Kalo ngeliat aktingnya sebagai Andika di sinetron Cinta SMU, mungkin kamu ngerasa sebel banget karena doski jadi cowok yang nyebelin banget di sinetron itu. Tapi… aslinya cowok yang satu ini so friendly en beda banget sama karakter tokoh Andika yang diperankannya. Selain jadi pemain sinetron, presenter, en model, kini kelahiran Jakarta, 11 Oktober 198 ini mulai mengembangkan talentanya di bidang tarik suara. Tanggal 26 Juni 2004 lalu di kawasan Duta Merlin, Jakarta Pusat, lulusan University of Westminster, London ini menelurkan album rohani perdananya yang bertajuk Hidupku MilikMu.
Dari Model ke Nyanyi
Bermula dari
pemilihan model majalah remaja Aneka tahun 1997, si pemilik nama Joe Richard
Kalalo ini akhirnya terpilih sebagai Top Guest Aneka 1997. Sejak itu
tawaran model iklan, presenter, dan
sinetron pun mengalir deras. Belakangan, Joe mulai merambah blantika
musik rohani. Gara-gara diwawancari sebuah majalah rohani tentang keinginannya
jadi penyanyi, perusahaan rekaman rohani, Solagracia, lantas menawarinya
untuk membuat album rohani. Uniknya, doski sendiri lho yang pilih judul lagu
jagoannya. “Saya memang pilih sendiri judulnya, yang ngarang tetap Pak Nathan
Sasongko. Saya pilih judul ini, karena di umur saya sekarang, di pengalaman
yang setelah sekian tahun sudah Tuhan kasih sekian banyak berkat buat saya,
saya dikasih suka, duka, dan akhirnya saya sadar bahwa apapun yang saya
lakukan, apapun yang saya pikirkan, dan apapun yang akan saya jalani ke depan,
itu bukan kehendak saya tetapi kehendak Tuhan yang jadi, karena semuanya itu
Tuhan yang punya.”
Bukan Aji Mumpung
Meski banyak
artis yang suka pakai jurus aji mumpung, putra dari Hedy Bacas ini sama sekali
nggak menganggap bahwa kesempatan rekaman yang diperolehnya ini sebagai aji
mumpung. “Nggak sama sekali. Karena jadi pelayan Tuhan itu kan impian saya dari
kecil. Saya sendiri bukan orang yang pintar. Tapi kalau Tuhan masih mau pakai
saya untuk pelayanan, itu satu hal yang luar biasa yang nggak bisa saya gambarin.
Waktu kecil dulu saya kepingin jadi pendeta. Nggak lain itu dulu karena Mama
yang kebetulan majelis gereja, kepingin agar saya jadi pendeta. Kalau dulu Mama
saya yang kepingin, tapi sekarang saya yang mau sendiri untuk melayani. Kalau
saya bilang, sekarang ini dari hati saya yang mau, bukan suruhan Mama lagi, dan
bukan karena aji mumpung. Kalo Tuhan tidak berkenan dengan proyek yang satu
ini, saya nggak akan pernah mendapatkannya. Tapi kalaupun Tuhan berkenan dan
saya tidak mau, saya akan tetap kembali ke sini. Karena kemanapun saya pergi,
kalau Tuhan bilang, ‘kamu harus ke sini’ ya saya akan ke sini, kalau Tuhan
suruh ‘kamu harus ke sana’ ya saya akan ke sana. Jadi saya lebih ngerasa Tuhan
yang atur semuanya,” tandas pengagum Mr. Bean ini.
Prestasi Bukan Untuk Disombongkan
Menurut cowok
yang waktu kecil dulu rajin sekolah minggu gara-gara sering dimarahin sang Opa
yang galak, prestasi yang diraihnya selama ini bukanlah sesuatu yang layak
disombongkan. “Itu saya anggap karunia dari Tuhan. Saya melihatnya, kalau saya
ngelihat ke atas ya saya ngerasa masih
ada di bawah, tapi kalau saya lihat ke bawah ya saya sudah di atas. Jadi saya
nggak mau terlalu melihat ke atas, dan saya juga nggak mau terlalu melihat ke
bawah. Karena salah-salah kita menjadi sombong, atau salah-salah kita jadi
minder. Jadi saya pikir kita jalani aja, dan kita undang aja Tuhan selalu. Itu
aja intinya supaya kita nggak jadi sombong,” terang Joe. Lagi katanya, “Saya
sadar bahwa semua talenta yang ada pada saya, itu semua punya Tuhan, dan aku
sadar banget, kapan pun aku ini Tuhan mau ambil, Tuhan akan ambil. Jadi itu
semua berkat dari Tuhan dan nggak bisa kalo aku mau macem-macem, karena itu
bukan punya aku, itu punya Tuhan.”(ica)
(Telah dimuat di Majalah Rajawali)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar