Kamis, 16 Agustus 2012

BEBAS ITU... NYATA...


Kebebasan itu omong kosong...
Katanya bebas berekspresi... tapi selama rok masih di bawah lutut.
Hidup ini singkat mumpung masih muda nikmati sepuasnya... 
asal jangan lewat dari jam sepuluh malam.
Katanya urusan jodoh sepenuhnya ada di tanganku.
Asalkan, sesuku, kalau bisa kaya, pendidikan tinggi, dari keluarga baik-baik.

Kebebasan itu omong kosong...
Katanya bebas berteman dengan siapa saja... asal orang tua suka.
Katanya jadi laki-laki itu jangan pernah takut gagal...
tapi juga jangan bodoh untuk ambil resiko.
Mendingan kerja dulu cari pengalaman.
Katanya urusan jodoh sepenuhnya ada di tangan.
Asalkan, dari keluarga terpandang, nggak cuma cantik tapi juga santun, berpendidikan.
 
Think Again..

Begitulah penggalan iklan yang belakangan sering muncul di layar TV kita. Bahwa kebebasan yang diimpikan setiap orang selama ini, ternyata nggak seperti yang dibayangkan. Tetap saja ujung-ujungnya... nggak bebas juga. Tapi, benarkah kita ingin hidup sebebas-bebasnya tanpa adanya batasan? Apakah artinya hidup bebas dan merdeka buat kita?
 
Bebas itu....
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), bebas diartikan sebagai lepas sama sekali, atau tidak terhalang, terganggu, dan sebagainya, sehingga dapat bergerak, berbicara, berbuat dengan leluasa. Bebas juga diartikan sebagai kemerdekaan, tidak dijajah, diperintah, atau tidak dipengaruhi dan tidak terikat atau terbatas oleh aturan. But the real fact, kebebasan itu rupanya nggak bisa sebebas-bebasnya. Tetap saja bebas itu ada batasannya. Kok, bisa, ya?
Sebagai contoh, nih, kita bebas melakukan apapun, melakukan apa saja semau kita. Tapi ingat, kita juga punya keterbatasan fisik. Sobat muda bebas-bebas aja kalau mau berolahraga dari pagi sampai pagi lagi. Tapi kita bisa saja kena typhus yang bukan hanya merepotkan diri kita sendiri, tapi juga keluarga, kerabat dan sahabat. Tetap saja kebebasan itu ada batasnya.
Masih mau bukti lagi? Contoh selanjutnya, kita bebas melakukan apapun dalam hidup kita sehari-hari, namun ada batasan waktu yang melingkupi kita. 24 jam sehari yang terus menerus diberikan kepada kita. Bisa saja hari ini kita bebas. Tapi besok pagi belum tentu kita bisa mendapatkan kebebasan itu, karena sudah nggak dikasih waktu lagi oleh Allah, alias sudah meninggal dunia.

Free In Christ
Well, sobat muda... intinya yang namanya bebas itu ternyata tetap ada batasannya, karena manusia sendiri adalah makhluk dengan kemampuan yang terbatas. Apalagi bagi kita semua yang sudah berada di dalam Kristus, kebebasan yang kita miliki adalah kebebasan yang berdasarkan Firman Allah. Oleh karena itu hidup dalam kebebasan berarti menunjukan kebebasan kita sebagai orang yang telah dibebaskan oleh Yesus Kristus dari belenggu dosa.
Kebebasan di dalam Kristus sendiri ditentukan dari penyerahan diri kita secara total kepada Allah, serta ketaatan penuh pada firmanNya. Artinya, kebebasan yang diberikan oleh Allah ini, menuntut kita untuk hidup sesuai dengan firman Allah. Om Paulus dalam  1 Korintus 7 : 35 mengingatkan, “Semuanya ini kukatakan untuk kepentingan kamu sendiri, bukan untuk menghalang-halangi kamu dalam kebebasan kamu, tetapi sebaliknya supaya kamu melakukan apa yang benar dan baik, dan melayani Tuhan tanpa gangguan.”
Bukan berarti di masa muda kita ini, kita nggak boleh menggunakan kebebasan kita secara mutlak. Tetapi Allah sudah mengingatkan bahwa segala sesuatu boleh dilakukan, tapi tetap akan ada akibatnya (Pengkhotbah 11:9). Sebab itu, ayo mulai sekarang, belajar untuk menggunakan kebebasan yang kita miliki secara benar. Belajar untuk tahu batas-batas kebebasan kita, agar hidup kita pun tetap berkenan di hadapan Allah.(greesika)

(Telah dimuat di Majalah Kasut GKI Pondok Indah Jakarta Selatan, Edisi Agustus 2012) 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar