Beberapa waktu lalu saya dikejutkan oleh keluhan
seorang teman di dunia maya. Ia kesal karena hari itu tidak diizinkan sang
bunda untuk hangout dengan
teman-temannya, gara-gara nilai ulangannya jeblok semua. Yang bikin kaget,
diujung keluh kesahnya, ia juga memaki bundanya dengan kalimat yang enggak
pantas, dan semuanya itu ditulisnya di media sosial yang notabene pasti dilihat
dan dibaca oleh semua orang. Jelas saja kejadian ini langsung menuai protes
dari sejumlah orang dengan menuliskan komentar-komentar yang sedikit banyak
cukup pedas juga dibawah keluhannya itu. Nggak nyangka bakal reaksi sepedas
itu, tak berapa lama ia pun lantas menutup akun media sosialnya itu.
Sobat muda, seiring dengan perkembangan zaman,
nilai-nilai untuk menghormati orang lain, terlebih orang yang lebih tua pun
makin lama kian pudar. Coba, deh, perhatiin. Kalau dulu, zaman ortu kita mereka sangat takut kalau
ortu mereka sudah melotot. Nggak pake ba bi bu, mereka pasti sudah nurut dan
nggak bakalan ngulangin lagi kesalahannya. Beda banget dengan kondisi sekarang.
Baru ditegur empat mata secara baik-baik pun, sebagai anak, kita justru malah
ngejawabin tiap omongan ortu dan ngelawan. Malah buat sebagian anak muda
sekarang, banyak di antara mereka yang menganggap
’biasa’ memaki ortu. Wahhh...
Ketika
santun nggak lagi ada
Nggak usah jauh-jauh, nggak cuma
di media sosial, di sekeliling kita pun banyak ditemukan anak muda yang kerap
kali bersikap enggak sopan pada ortunya. Bahkan mungkin salah satunya juga kita.
Kalau ditegur agar bersikap lebih sopan, jawabannya pasti, ”Itu, kan, urusan
gue. Nggak usah ukut campur lah....” Atau bahkan mungkin ketika ortu minta
tolong sesuatu pada kita, karena permintaan itu dirasa mengganggu kesenangan
kita, alhasil kita pun jadi mengeluh, menggerutu, dan nggak jarang samapai
memaki. Ckckckckck.....
Guys, yang namanya sopan santun dan taat sama ortu, sudah
seharusnya sebagai anak kita lakukan. Biarpun mungkin ada beberapa ortu yang
seringkali bertindak nggak semestinya ke anak-anaknya, tapi mereka tetaplah
ortu yang harus kita hormati. Bagaimana pun juga, nggak ada ortu yang ingin
anak-anaknya hidupnya jadi nggak benar. Itulah sebabnya mengapa mereka kerap
kali memberi teguran dan peringatan buat kita jika melakukan kesalahan.
Semuanya itu dilakukan karena mereka sangat mengasihi kita. Sayangnya tujuan
baik mereka kerap kita salah artikan sebagai bentuk dari pengekangan dan
kedikatatoran mereka sebagai ortu. Alhasil pemberontakan terhadap ortu lah yang
muncul, sampai-sampai kita juga bersikap nggak sopan dengan memaki mereka.
Inga...!
Inga...!
Well guys, apapun alasannya, yang
namanya bersikap nggak sopan dan nggak menghormati ortu, apalagi sampai memaki
mereka ada something yang nggak
banget untuk dilakukan. Apalagi itu dilakuin oleh kita-kita yang ngakunya
pengikut Kristus. Kalo ngaku sebagai anak Tuhan, nggak semestinya, doang, kita
bersikap nggak menghormati ortu. ’Coz jelas FirTu dengan tegas bilang, ”Hormatilah
ayahmu dan ibumu, seperti yang diperintahkan kepadamu oleh TUHAN, Allahmu,
supaya lanjut umurmu dan baik keadaanmu di tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu,
kepadamu.” (Ulangan 5:16)
Biar gimana juga, awal dari kehidupan kita juga adalah dari orangtua. Baik
atau buruknya ortu, mereka tetaplah orangtua yang sudah melahirkan dan
menghadirkan kita hingga seperti sekarang ini. Nggak bakalan juga ada bekas
anak ataupun bekas ortu. Selamanya hubungan ortu dengan anak nggak bisa
dipisahkan. So, sudah menjadi
kewajiban kita untuk senantiasa menghormati ortu. Walaupun mungkin sulit buat
kita untuk menerima, saat ortu memberi nasehat atau peringatan yang mungkin
bertentangan dengan kita. Apalagi di usia muda dengan segala emosi kita yang
meledak-ledak. Tapi setidaknya, tetaplah berusaha untuk tetap menghormati ortu
dan nggak ngucapin kata-kata kasar terlebih sampai memaki-maki.
Dalam Efesus 6:1-3 pun juga Allah memberi janji akan memberikan kebahagiaan
dan panjang umur bagi mereka yang senantiasa menghormati orangtuanya. Bersyukur
jugalah bahwa kita masih diberikan ortu. Apalagi kalo ortu kita sangat baik dan
memperhatikan kita. Di luar sana ada banyak anak-anak yang nggak punya ortu dan
sangat merindukan kehadiran ortu dalam hidupnya. That’s why kalo kita mau jadi the
happiest people, jangan lupa untuk senantiasa menghormati orangtua kita,
ya.
Hari ini kalau masih ada di antara kita yang masih suka bentak-bentak,
apalagi bersikap nggak sopan dan bahkan suka memaki ortu, ayo, mulai rubah
sikap kita. Minta ampun pada Tuhan dan juga pada ortu kita. Mungkin awalnya
berat buat kita. Tapi ketika kita mau melakukannya, semuanya itu akan menjadi
kebahagiaan terbesar bagi ortu dan menjadi starting
point buat kita untuk dapat memulai hidup yang lebih baik lagi, dengan
menjadi anak-anak yang bukan hanya takut akan Tuhan tapi juga taat serta hormat
pada orangtua. Praise The Lord.(ika)
(Telah dimuat di Majalah KASUT GKI Pondok Indah Jakarta Selatan, Edisi Desember 2013)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar