Seorang gadis berusia 15 tahun
bernama Lisa Marie ditemukan tewas gantung diri. Dari diary-nya, terungkap
bahwa selama ini Lisa selalu diejek, dicaci, dan jadi bahan olok-olokan
teman-teman sekolahnya hanya karena wajahnya yang tidak cantik. Ditambah lagi
ayahnya kemudian meninggal dunia dan ibunya menderita cacat seumur hidup akibat
kecelakaan. Nenek yang dicintainya pun harus menjalani kemoterapi akibat
penyakit yang dideritanya. Lisa yang hidupnya ibarat sudah jatuh tertimpa
tangga, bukannya mendapat dukungan dari teman-temannya tapi ia justru mendapat
perlakuan yang menyakitkan.
Perlakuan kita = masa depannya?
Sobat muda, mungkin banyak sekali
di antara kita ketika melihat ada teman kita yang kebetulan punya kekurangan
secara fisik, kita justru malah mengejek, sengaja membuatnya sebagai bahan
permainan, dan menjauhinya. Belum lagi
kalau dia punya masalah, kita pun cenderung tak perduli. Pendek kata, rasanya
males banget berurusan dengan orang-orang seperti itu yang bakal bikin hidup
kita jadi lebih ribet dan nggak nyaman.
Padahal tanpa disadari, sikap
kita yang suka mengejek serta cenderung tidak memperdulikan teman yang punya
kekurangan ini, justru akan semakin menjerumuskannya. Tidak sedikit di antara
mereka yang kemudian tumbuh menjadi anak yang sangat sensitif, pendendam,
rendah diri, bahkan ada yang sampai menjadi orang yang suka menyakiti diri
sendiri. Tanpa pernah kita sadari juga, sikap kita terhadap mereka ternyata
punya andil yang cukup besar dalam membentuk kepribadiaannya kelak. Hmm...
kalau sudah begini baru, deh, sadar betapa jahatnya kita selama ini.
Bring the love
Padahal firman Tuhan sama sekali
nggak pernah ngajarin kita buat nggak perduli dengan orang lain. Sebaliknya,
Allah justru mengajarkan dan juga memberikan teladan nyata untuk dilakukan. Ketika
kita berada di tengah-tengah orang-orang yang memiliki beban berat, kita jusru
seharusnya menjadi orang orang yang dapat memberikan perhatian dan kasih sayang
untuk mereka.
Mungkin nggak perlu kita
melakukan hal-hal yang kelewat berat dan susah buat dilakukan. Mungkin hanya
dengan memberikan senyuman untuknya, atau mendengarkan keluh kesahnya, bahkan
mendoakannya, semuanya itu terasa cukup menolong dan menguatkannya. Itulah
pertolongan pertama yang dapat kita berikan untuk mereka. Setidaknya, perisiwa
bunuh diri seperti yang dilakukan Lisa Marie tidak akan tejadi, karena dia tahu
bahwa ada orang yang perduli dan memperhatikannya.
Apalagi firman Tuhan dalam Lukas
10:27 juga bilang, “...dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.” Nah,
sudahkah sobat muda membawa cinta, kasih sayang, perhatian, serta keperdulian
kita buat teman-teman kita yang memiliki persoalan yang sama dengan Lisa Marie?
Well, mulai sekarang start your day dengan memberikan cinta dan
perhatianmu untuk mereka. Jadilah sang pembawa cinta yang memulihkan banyak
hati yang terluka, kesepian, dan dirundung lara. Karena dengan cara seperti
itulah kita menjadi kepanjangan tangan Allah bagi sesama kita yang terluka dan
teraniaya.q(grace) (telah diterbitkan di Majalah KASUT GKI Pondok Indah Jakarta, Edisi April 2009)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar