Bacaan : Kolose
3:23-24
“Manusia, yang
dengan segala kegemilangannya tidak mempunyai pengertian,
boleh disamakan dengan hewan
yang dibinasakan.”
(Mazmur 49:21)
“Wuih... hebat banget ya para juara AFI ini. Dari yang orang biasa, bukan
apa-apa, bukan siapa-siapa, sekarang jadi orang-orang ngetop en terpandang.
Ck... ck... ck... coba kalo gue juga seperti itu ya...” Sobat muda, banyak di
antara kita yang seringkali silau dengan segala macam gemilangnya sebuah
ketenaran. Kita kemudian juga jadi sering berpikir bahwa kalau kita terkenal,
barulah diri kita itu bernilai dan berarti di hadapan teman-teman kita,
keluarga kita, juga lingkungan di mana kita berada. Nggak jarang juga kita
berpikir bahwa dengan menjadi orang yang ngetop, kita mampu membuktikan bahwa
hidup kita ini ternyata berguna.
Guys, this is a wrong concept ketika kita mulai berpikir bahwa nilai
kita itu ditentukan oleh ketenaran. Nilai kita sama sekali nggak ditentukan
oleh karena kita dikenal atau tidak. Ketenaran itu nggak akan membuktikan
apapun kalau ternyata hidup kita sendiri ternyata nggak usefull buat
orang lain, terlebih lagi buat Tuhan. Coba bayangin aja deh, seandainya saja
kita sudah jadi orang terkenal, tapi ternyata hidup kita as a star itu,
bukannya digunakan sebagai suatu kesempatan untuk menyatakan kesaksian hidup
kita sebagai pengikut Kristus, tapi malahan nunjukin kehidupan yang bertolak
belakang dengan firTu. Kita malah mempermalukan nama Tuhan, dan justru malah
nggak jadi berkat buat banyak orang.
Sobat muda, nggak ada artinya kita mengejar ketenaran, ketika lewat
kehidupan kita, lewat apa yang kita lakukan, ternyata kita tidak dapat menjadi
berkat bagi orang lain. Yang terpenting di dalam hidup ini bukanlah meraih
ketenaran agar kita dibilang sukses. It’s not like that. Yang terpenting
adalah bagaimana hidup kita dapat berguna bagi Tuhan dan sesama kita, dan hidup
kita itu menjadi berkat karena kita bisa melakukan sesuatu untuk orang lain.
Itulah yang disebut hidup yang bernilai, yang memiliki kegunaan. Hidup yang
bernilai adalah ketika kita apa yang sudah kita lakukan selama ini, baik itu
perkataan, perbuatan, juga tingkah laku kita, apapun yang kita lakukan,
semuanya itu dapat menjadi berkat buat orang lain. Nah sekarang, seberapa besar
hidupmu berguna bagi Allah juga bagi sesamamu?(esi)
(Telah dimuat di Renungan Harian Rajawali)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar