Senin, 30 September 2002

GENGSI DONG

Bacaan : Pengkhotbah 3:1-15
“Orang yang jujur dipimpin oleh ketulusannya, tetapi pengkhianat dirusak oleh kecurangannya.”
(Amsal 11:3)


Si Tono marah-marah. Hari ini ulangan matematikanya hanya berbuah angka 6. Padahal ia sudah belajar mati-matian. Sementara si Dion berhasil meraih nilai 10, tanpa harus bersusah payah belajar dan hanya bermodal nyontek aja. Akhirnya Tono memutuskan untuk menyontek saja di ulangan berikutnya. Tetapi sewaktu ia berniat menyontek, saat itulah Tono melihat Pak Guru menyuruh Dion meninggalkan kelas karena ketahuan menyontek.
Kawan, kadang-kadang kita merasa bahwa Allah itu tidak adil. Kita sudah belajar mati-matian tetapi hasilnya kurang memuaskan, sementara kita melihat teman kita yang lain bisa berhasil dengan mudah karena kecurangan yang dilakukannya. Kita harus ingat, bahwa segala sesuatu yang dilakukan dengan kecurangan, tak akan pernah menghasilkan sesuatu yang baik. Ingat ketika Yakub berlaku curang terhadap Esau saat ia mengingini hak kesulungan Esau. Pada akhirnya Yakub harus menuai hasil kecurangan yang ia lakukan itu, ia harus melarikan diri dari keluarga, sanak serta saudara-saudaranya, dan ia harus berdiam di negeri yang asing. Demikian pula dengan kita. Kalo kita mulai melakukan praktek curangisme dalam segala hal di hidup kita, entah itu saat kita ulangan, saat kita diberi kepercayaan menjadi bendahara kelas, ataupun dalam berbagai hal yang lainnya, siap-siap aja kalo tak lama kemudian kita didepak dan menerima buah hasil kecurangan kita itu.

Allah menginginkan agar kita hidup dalam kejujuran dan ketulusan, karena di mata Allah, setiap pengkhianatan dan kecurangan tidak berkenan bagi-Nya, dan hal itu tentu saja dapat merusak kepercayaan yang Allah berikan kepada kita. Bukan tidak mungkin karena kecurangan yang kita lakukan, kemudian Allah mencabut berkat dan talenta yang Dia berikan buat kita. Mulai hari ini, ayo kita belajar untuk nggak berbuat curang dalam segala hal, supaya kita nggak kehilangan berkat dan talenta dari Tuhan. Nggak perlu iri dengan orang lain yang bisa sukses karena kecurangan yang dilakukannya. Tetaplah hidup jujur seturut dengan Firman Allah, karena Ia telah menjanjikan berkat tersendiri bagi orang-orang yang setia dan menjaga tingkah laku yang jujur dihadapan Allah.(ika)

(Telah dimuat di Renungan Harian Rajawali)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar