MY BEST FRIEND
Bacaan : I Samuel
20:1-17
“Seorang
sahabat menaruh kasih setiap waktu, dan menjadi seorang saudara dalam
kesukaran..”
(Amsal
17:17)
Hidup sendiri, nggak punya
sahabat…waduh…betapa menyakitkannya. Alangkah senangnya punya sahabat yang bisa
ngertiin kita en selalu ada di sisi kita setiap saat kita memerlukannya. Tapi
gimana ya kalo ternyata sahabat kita itu ternyata malah menyesatkan kita? Kayak
Febby yang udah sekian tahun lamanya sohiban ama si Verra. Waktu Febby putus
cinta, Verra menawarinya narkoba yang dibilang dapat menghilangkan segala sakit
hatinya. Lama-lama Febby jadi ketagihan narkoba, sampai-sampai ia berani
ngebohongin ortunya dan ngabisin semua uang jajan dan uang sekolahnya demi
narkoba. Bahkan karena bujukan Verra juga, Febby jadi berani mencuri uang
ortunya buat beli narkoba. Belakangan waktu Febby makin banyak masalah dan
diusir ortunya, Verra justru meninggalkannya sendiri tanpa mau menolongnya.
Rekan muda, banyak diantara kita yang
kadang-kadang dalam hubungan persahabatannya, ternyata justru nggak saling
membangun. Seperti persahabatan Febby dan Verra, ternyata Verra hanya memberi
pengaruh buruk pada Febby, bahkan cenderung memoroti dan menyeret Febby ke
dalam dosa, dan bukannya menolong Febby mengatasi kesulitannya. Berbeda dengan
persahabatan Daud dan Yonatan. Hubungan persahabatan keduanya justru saling membangun.
Mereka nggak cuman saling mengasihi satu dengan yang lain. Mereka juga saling melayani satu sama lain, dan juga
saling menginginkan yang terbaik buat sahabatnya. Nggak cuman saat senang doang
mereka berdua saling berbagi. Tapi saat susah pun, mereka juga mau saling
menolong, seperti saat Daud dikejar-kejar ama bokapnya Yonatan. Bukannya
ngebantuin bokapnya nangkep Daud, tapi justru Yonatan bantuin Daud untuk lolos
dari usaha pembunuhan yang dilakukan sang bokap. Demikian juga dengan kita.
Kalo kita menjalin suatu hubungan persahabatan, semestinya kita dapat
bersahabat seperti Daud dan Yonatan yang nggak cuman sekedar bersahabat aja,
tetapi mereka juga berkomitmen dengan penuh tanggung jawab dengan persahabatan
mereka, saling membangun supaya lewat persahabatan mereka itu, kehidupan mereka
kian berkualitas di hadapan Allah. Lalu, gimana dengan persahabatan kita dengan
sahabat kita selama ini? Mari kita belajar menjalin suatu persahabatan yang
benar, seperti halnya Daud dan Yonatan, supaya hidup kita pun juga makin
dibangun dalam Tuhan lewat persahabatan tersebut.(esi)
(Telah dimuat di Renungan Harian Rajawali)
Komentar
Posting Komentar