Senin, 26 Juli 2004

TEMAN BENALU

Bacaan : 2 Tesalonika 3:1-15
“Kami juga menasihati kamu, saudara-saudara, tegorlah mereka yang hidup dengan tidak tertib, hiburlah mereka yang tawar hati, belalah mereka yang lemah, sabarlah terhadap semua orang.”
(1 Tesalonika 5:14)

“Aduh... bete banget nih. Si Erna selalu aja tergantung sama gue. Kemana-mana maunya sama gue. Mau ngapa-ngapaian, selalu minta tolong ke gue. Padahal sebenarnya dia bisa ngelakuinnya sendiri. Gue jadi nggak bisa bebas ngelakuin apa-apa, gara-gara sebentar-sebentar dia minta tolong. Kalau permintaannya ditolak, ngambek ke ortunya sampai gue dimarahin nyokap. Aduh gimana ya? Gue udah pernah tegur dia, but she don’t care. Ya udah, terpaksa deh gue selalu nurutin kemauannya...” keluh Sinta.
Guys, bete kan punya teman or sohib yang kayak benalu? Seringkali karena ngerasa nggak enak en takut sohib kita marah gara-gara permintaan tolongnya nggak dikabulkan, kita jadi mau nggak mau, suka nggak suka, akhirnya meluluskan permintaannya, padahal actually hati kita sama sekali nggak sejahtera. Kita cenderung membiarkan diri kita terjebak dalam situasi yang justru makin membuat teman kita jadi tambah tergantung dengan orang lain.
Sobat muda, kalau kejadiannya sudah seperti ini, nggak ada jalan lain menegornya dengan kasih. As the bible says di 2 Tesalonika 4:2b, “...nyatakanlah apa yang salah, tegorlah dan nasihatilah dengan segala kesabaran dan pengajaran.” It means, Allah kepingin kita nggak cuma menegor  tapi juga menasehati kawan kita, supaya dia nggak terus-terusanjadi anak manja yang selalu tergantung pada orang lain. Ketika kita menegor dan menasehati dia, setidaknya kita tengah menolong dia terlepas dari kemanjaannya, dan menyelamatkan masa depannya. Kalaupun setelah dinasehati dia tetap aja nggak mau berubah, tetap doakan dia supaya Tuhan buka jalan dan mengubahkan hatinya.
Rajawali readers, nggak ada ruginya kita menegor sahabat kita yang memiliki tingkah laku yang nggak seturut dengan kehendak Allah. Setidaknya kalau dia mendengarkan nasehat kita, seperti yang di bilang di Matius 18:15, kita akan mendapatkannya kembali. Kamu en terutama sekali orang-orang di sekeliling sohibmu itu jadi senang kan kalo ngelihat sohib kamu yang biasanya jadi si benalu, sekarang berubah jadi si mandiri. Itu berarti juga kita berhasil menjadi si pembawa terang dan menggarami orang-orang di sekeliling kita. So, nggak usah lagi ngerasa takut or sungkan untuk menegor sohib kita. Selama itu demi kebaikan, jangan takut untuk menasehatinya. Oke?(esi)


(Telah dimuat di Renungan Harian Rajawali)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar