Beberapa tahun
lalu, sebuah survey dilakukan oleh Yahoo! Personal Finance terhadap 2500
orang dari berbagai negara. Dari hasil survey tersebut terungkap kalau ongkos
untuk mencapai kebahagiaan bisa mencapai US$5 juta atau sekitar Rp 40 miliar.
Ternyata uang sebanyak itu diperlukan untuk membeli rumah impian, mobil impian,
liburan dan gaya hidup menyenangkan. Wow…
Survey tersebut
juga mengungkapkan kalau rata-rata orang butuh US$4.907.731 untuk mendapatkan
rumah, mobil dan gaya hidup impian yang menurut mereka bisa bikin bahagia.
Sayangnya rata-rata gaji yang mereka terima sedemikian kecil. So, butuh
waktu 94 tahun untuk mewujudkan impian tersebut. Hasil studi juga nunjukin
kalau cewek lebih banyak maunya ketimbang cowok. Meski cuma beda tipis, cewek
membutuhkan US$4,9 juta, sementara cowok butuh US$4,75 juta untuk mewujudkan
gaya hidup impiannya. Ternyata nggak cuma itu saja. Tambah umur juga bikin
orang lebih banyak maunya. Mereka yang berusia 24 tahun ke bawah butuh US$4,6
untuk hidup bahagia. Sedangkan mereka yang berumur 44-55 tahun butuh US$5,3
juta.
What is the
happiness?
Apa, sih,
kebahagiaan itu? Mengapa juga kita kudu hidup bahagia dan selalu mencari-cari
kebahagiaan? Seringkali kebahagiaan diidentikkan dengan kecukupan dan
kesenangan. Kamus besar bahasa Indonesia bahkan mendefinisikan kebahagiaan
sebagai kesenangan dan ketenteraman hidup, keberuntungan serta kemujuran yang
bersifat lahir batin. Makanya enggak usah heran kalau kebanyakan orang
berlomba-lomba untuk mengejar kesenangan hidup, berusaha bekerja keras untuk
memenuhi semua kebutuhan hidup, demi mencapai sebuah kebahagiaan.
Bahkan ada
orang-orang yang sampai harus menghalalkan segala cara, sampai dengan cara-cara
jahat pun digunakan, untuk mendapatkan apa yang mereka pikir itu adalah kebahagiaan.
Contohnya, nih, ada banyak orang yang begitu inginnya menjadi kaya dan hidup
berkecukupan sehingga mereka akhirnya melakukan korupsi. Mereka menyangka bahwa
jika mereka hidup kaya dan berkecupan, secara otomatis kebahagiaan itupun akan
didapatkan. Tapi benarkah ketika segala yang dimiliki oleh dunia ini sudah
berada dalam genggaman, maka secara otomatis kebahagiaan itu juga berada dalam
genggaman kita?
One way to be
happy
Well, ternyata susah, ya, buat orang-orang dunia untuk ngedapetin sebuah
kebahagiaan. Mereka berpikir bahwa kebahagiaan akan dengan mudah diraih ketika
kita memiliki segalanya. Padahal sesungguhnya kekayaan, kehormatan, dan semua
kesenangan dalam hidup sama sekali nggak memberikan jaminan apapun kepada kita
untuk dapat meraih kebahagiaan yang sejati. Coba perhatikan sekeliling kita.
Berapa banyak anak-anak muda yang tergolong selalu hidup berkecukupan, ternyata
harus jatuh ke dalam pelukan narkoba dan miras, terjerumus dalam gelimang
kehidupan malam, demi meraih kebahagiaan yang ternyata semu. Melarikan diri
dari keluarga yang berantakan, namun yang didapat hanya kebahagiaan sesaat
saja. Malahan gara-gara berusaha mencari kebahagiaan semu itu, yang diperoleh
akhirnya bukan kebahagiaan tapi justru kesengsaraan. Masuk bui gara-gara tertangkap
razia narkoba. What a pity...
Padahal,
sebenarnya nggak susah untuk mencapai kebahagiaan. Nggak perlu mahal-mahal
sampai ngeluarin banyak uang, dan nggak perlu bersusah payah mencari-cari.
Pengkhotbah 8:12 bilang, “…bahwa orang yang takut akan Allah akan beroleh
kebahagiaan, sebab mereka takut terhadap hadirat-Nya.” Guys, just one way to
get the happiness. Yap! Kebahagiaan sejati memang cuma bisa didapat di
dalam Kristus. Kalau kita mengenal Kristus dan mau hidup seturut dengan
firman-Nya, nggak tanggung-tanggung kebahagiaan itu secara otomatis akan kita
dapetin. Bukan pula kebahagiaan semu yang kita dapatkan, tapi kebahagiaan
sejati di dalam Kristus yang nggak bakal ada matinya. Bersyukurlah karena kita
semua sudah memiliki Kristus dan meraih kebahagiaan sejati di dalam Dia. So,
nggak usah nyari-nyari lagi kebahagiaan di tempat lain, deh. Kalau kita sudah
punya the real happiness, kita nggak butuh apa-apa lagi. Dan kalau kita
sudah memiliki sumber kebahagiaan sejati itu, sudah semestinya kita membagi
kebahagiaan itu kepada orang-orang yang masih mencari-cari the real
happiness.q(ika) (telah diterbitkan di Majalah KASUT GKI Pondok Indah Jakarta, Edisi April 2009)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar