Senin, 31 Desember 2001

Aku Nemu Celana



Hore … aku nemu celana.
Pas banget buat Brindil, anakku.
Sejak kemarin dia nangis, minta dibeliin celana.
Celana satu-satunya sudah bolong dan kekecilan.
Masih mending kalau bolongnya kecil dan cuma satu.
Lha ini bolongnya gedhe banget.

Di bokong lagi!
Makanya dia nangis, minta celana baru,
karena celananya sudah nggak bisa dipakai lagi.


Tapi aku nggak bisa beliin Brindil celana baru.
Nggak punya dhuwit.
Boro-boro punya dhuwit buat beli celana,
buat makan saja untung-untungan.
Dan pagi ini, ketika aku mengais rejeki di antara gunungan sampah,
aku nemu celana.
Celana ini masih lumayan bagus.
Biar kumel, dekil, dan tipis banget,
yang penting nggak bolong.
Masih bisa dipakai.
Ah … Brindil, anakku pasti seneng.
Ndil … Bapak pulang …

Tidak ada komentar:

Posting Komentar