Bacaan : 2
Tesalonika 3:1-15
“Kami juga menasihati kamu, saudara-saudara,
tegorlah mereka yang hidup dengan tidak tertib, hiburlah mereka yang tawar
hati, belalah mereka yang lemah, sabarlah terhadap semua orang.”
(1 Tesalonika 5:14)
“Aduh... bete banget nih. Si Erna selalu aja tergantung sama gue.
Kemana-mana maunya sama gue. Mau ngapa-ngapaian, selalu minta tolong ke gue.
Padahal sebenarnya dia bisa ngelakuinnya sendiri. Gue jadi nggak bisa bebas
ngelakuin apa-apa, gara-gara sebentar-sebentar dia minta tolong. Kalau
permintaannya ditolak, ngambek ke ortunya sampai gue dimarahin nyokap. Aduh
gimana ya? Gue udah pernah tegur dia, but she don’t care. Ya udah,
terpaksa deh gue selalu nurutin kemauannya...” keluh Sinta.
Guys, bete kan punya teman or sohib yang kayak benalu? Seringkali karena
ngerasa nggak enak en takut sohib kita marah gara-gara permintaan tolongnya
nggak dikabulkan, kita jadi mau nggak mau, suka nggak suka, akhirnya meluluskan
permintaannya, padahal actually hati kita sama sekali nggak sejahtera.
Kita cenderung membiarkan diri kita terjebak dalam situasi yang justru makin
membuat teman kita jadi tambah tergantung dengan orang lain.
Sobat muda, kalau
kejadiannya sudah seperti ini, nggak ada jalan lain menegornya dengan kasih. As
the bible says di 2 Tesalonika 4:2b, “...nyatakanlah apa yang salah, tegorlah dan
nasihatilah dengan segala kesabaran dan pengajaran.” It means, Allah kepingin kita nggak cuma
menegor tapi juga menasehati kawan kita,
supaya dia nggak terus-terusanjadi anak manja yang selalu tergantung pada orang
lain. Ketika kita menegor dan menasehati dia, setidaknya kita tengah menolong
dia terlepas dari kemanjaannya, dan menyelamatkan masa depannya. Kalaupun
setelah dinasehati dia tetap aja nggak mau berubah, tetap doakan dia supaya
Tuhan buka jalan dan mengubahkan hatinya.
Rajawali readers, nggak ada ruginya kita menegor sahabat kita yang
memiliki tingkah laku yang nggak seturut dengan kehendak Allah. Setidaknya
kalau dia mendengarkan nasehat kita, seperti yang di bilang di Matius 18:15,
kita akan mendapatkannya kembali. Kamu en terutama sekali orang-orang di
sekeliling sohibmu itu jadi senang kan kalo ngelihat sohib kamu yang biasanya
jadi si benalu, sekarang berubah jadi si mandiri. Itu berarti juga kita
berhasil menjadi si pembawa terang dan menggarami orang-orang di sekeliling
kita. So, nggak usah lagi ngerasa takut or sungkan untuk
menegor sohib kita. Selama itu demi kebaikan, jangan takut untuk menasehatinya.
Oke?(esi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar