Sinta, Eva, dan Amelia. Tiga sekawan ini awalnya
bersahabat karib. Kemana-mana selalu bertiga. Di mana ada Sinta, selalu ada Eva
dan Amelia. Begitu pula sebaliknya. Namun entah mengapa, sebulan belakangan ini
Sinta tampak menyendiri. Tidak ada Eva dan Amelia yang menyertainya. Selidik
punya selidik, semuanya berawal dari cowok bernama Edo .
Sinta pacaran dengan Edo . Tapi Sinta tidak
tahu kalau Eva juga menaruh hati pada Edo .
Gara-gara Sinta jadian dengan Edo , Eva pun
marah dan memusuhi Sinta. Amelia pun ikut-ikutan marah dan memusuhinya, karena
Sinta dianggap tidak solider dengan sahabatnya.
Sinta sendiri pun akhirnya jadi sedih dan serba salah.
Satu sisi dia sangat menyayangi Edo . Sisi
lain, dia juga tak mau kehilangan sohib-sohibnya. Sinta merasa semuanya jadi
tak adil. Sementara itu Eva sendiri mulai menimbang-nimbang. Sebenarnya ia
sendiri sadar, sudah berlaku tak adil pada Sinta. Bagaimanapun juga, ini bukan
salah Sinta kalau akhirnya dia pacaran dengan Edo .
Toh, Sinta juga tidak tahu kalau sebenarnya Eva juga jatuh cinta pada Edo .
Bersikap Adil : Sulit nggak, sih?
Kalau boleh jujur, sebenarnya memang sulit untuk dapat
benar-benar bersikap adil. Terkadang emosi serta perasaaan kita lebih jalan
duluan ketimbang logika dan akal sehat. Seperti misalnya ketika sahabat kita
menjadi juara kelas, dan kita hanya duduk di posisi kedua. Seharusnya kita
tidak perlu kesal dan mencemburui kalau kita benar-benar tahu bahwa dia memang
berjuang keras dalam meraih prestasi dan memang lebih unggul dari kita. Tetapi
kita seringkali nggak fair dan lebih
menuruti perasaan cemburu dan kecewa.
Terkadang memang kita sulit menerima bahwa orang lain
memiliki hal-hal yang tidak kita miliki atau bahkan mempunyai lebih dari yang
kita punya. Mungkin karena itulah kita menjadi cemburu karena kita tidak
seperti mereka. Rasanya sulit memang untuk mengendalikan rasa cemburu itu.
Tapi, sadar nggak, sih, kalau kecemburuan itu kalau kita pelihara justru akan
membuat kita menjadi tidak bahagia dan menyusahkan orang lain juga?
Sobat muda, ingat, lho, Allah menciptakan kita semua
segambar dan serupa denganNya (Kejadian 1:26-27). It means, kita juga nggak punya hak buat negative thinking juga memperlakukan orang lain dengan buruk, hanya
karena mereka nggak sama atau bahkan lebih daripada kita dalam hal apapun juga.
Mau mereka lebih kaya, lebih pintar, lebih kreatif, lebih beruntung, atau lebih
apapun juga, nggak semestinya juga kita ngiri. Toh, Allah pun juga sudah
mengaruniakan kelebihan-kelebihan lain pada diri kita, yang nggak mereka
miliki. Nggak adil, kan ,
kalau kita nggak suka si A, hanya gara-gara suaranya lebih merdu dari kita,
terus kita mengajak teman-teman untuk ikutan memusuhi si A? So, apa gunanya kita cemburu dan membuat diri jadi tidak bahagia,
sehingga mengantar kita untuk berlaku tidak adil pada orang lain?
Treat Others Like Yourself
Lalu bagaimana jika yang terjadi sebaliknya?
Kadangkala, ketika diminta berlaku adil, selalu susah untuk melakukannya. Tapi
giliran kita diperlakukan nggak adil, rasa jengkel, sebal dan emosinya setengah
mati. Padahal kalau dipikir-pikir, seringkali kita baru bisa berlaku adil pada
orang lain, ketika kita juga pernah diperlakukan tidak adil oleh orang lain.
Guys, sebetulnya nggak terlalu susah, kok, untuk belajar
bersikap adil. Asal kita mau, tentu saja pasti bisa. Apalagi Allah sudah
mengingatkan, “Hai manusia, telah diberitahukan kepadamu apa yang baik. Dan
apakah yang dituntut TUHAN dari padamu: selain berlaku adil, mencintai
kesetiaan, dan hidup dengan rendah hati di hadapan Allahmu?” (Mikha 6:8).
Nah, mulai sekarang, ayo belajar bersikap adil.
Bagaimana memulainya? Dengan belajar mendengarkan hati nurani kita, dan bukan
memperturutkan keinginan hati kita. Belajar adil juga bisa kita lakukan mulai
dari hal yang sederhana. Belajar memperlakukan orang lain, seperti kita ingin
diperlakukan oleh orang lain. Belajar bersikap adil pada orang lain, kalau kita
juga ingin diperlakukan dengan adil oleh orang lain. Ingat yang dikatakan Firman Tuhan, “Dan sebagaimana
kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah juga demikian kepada
mereka.” (Lukas 6:31). Selamat bersikap adil… (ika) (telah diterbitkan di Majalah KASUT GKI Pondok Indah Jakarta, Edisi April 2012)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar