Kamis, 12 September 2002

JANGAN LENGAH



Bacaan : Lukas 21:8
“Ada jalan yang disangka lurus, tetapi ujungnya menuju maut.”
(Amsal 16:25)


Waktu Bobby naik gunung, ia sempat tersesat ketika dalam perjalanan pulang. Ditengah-tengah kebingungannya itu, tiba-tiba ia melihat jalan setapak yang lurus, dan nampaknya itu adalah jalan yang benar untuk pulang. Ketika Bobby tiba diujung jalan, ternyata yang ditemuinya bukanlah jalan pulang, melainkan jurang yang sangat dalam. Untung saja Bobby cepat-cepat sadar dan berbalik arah untuk mencari jalan pulang yang benar.
Kadang-kadang ketika kita mengambil suatu keputusan, entah itu dalam study, pacaran, pekerjaan, pelayanan, juga dalam banyak hal lainnya, kita merasa jalan yang kita ambil adalah jalan yang benar dan jalan yang terbaik. Ketika kita melihat bahwa semuanya seolah akan berjalan mulus-mulus saja tanpa suatu halangan apapun, tetapi ternyata di tengah-tengah perjalanan keputusan yang kita ambil adalah sebuah keputusan yang salah karena bermuara pada kehancuran. Jauh sebelumnya, di masa Tuhan Yesus masih tinggal bersama-sama dengan murid-murid-Nya, Ia sudah mengingatkan agar kita jangan sampai lengah. Kita harus tetap waspada terhadap akal bulus Mang Iib, karena setiap saat ia bisa saja menyamar dalam bentuk apapun, bahkan berpura-pura ngasih jalan yang benar kepada kita dan nggak jarang juga ia nyamar jadi wakil Allah, tapi kenyataannya dia justru menjerumuskan kita ke dalam jurang dosa. Itu sebabnya Tuhan Yesus selalu mengingatkan kita untuk tetap hidup di dalam Tuhan dan selalu hidup dalam segala kewaspadaan, agar kita enggak terjatuh ke dalam perangkap dosa yang disiapkan oleh Mang Iib.
Sebab itu sobat muda, kunci utama agar kita dapat tetap hidup dalam kewaspadaan adalah bahwa setiap hal dan setiap keputusan yang akan kita ambil, konsultasikanlah semuanya itu dengan Allah. Tanyakan pada Allah, benarkah semuanya itu adalah kehendak-Nya, supaya kita jangan sampai salah langkah dalam mengambil keputusan. Jangan sampai pula kehendak kita ataupun kehendak Mang Iib yang terjadi dan mendominasi setiap keputusan dan langkah hidup yang kita ambil, tetapi biarlah kehendak Allah saja yang boleh berkuasa dan terjadi dalam hidup kita.(esi)


(Telah dimuat di Renungan Harian Rajawali)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar