Rabu, 31 Juli 2002

MY BEST FRIEND

Bacaan : I Samuel 20:1-17
“Seorang sahabat menaruh kasih setiap waktu, dan menjadi seorang saudara dalam kesukaran..”
(Amsal 17:17)


Hidup sendiri, nggak punya sahabat…waduh…betapa menyakitkannya. Alangkah senangnya punya sahabat yang bisa ngertiin kita en selalu ada di sisi kita setiap saat kita memerlukannya. Tapi gimana ya kalo ternyata sahabat kita itu ternyata malah menyesatkan kita? Kayak Febby yang udah sekian tahun lamanya sohiban ama si Verra. Waktu Febby putus cinta, Verra menawarinya narkoba yang dibilang dapat menghilangkan segala sakit hatinya. Lama-lama Febby jadi ketagihan narkoba, sampai-sampai ia berani ngebohongin ortunya dan ngabisin semua uang jajan dan uang sekolahnya demi narkoba. Bahkan karena bujukan Verra juga, Febby jadi berani mencuri uang ortunya buat beli narkoba. Belakangan waktu Febby makin banyak masalah dan diusir ortunya, Verra justru meninggalkannya sendiri tanpa mau menolongnya.
Rekan muda, banyak diantara kita yang kadang-kadang dalam hubungan persahabatannya, ternyata justru nggak saling membangun. Seperti persahabatan Febby dan Verra, ternyata Verra hanya memberi pengaruh buruk pada Febby, bahkan cenderung memoroti dan menyeret Febby ke dalam dosa, dan bukannya menolong Febby mengatasi kesulitannya. Berbeda dengan persahabatan Daud dan Yonatan. Hubungan persahabatan keduanya justru saling membangun. Mereka nggak cuman saling mengasihi satu dengan yang lain. Mereka  juga saling melayani satu sama lain, dan juga saling menginginkan yang terbaik buat sahabatnya. Nggak cuman saat senang doang mereka berdua saling berbagi. Tapi saat susah pun, mereka juga mau saling menolong, seperti saat Daud dikejar-kejar ama bokapnya Yonatan. Bukannya ngebantuin bokapnya nangkep Daud, tapi justru Yonatan bantuin Daud untuk lolos dari usaha pembunuhan yang dilakukan sang bokap. Demikian juga dengan kita. Kalo kita menjalin suatu hubungan persahabatan, semestinya kita dapat bersahabat seperti Daud dan Yonatan yang nggak cuman sekedar bersahabat aja, tetapi mereka juga berkomitmen dengan penuh tanggung jawab dengan persahabatan mereka, saling membangun supaya lewat persahabatan mereka itu, kehidupan mereka kian berkualitas di hadapan Allah. Lalu, gimana dengan persahabatan kita dengan sahabat kita selama ini? Mari kita belajar menjalin suatu persahabatan yang benar, seperti halnya Daud dan Yonatan, supaya hidup kita pun juga makin dibangun dalam Tuhan lewat persahabatan tersebut.(esi)


(Telah dimuat di Renungan Harian Rajawali)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar