SATU YANG TAK BISA LEPAS
Bacaan : Markus 16:1-20
“…Dan
ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman."
(Matius
28:20)
Apa yang terjadi kalo tiba-tiba kehilangan
orang yang kita cintai, tempat kita bergantung selama ini? Wah…pasti kita akan
merasa susah, sedih, nelangsa…pokoknya macem-macem en campur aduk deh rasanya.
Begitu juga yang dialami oleh murid-murid Tuhan Yesus sewaktu Ia mati dan
kemudian bangkit untuk kembali lagi ke rumah Bapa di Sorga. Mereka semua larut
dalam kesedihan yang amat mendalam. Sama seperti kita kalo lagi patah hati
gara-gara ditinggal kekasih, demikian juga dengan murid-muridNya yang juga
patah hati ditinggalkan kekasih sejati mereka, yaitu Tuhan Yesus. Sewaktu Yesus
di salib, mati dan dikuburkan, banyak murid-muridNya yang melarikan diri dan
mengurung diri. Mereka semua bersedih hati dan sangat terpukul. Apalagi sewaktu
Tuhan Yesus naik ke sorga. Makin sedihlah murid-muridNya karena gak ada lagi
Guru yang selama ini membimbing mereka.
Tetapi ada satu hal yang gak boleh kita
lupain. Apapun yang terjadi, Yesus sebenarnya nggak bakal pernah ninggalin
murid-muridNya. Ia pun juga nggak bakal pernah meninggalkan kita sedetikpun.
Meskipun Ia sudah kembali ke dalam tahta Kerajaan Sorga, tetapi Ia sudah
berjanji untuk tidak akan meninggalkan kita. Ia juga berjanji akan senantiasa
menyertai murid-muridNya dan juga menyertai kita semua, sampai tiba saatNya nanti Ia akan kembali ke dunia
untuk yang kedua kalinya.
Kita harus selalu ingat bahwa kita nggak
bakal bisa lepas dari Yesus. Dengan senantiasa mengingat janjiNya, kita akan
dapat menjalani hidup ini dengan mantap, karena Ia akan selalu beserta dengan
kita. So, nggak usah terlalu sedih atau takut, apalagi merasa kecewa ataupun
merasa kuatir kalau kita ditinggalkan oleh orang yang kita kasihi. Ingat! Kita
punya sobat setia yang nggak bakal meninggalkan kita dan akan selalu bersama
dengan kita. Dialah Tuhan Yesus Kristus. Kalay kita senantiasa di dalam Dia dan
nggak pernah sedetikpun melepaskan Dia dalam hidup kita, nggak bakalan deh kita
merasakan kesedihan yang berkepanjangan, karena kita punya sobat en penghibur
yang sejati.(esi)
(Telah dimuat di Renungan Harian Rajawali)
Komentar
Posting Komentar