Senin, 30 Juni 2014

YES, I’M A CHRISTIAN


“Aduh ... malu banget deh gue. Pas di sekolah ditanya, kamu agamanya apa? Gue bingung banget. Gue malu mau bilang ka­lo gue orang Kristen. Habis semua orang di kelas gue nggak ada yang orang Kris­ten. Maklumlah, kan, namanya juga sekolah di sekolah negeri,” curhat Stella setengah bingung, takut, dan sedih.
Pernah, dong, kita punya pengalaman kayak si Stella ini. Ngerasa malu untuk nga­ku­in bahwa kita ini adalah pengikut Kris­tus. Ngerasa ogah orang tahu kalau ki­ta ini orang Kristen. Karena lingkungan ki­ta yang mayoritas non Kristen, kadang-ka­dang bikin jengah kalau kita ngaku orang Kristen. Apalagi kalau lingkungan kita ter­nyata banyak nemuin orang-orang Kris­ten yang hidupnya nggak seturut Kristus alias malu-maluin. Makin males­lah kita mau ngaku sebagai orang Kristen.

Remember, who we are...
Rasanya kita patut malu pada diri sendiri ketika merasa malu mengakui bahwa kita adalah orang Kristen. Coba pikir, deh. Sebenarnya, siapa, sih, kita ini dihadapan Allah? Kita nggak lebih hanyalah manusia yang penuh dosa. Tetapi justru karena kasih karunia Allah, kita memperoleh pengampunan dariNya. Semuanya itu bukanlah karena hasil kerja keras kita agar menjadi manusia yang tidak berdosa, tetapi karena kemurahan Kristus yang rela mati di kayu Salib untuk menebus dosa-dosa kita (Efesus 2:4-9).
Itu sebabnya sebagai murid Kristus, kita seharusnya enggak boleh  malu ngaku sebagai orang Kristen. Kenapa? Karena kita udah dapet kasih karunia dan anuge­rah terbesar dari Allah, yaitu kita udah ditebus dan diselamatkan oleh darah Kristus yang harganya mahal banget. Kebayang nggak sih, sebenernya be­tapa berun­tungnya kita? Sementara orang lain yang belum kenal Kristus harus ber­susah payah mencari keselamatan, tetapi karena kita kenal Kristus, kita bisa nge­dapetin keselamatan dengan cuma-cuma dan bahkan kita diangkat menjadi anak-anak Allah. Hebat, kan? That’s why sebenarnya kita nggak boleh ngerasa ma­lu jadi orang Kristen.

Show your faith
Makanya, mulai sekarang, jangan pernah takut dan malu untuk mengakui bahwa kita adalah orang Kristen. Sebab ketika kita tanpa ragu dan nggak malu untuk mengakui kekristenan kita, maka kita akan tetap di dalam Allah dan Allah di dalam kita  (1 Yohanes 4:15).  Tapi bukan berati juga kita show off  di depan orang-orang yang belum kenal Kristus, bahwa kita adalah pengikutNya. Menunjukkan identitas kita sebagai orang Kristen nggak perlu juga dilakukan dengan cara seperti, “Ini, lho, saya orang Kristen. Saya sudah diselamatkan Allah, dan kamu nggak karena kamu bukan orang Kristen.” Nggak perlu dengan cara-cara semacam itu. Cukup ketika kita hidup dalam kebenaran Firman Allah, orang akan melihat bagaimana pengikut Kristus itu, lewat cara hidup kita.
Sudah selayaknya kita mengakui sebagai pengikut Kris­tus, supaya orang lain yang belum mengenal Dia, dapat mengenal Kristus lewat kita. Tapi ingat, lho!!! Jangan sampai hidup kita juga malu-maluin, supaya kita nggak mem­per­malukan nama Kristus. Kita harus senantiasa hidup seturut dengan Firman Tu­­han, supaya orang-orang di sekeliling kita bahwa Yesus Kristus sungguh-sungguh hi­­dup di dalam diri kita. Dengan begitu, kita sudah mejadi terang yang menyinari se­keliling kita, jadi saksi Kristus yang sungguh-sungguh hidup, sehingga orang bi­sa melihat dengan nyata lewat sikap hidup kita. So, ngapain mesti malu? Asal ki­ta selalu hidup dan mentaati Firman Tuhan dalam segala perkara dan hidup kita nggak malu-maluin Allah kita, orang akan senang dengan kehadiran kita. OK?(ika)


(Telah dimuat di Majalah KASUT GKI Pondok Indah Jakarta Selatan, Edisi Juni 2014)
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar