Selasa, 31 Oktober 2006

KALA HATI DIBAKAR CEMBURU


Oleh: Greesika Yunita Th


“Saya pencemburu berat, apalagi kalau masih baru jadian. Sama pacar yang lama saja saya sering ribut karena cemburu. Tapi wajar, sih, karena cemburu itu, kan, tandanya saya sayang sama dia, he he, betul nggak?” cerita Ekayanto Suryo, asisten sutradara beberapa acara televisi di Majalah Cita Cinta edisi no. 06/VI 23 Maret – 6 April 2005. Apa yang diomongin sama Mas Ekayanto ini, hampir diamini en dipercaya sama sebagian besar di orang pada umumnya, termasuk mungkin kita juga. But actually, benar nggak, sih, cemburu itu tanda cinta seperti yang suka dibilang banyak orang? Katanya, nih, kecemburuan itu bisa jadi parameter besarnya cinta sang pacar pada kita. Tapi... masa iya, sih?

Nggak ada rasa percaya
Yang namanya cemburu, sebenarnya, tuh, lagi nunjukin kalau kita nggak percaya sama pacar. Kita takut kalau pacar kita dilirik orang lain, t’rus pacar kita bakal selingkuh, takut diduain. Ketika kita mulai ngerasa takut itulah, kita lagi nunjukin kalau sebenarnya kita nggak percaya sama doski. Kalau kita percaya sepenuhnya sama si dia, sudah pasti kita nggak bakal jadi orang yang cemburuan.
Actually kuncinya cuman satu. Kalau dari awal proses pacaran kita sudah benar, dalam artian, sudah doa dulu en yakin kalau he or she is the right one from God, pastinya yang namanya cemburu apalagi cemburu buta itu nggak ada di kamus kita. Makanya, yang namanya kepercayaan itu adalah sesuatu hal yang penting banget buat dijaga. ‘Coz, gimana mungkin kita bisa ngelanjutin sebuah hubungan ke jenjang yang lebih lanjut, kalau yang namanya rasa percaya itu nggak ada? 

Serasa milik sendiri
Well guys, buat kita-kita as the sons of God, gimanapun juga yang namanya cemburu itu so pasti nggak ada bener-benernya. Soalnya udah jelas bertentangan sama apa kata firTu. Firman Tuhan di Amsal 6:34-35 aja bilang, “Karena cemburu adalah geram seorang laki-laki, ia tidak kenal belas kasihan pada hari pembalasan dendam; ia tidak akan mau menerima tebusan suatu pun, dan ia akan tetap bersikeras, betapa banyak pun pemberianmu.” Nah, dari sini sudah ketahuan, kan? Cemburu sama sekali bukan tandanya cinta. Cemburu itu enggak lebih dari salah satu bentuk egoisme, karena rasa ingin memiliki, t’rus posesif. Wuih...
Nah, kalau cemburu sama pacar selain kamu sebenarnya enggak percaya sama doski, kamu juga ngerasa doski itu milikmu seorang dan orang lain enggak boleh ada yang gangguin. Ini, kan, namanya egois! Kamu sudah mengklaim seseorang itu jadi milikmu. Padahal, sudah jelas statusnya masih pacar dan kamu belum terikat pernikahan dengan dia. So, sudah pasti kamu enggak punya hak mengklaim doski jadi milik kita, karena dia masih milik orangtuanya dan yang jelas si dia adalah milik Tuhan. Nah, makanya sobat muda jangan sembarangan mengklaim doski sebagai milikmu seorang, ‘coz it means kamu sudah ngerebut dia dari ortunya en dari Tuhan.

Cemburu=bahaya!
Cemburu ternyata juga bahaya, lho. Bahkan bisa membawa dampak yang sangat buruk. Amsal 27:4 katakan, “Panas hati kejam dan murka melanda, tetapi siapa dapat tahan terhadap cemburu?” Kalau sobat muda sering baca surat kabar or nonton berita di televisi, berapa banyak peristiwa pembunuhan dan perkelahian yang terjadi gara-gara masalah cemburu ini?
Kalau sobat muda sungguh-sungguh mengasihi pacar kalian, seharusnya enggak ada kata cemburu dalam kamus cintamu. Ingat, kan, yang firTu katakan, Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong.” (I Korintus 13:4). Nah, sekarang sudah tahu, kan? So, kalau sudah mulai ngerasa cemburu sama pacar, beware! Jangan-jangan kamu nggak sungguh-sungguh mencintai pacarmu.q (telah diterbitkan di Majalah KASUT GKI Pondok Indah Jakarta, Edisi Oktober 2006)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar