“Rasanya aku
nggak mungkin, deh, bisa ngerjain soal-soal ujian nanti. Biarpun sudah jungkir
balik belajar, tetep aja nggak bakalan bisa. Emang pada dasarnya aku ini
bodoh,” keluh Risa. Gadis manis ini memang selalu tidak pede dengan apapun yang
dikerjakannya. Padahal sebenarnya dia bisa melakukannya. Meski untuk hal yang
paling sepele sekalipun, Risa tetap nggak pede. Akibatnya, dibandingkan dengan
teman-temannya yang lain, Risa jadi terlihat ketinggalan jauh. Semuanya itu
hanya gara-gara satu hal. Risa nggak pernah yakin dengan kemampuannya sendiri.
Nggak beda jauh
dengan Risa, kita pun terkadang juga suka nggak pede dengan kemampuan diri kita sendiri. Dipercaya menjadi pengurus
komisi remaja di gereja atau pengurus organisasi di sekolah, tapi kita menolak
dengan alasan nggak kompeten. Padahal sejatinya kita nggak yakin kalau kita
bisa, dan terlebih lagi kita merasa minder dengan teman-teman yang lain yang
lebih populer di berbagai kegiatan dibandingkan dengan kita.
Somebody...
Not Nobody...
Hanya karena
nggak aktif di berbagai kegiatan, atau merasa diri sendiri nggak punya
kemampuan yang cukup pantas untuk dibanggakan, akhirnya bikin kita jadi minder
dan nggak pede dengan kemampuan diri sendiri. Kita jadi merasa bahwa diri kita
bukanlah siapa-siapa yang cukup pantas untuk bisa diandalkan. Well guys, nggak ada satu orang pun yang
‘bukanlah siapa-siapa’. Semua orang adalah seseorang yang sangat berharga,
terlebih lagi di mata Tuhan (Yesaya 43:4).
Itulah sebabnya,
nggak ada alasan buat kita untuk jadi nggak pede sendiri dengan kemampuan yang
kita miliki. Kalau kita terus menerus seperti
itu, lama kelamaan akan inilah yang membuat kita jad terus ketinggalan. Hal ini
juga yang menjadi musuh terbesar dalam diri kita. Kalau kita mau maju dan nggak
mau terus menerus seperti itu, harus punya keberanian untuk mengalahkan
ketidakpedean kita.
No Need To Worry
Mungkin kita perlu belajar dari Gideon. Awalnya memang dia nggak pede
ketika diperintahkan Allah untuk menyelamatkan orang Israel dari bangsa Midian
(Hakim-Hakim 6:15). Tetapi ketika Allah memberikan janjiNya untuk menyertai
Gideon, ia pun berani maju melawan orang Midian, meskipun pada awalnya Gideon
masih sempat ragu. Namun pada saat Allah menunjukkan bukti bahwa Gideon mampu
dan Allah sungguh-sungguh menepati FirmanNya, maka Gideon pun berbalik menjadi
pribadi yang pede dan nggak khawatir lagi, sebab ia tahu Allah menyertainya.
Demikian juga dengan kita. Semestinya kita nggak perlu lagi merasa nggak
pede dengan kemampuan diri sendiri. Ingat lho, Allah yang sudah memberikan
kemampuan pada kita, sudah pasti Ia juga akan menyertai kita dalam
mempergunakan segala kemampuan itu, apalagi jika itu untuk kemuliaan namaNya.
Yang terpenting sekarang adalah bagaimana kita belajar untuk menaklukkan musuh
terbesar dalam diri sendiri, yaitu perasaan minder dan nggak pe de. Sobat muda
harus punya keberanian untuk keluar dari comfort
zone kita, dan belajar menghadapi kekhawatiran dan ketidakpedean itu.
Ketika kita mulai dihantui semua perasaan itu, ayo mulai untuk berdoa dan
minta pertolongan Allah. Minta padaNya agar kita dimampukan untuk mengatasi
ketidakpedean itu. Percaya, deh, Allah pasti akan turut bekerja dalam diri
kita, untuk menjadikan kita pribadi yang nggak lagi takut dengan kemampuan
sendiri. Tapi kita akan tahu, bagaimana Allah bekerja untuk menjadikan hidup
kita lebih berwarna lagi, dan menjadi yang terbaik bagi kemuliaanNya.(greesika)
(Telah dimuat di Majalah KASUT GKI Pondok Indah Jakarta Selatan, Edisi Februari 2013)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar