Kamis, 31 Maret 2005

“Hari Gini Nggak Punya Handphone???”

Sering nonton tv, kan? Pasti udah nggak asing lagi, dong, sama slogan iklan salah satu operator selular ini? Sepintas memang kelihatannya biasa saja. But actually, sadar nggak sih kalo kamu-kamu lagi dibawa menuju gaya hidup konsumerisme? Coba deh simak. Di iklan tersebut diceritain ada seorang cowok yang bingung en kelihatan culun plus ketinggalan zaman gara-gara nggak punya handphone, sementara orang-orang di sekelilingnya sudah punya HP semua. So, what’s wrong, man? Terus kenapa gitu lho kalo nggak punya HP?
Guys, seringkali kita tuh suka nggak sadar kalo pas we buy something, kita nggak mikir kalo apa yang kita beli itu bukan karena kita reallly need it, but semuanya lebih karena demi gengsi. Just like handphone, for example.Banyak young people like us yang akhirnya kemakan iklan ini, akhirnya ‘maksa’ beli handphone bukan karena benar-benar butuh HP, tetapi lebih karena gengsi, biar dianggap gaul, en nggak malu sama teman-teman yang udah pada punya HP semua. Seolah-olah, kalo kita nggak punya HP, kita tuh nggak ada artinya. Nah, t’rus ntar kalo kita udah punya HP, sekali lagi kita akan dianggap nggak berharga, just because HP yang kita punya tuh bukan termasuk HP warna en berkamera. Tapi, apa benar kalo nggak punya HP tuh t’rus bikin hidup kita nggak berharga en nggak ada artinya?
Rajawali readers, actually hidup kita tuh sama sekali nggak ditentuin sama barang-barang apa yang kita punya. Kita berharga, kita punya nilai,  bukan karena kita punya HP atau enggak. Kita berharga karena Allah mengasihi kita. Ingat nggak firTu di Yesaya 43:4a, “Oleh karena engkau berharga di mata-Ku dan mulia, dan Aku ini mengasihi engkau.” Nggak cuman itu aja, kita tuh dibilang berharga dan punya nilai, ketika kita melakukan sesuatu yang berguna bagi orang-orang di sekeliling kita. Sekarang nih, apa gunanya punya HP paling canggih sekalipun, tapi kita nggak bisa memanfaatkan talenta yang kita punya supaya jadi usefull bagi orang lain? Nah, daripada mengejar sesuatu hanya demi gengsi yang cuma bikin kita merasa puas sesaat, better for us mengejar sesuatu yang lebih berguna, dan semuanya itu hanya bisa didapatkan ketika kita mau melakukan apa yang menjadi kehendak Allah dalam kehidupan kita (baca Roma 14:19).
Tapi, bukan berarti kita terus dilarang punya HP loh… It’s not like that!  Hanya saja sometimes yang namanya anak muda kayak kita-kita ini nih, suka nggak tahan sama yang namanya everything yang berhubungan dengan dunia gaul. Include sama barang yang judulnya HP ini. Hayo… ngaku aja deh… berapa banyak di antara kita yang dengan sengaja beli HP karena memang benar-benar membutuhkannya, atau karena memang beli buat gengsi en gaul? Kalo pada mau jujur nih, pasti banyak di antara kita yang beli HP demi kepentingan gaul en gaya. Iya nggak? Nah… yang kayak begini ini, nih, yang nggak didemenin sama our Father in heaven.
Rajawali reader’s, masih ingat nggak firman Tuhan yang bilang: “Segala sesuatu diperbolehkan.” Benar, tetapi bukan segala sesuatu berguna. “Segala sesuatu diperbolehkan.” Benar, tetapi bukan segala sesuatu membangun. (1 Korintus 10:23). Hmm… sekarang udah ngerti, kan, maksudnya? It means, Allah ingin kita semua belajar, untuk apapun juga, dalam segala sesuatu,  kita harus berpikir masak-masak, apakah yang kita lakukan itu benar-benar berguna buat kita atau enggak. Nggak cuman soal HP aja loh, tapi juga hal-hal lainnya. Allah mau kita semua belajar untuk menjadi bijak. Kalo memang kita belum memerlukan HP, ngapain juga kita memaksakan diri membeli HP, cuman supaya dibilang gaul? Apalagi kalo kita membelinya nggak pakai ngitung-ngitung lagi doku yang kita punya. Nggak sedikit lho anak muda yang ‘rela’ nggak bayar SPP demi bisa punya HP. Hmmm… kalo sudah begini, nggak cuman nyusahin ortu, kita sendiri juga susah karena bisa-bisa nggak ikut ujian gara-gara belum bayar SPP. Udah gitu, so pasti Allah bakalan sangat terluka dengan apa yang kita lakukan.
Well, mulai sekarang belajar untuk think twice en jadi bijak sebelum kita memutuskan membeli ataupun melakukan sesuatu. Pikir baik-baik, apakah itu sungguh-sungguh berguna dan sangat kita perlukan atau tidak. Never buru-buru asal beli atau mutusin sesuatu hanya karena tergiur iklan ataupun promosi dari teman-teman se-gank yang udah pada sibuk ngomporin kita. Kalo perlu, kita bisa ask God’s help supaya kita nggak ngambil keputusan yang salah, yang bisa bikin kita menyesal apalagi sampai bikin Dia terluka. Remember yang dibilang di Amsal 14:15, “Orang yang tak berpengalaman percaya kepada setiap perkataan, tetapi orang yang bijak memperhatikan langkahnya.” Nah, gimana? Nggak susah, kan?q(yth)


(Telah dimuat di Majalah Rajawali)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar