:6a), dia tetap mau untuk terus menerus mempelajari firman Tuhan. Tak hanya belajar firman Tuhan, tetapi dia juga melakukannya dalam kehidupan sehari-hari, dan mau mengajarkannya kepada orang lain (Ezra 7:10). Biarpun sudah jadi orang yang paling top dan sangat ahli kitab suci, Ezra tidak sombong juga tak pelit ilmu. Dia mau orang lain berkembang juga, so that’s why dia mau membagikan pengetahuan firman Tuhan yang di dapat dan dipelajarinya kepada orang lain. Dia mau agar hidupnya juga bermakna dan menjadi kesaksian Allah, bagi orang-orang disekelilingnya.
Seperti itulah yang Allah inginkan dari kita. Allah mau agar kita melakukan yang terbaik yang bisa kita lakukan dalam hidup ini. Itulah yang terpenting. Allah tidak ingin hidup kita menjadi sia-sia belaka. Menyerahkan hi Ingatlah, Allah punya rencana yang besar dalam hidup kita. Seperti yang Tuhan Yesus bilang, “Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan melakukan juga pekerjaan-pekerjaan yang Aku lakukan, bahkan pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar dari pada itu.” (Yohanes 14:12). Allah mau kita terus menerus belajar, serta melakukan dan meraih yang terbaik yang bisa kita kerjakan.
                Itu sebabnya kita harus waspada. Jangan sampai hidup kita bukannya jadi berkat, tetapi malah menjadi bencana bagi orang lain. Bagaimanapun juga semua bakat dan keahlian atau apapun yang kita punya ini adalah pemberian Tuhan. Itu sebabnya kita nggak boleh pelit dan harus mau berbagi dengan orang lain. Ketika kita mau membagikan ilmu pada orang lain, sama halnya kita sudah menjadi berkat buat orang lain. Bukankah kita semua diberkati Allah dan dipanggil-Nya untuk menjadi berkat bagi orang lain (1 Petrus 3:9)? Nah, sekarang tunggu apa lagi? Kalau kita sungguh-sungguh mengasihi Allah dengan sepenuh hati, buktikanlah itu dengan senantiasa melakukan yang terbaik untuk Tuhan, dan jadilah berkat bagi orang-orang di sekeliling kita. I love You full... Jesus...q(ika)     (telah diterbitkan di Majalah KASUT GKI Pondok Indah Jakarta, Edisi Agustus 2009)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar