Jumat, 27 Desember 2013

DARE TO BE MORE POLITE



 
Beberapa waktu lalu saya dikejutkan oleh keluhan seorang teman di dunia maya. Ia kesal karena hari itu tidak diizinkan sang bunda untuk hangout dengan teman-temannya, gara-gara nilai ulangannya jeblok semua. Yang bikin kaget, diujung keluh kesahnya, ia juga memaki bundanya dengan kalimat yang enggak pantas, dan semuanya itu ditulisnya di media sosial yang notabene pasti dilihat dan dibaca oleh semua orang. Jelas saja kejadian ini langsung menuai protes dari sejumlah orang dengan menuliskan komentar-komentar yang sedikit banyak cukup pedas juga dibawah keluhannya itu. Nggak nyangka bakal reaksi sepedas itu, tak berapa lama ia pun lantas menutup akun media sosialnya itu.
Sobat muda, seiring dengan perkembangan zaman, nilai-nilai untuk menghormati orang lain, terlebih orang yang lebih tua pun makin lama kian pudar. Coba, deh, perhatiin. Kalau dulu, zaman ortu kita mereka sangat takut kalau ortu mereka sudah melotot. Nggak pake ba bi bu, mereka pasti sudah nurut dan nggak bakalan ngulangin lagi kesalahannya. Beda banget dengan kondisi sekarang. Baru ditegur empat mata secara baik-baik pun, sebagai anak, kita justru malah ngejawabin tiap omongan ortu dan ngelawan. Malah buat sebagian anak muda sekarang, banyak di antara  mereka yang menganggap ’biasa’ memaki ortu. Wahhh...

Ketika santun nggak lagi ada
Nggak usah jauh-jauh, nggak cuma di media sosial, di sekeliling kita pun banyak ditemukan anak muda yang kerap kali bersikap enggak sopan pada ortunya. Bahkan mungkin salah satunya juga kita. Kalau ditegur agar bersikap lebih sopan, jawabannya pasti, ”Itu, kan, urusan gue. Nggak usah ukut campur lah....” Atau bahkan mungkin ketika ortu minta tolong sesuatu pada kita, karena permintaan itu dirasa mengganggu kesenangan kita, alhasil kita pun jadi mengeluh, menggerutu, dan nggak jarang samapai memaki. Ckckckckck.....
Guys, yang namanya sopan santun dan taat sama ortu, sudah seharusnya sebagai anak kita lakukan. Biarpun mungkin ada beberapa ortu yang seringkali bertindak nggak semestinya ke anak-anaknya, tapi mereka tetaplah ortu yang harus kita hormati. Bagaimana pun juga, nggak ada ortu yang ingin anak-anaknya hidupnya jadi nggak benar. Itulah sebabnya mengapa mereka kerap kali memberi teguran dan peringatan buat kita jika melakukan kesalahan. Semuanya itu dilakukan karena mereka sangat mengasihi kita. Sayangnya tujuan baik mereka kerap kita salah artikan sebagai bentuk dari pengekangan dan kedikatatoran mereka sebagai ortu. Alhasil pemberontakan terhadap ortu lah yang muncul, sampai-sampai kita juga bersikap nggak sopan dengan  memaki mereka.

Inga...! Inga...!
Well guys, apapun alasannya, yang namanya bersikap nggak sopan dan nggak menghormati ortu, apalagi sampai memaki mereka ada something yang nggak banget untuk dilakukan. Apalagi itu dilakuin oleh kita-kita yang ngakunya pengikut Kristus. Kalo ngaku sebagai anak Tuhan, nggak semestinya, doang, kita bersikap nggak menghormati ortu. ’Coz jelas FirTu dengan tegas bilang, ”Hormatilah ayahmu dan ibumu, seperti yang diperintahkan kepadamu oleh TUHAN, Allahmu, supaya lanjut umurmu dan baik keadaanmu di tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu.” (Ulangan 5:16)
Biar gimana juga, awal dari kehidupan kita juga adalah dari orangtua. Baik atau buruknya ortu, mereka tetaplah orangtua yang sudah melahirkan dan menghadirkan kita hingga seperti sekarang ini. Nggak bakalan juga ada bekas anak ataupun bekas ortu. Selamanya hubungan ortu dengan anak nggak bisa dipisahkan. So, sudah menjadi kewajiban kita untuk senantiasa menghormati ortu. Walaupun mungkin sulit buat kita untuk menerima, saat ortu memberi nasehat atau peringatan yang mungkin bertentangan dengan kita. Apalagi di usia muda dengan segala emosi kita yang meledak-ledak. Tapi setidaknya, tetaplah berusaha untuk tetap menghormati ortu dan nggak ngucapin kata-kata kasar terlebih sampai memaki-maki.
Dalam Efesus 6:1-3 pun juga Allah memberi janji akan memberikan kebahagiaan dan panjang umur bagi mereka yang senantiasa menghormati orangtuanya. Bersyukur jugalah bahwa kita masih diberikan ortu. Apalagi kalo ortu kita sangat baik dan memperhatikan kita. Di luar sana ada banyak anak-anak yang nggak punya ortu dan sangat merindukan kehadiran ortu dalam hidupnya. That’s why kalo kita mau jadi the happiest people, jangan lupa untuk senantiasa menghormati orangtua kita, ya.
Hari ini kalau masih ada di antara kita yang masih suka bentak-bentak, apalagi bersikap nggak sopan dan bahkan suka memaki ortu, ayo, mulai rubah sikap kita. Minta ampun pada Tuhan dan juga pada ortu kita. Mungkin awalnya berat buat kita. Tapi ketika kita mau melakukannya, semuanya itu akan menjadi kebahagiaan terbesar bagi ortu dan menjadi starting point buat kita untuk dapat memulai hidup yang lebih baik lagi, dengan menjadi anak-anak yang bukan hanya takut akan Tuhan tapi juga taat serta hormat pada orangtua. Praise The Lord.(ika)


(Telah dimuat di Majalah KASUT GKI Pondok Indah Jakarta Selatan, Edisi Desember 2013)
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar