Dion terpekur. Pupus sudah harapannya untuk masuk ke universitas
favoritnya, setelah dinyatakan gagal mengikuti tes ujian masuk perguruan
tinggi. Sudah tiga tahun berturut-turut ia mencoba mengikuti tes di universitas
impiannya, namun tetap saja ia gagal. Padahal semuanya sudah dipersiapkannya
dengan matang. Nggak cuma belajar dengan tekun. Segala macam kursus persiapan
ujian masuk ke universitas tersebut juga sudah diikutinya. Berdoa pun tak
putus-putusnya dipanjatkan, agar ia bisa lolos dan masuk di universitas
impiannya. Dion tak habis pikir. Apa yang salah dengan impian dan harapannya,
sampai-sampai ia tak bisa mewujudkannya?
Not listening
Sobat muda, banyak di antara kita yang mungkin punya pengalaman yang hampir
mirip dengan Dion. Punya impian dan harapan akan sesuatu hal, dan untuk
mencapainya pun kita juga sudah berjuang dan berusaha keras tanpa lupa
mendoakannya. Tapi nyatanya, semua yang diusahakan dan didoakan itu pun
berakhir sia-sia. So, apanya yang
salah ya? Masakan kita tidak boleh punya impian dan cita-cita? Masa Tuhan tega
memupuskan harapan dan cita-cita yang sudah direncanakan dengan matang?
Guys, jangan buru-buru ngejudge kalo Tuhan itu tega banget sama
kita, ya. Justru sebenarnya ketika kegagalan atas semua rencana hidup yang
sudah kita susun itu terjadi, sudahkah kita berintrospeksi diri? Inilah yang
bisa jadi menjadi penyebabnya. Karena kita nggak pernah introspeksi diri untuk
setiap kegagalan semua rencana kita, makanya kita jadi nggak tahu something wrongnya ada dimana. Pernahkah
sobat muda terpikir, bahwa ternyata yang membuat kita gagal dalam menjalankan
semua rencana hidup kita, adalah karena kita nggak mau dengerin maunya Tuhan?
Yup! Gara-gara rencana kita ternyata nggak match sama rencananya Tuhan atas hidup kita, akhirnya kita jadi
ngerasa bahwa hidup kita jadi gagal karena Tuhan itu kejam dan nggak mau
ngertiin keingginan kita. Padahal, sebenarnya kesalahan kita sendirilah yang
justru membuat hidup kita sendiri jadi berantakan, karena kita nggak mau
dengerin kehendak Allah dalam hidup kita.
Only not aligned
Mungkin kita sekarang ini merasa bahwa impian dan cita-cita yang sudah
dirancang sedemikian rupa, seperti hilang ditelan bumi. Bukan berarti juga
semua rencana kita itu jelek. Tapi saat ini Allah sedang mengajarkan agar kita
mau mendengarkan Dia. Ia mau hidup kita dapat berjalan sesuai dengan
rencanaNya. Masalahnya, seringkali rencana kita nggak selaras dengan rancangan
Allah. Kita seringkali memaksakan rencana kita, tanpa mau tahu apa yang menjadi
kehendak Allah dalam hidup kita. Kita nggak mau dengar-dengaran dengan Allah.
Kita memang mendoakan dengan sungguh-sungguh seluruh rencana hidup kita. Tapi,
apakah rencana hidup yang sudah kita buat itu selaras dengan rencanaNya?
Sudahkah kita dengar-dengaran dengan Allah, agar rencana hidup kita selaras
dengan rencanaNya?
Jadi, ternyata inilah inti dari kegagalan rencana kita. Karena kita nggak
mau membiarkan rencana Allah yang bekerja dalam hidup kita. Kita nggak mau
mendengarkan apa yang menjadi rancangan Allah, dan kita tidak mau menyeleraskan
rencana kita dengan rencana Allah. Masih ingat, kan, dengan kisah Yunus (Yunus
1-4)? Bagaimana Yunus melarikan diri dari rencana Allah, dan bagaimana Yunus
marah karena rencana Allah atas orang-orang Niniwe. Kita nggak jauh beda dengan
Yunus. Marah ketika ternyata rencana kita nggak berjalan, melainkan justru
rencana Allah yang terjadi.
Always beautiful in His time
Well guys, mungkin saat ini kita
masih belum bisa memahami seutuhnya tentang kegagalan yang sedang terjadi. Tapi
percayalah, bahwa rancangan Allah adalah rancangan yang terbaik dalam hidup
kita. Ia tidak pernah merancangkan yang buruk untuk hidup kita (Yeremia 29:11).
Seiring dengan berjalannya waktu, asal kita mau berpasrah diri penuh dan mau
dengar-dengaran dengan Allah, kita pasti akan memahami rencana Allah dalam
hidup kita. Anggaplah bahwa semua yang sedang terjadi saat ini adalah sebuah
bagian dimana Allah tengah berproses dalam hidup kita.
Tidak selamanya semua rencana hidup kita akan selalu sama dengan rencana
Allah. Kuncinya adalah, asal kita mau mendengarkan apa isi hati Allah, apa yang
Allah inginkan dalam hidup kita, dan kita mau mengikuti kehendakNya, Ia pasti
tidak akan pernah mengecewakan kita. RencanaNya akan selalu indah pada
waktuNya. Nah, maukah kita mengikuti rencana Allah atas hidup kita?(ika)
(Telah dimuat di Majalah KASUT GKI Pondok Indah Jakarta Selatan, Edisi Agustus 2014)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar