Bacaan : 1 Tesalonika
5:16-18
Mengucap
syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang
dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi
kamu.
(1 Tesalonika
5:18)
Hari itu di
sebuah ruang gereja, seorang gadis menangis tersedu-sedu di pangkuan ibu
gembala-nya. “Mengapa Tuhan begitu tidak adil? Mengapa aku dilahirkan bertubuh
gendut, pendek, hitam legam, penuh jerawat? Mengapa aku tidak dilahirkan
seperti Irma yang tinggi dan langsing, atau seperti Susan yang cantik dan
berkulit putih? Mengapa tidak ada seorang cowok pun yang mau mendekatiku?
Mengapa?” Sang ibu gembala membiarkan gadis itu melampiaskan seluruh tangisnya.
Setelah ia mulai tenang, ibu gembala itu pun membawanya ke belakang gereja.
“Perkenalkan.
Ini Amanda. Dia puteri ibu satu-satunya. Yang itu suaminya, Max. Mereka baru
saja menikah. Mereka baru datang dari pelayanan pekabaran Injil di Afrika,”
cerita ibu gembala seraya memperkenalkan puteri dan menantunya pada gadis itu.
Lamat-lamat gadis itu memperhatikan Amanda. Amanda bukanlah perempuan yang
terlahir sempurna. Ia menderita kebutaan sejak lahir. Saat berusia 7 tahun ia
menjadi korban tabrak lari yang membuat kedua kakinya harus diamputasi.
Menjelang remaja, tiba-tiba saja Amanda terserang penyakit tulang yang membuat
tulang punggungnya bengkok. Namun jelas terlihat di mata gadis itu. Amanda
bukanlah sosok yang rendah diri. Ia selalu tersenyum dan tak pernah menyesali
kondisi fisik yang dimilikinya. Dari wajahnya memancarkan kecantikan hati tiada
tara. Tak heran jika Max yang yang secara fisik sempurna dan terhitung tampan,
begitu mencintai, mengagumi, dan menghargai isterinya. Gadis itu pun menjadi
malu hati. Kini dia mengerti dan sadar, betapa selama ini dirinya tak pernah
mensyukuri kesempurnaan fisik yang dimilikinya.
Sobat muda,
mungkin banyak di antara kita yang bersikap sama seperti gadis di atas. Nggak
puas dengan bentuk badan, mulai deh diet mati-matian sampai kurang gizi. Nggak
puas sama bentuk wajah mulai mempermaknya di sana sini. Syukur-syukur
dikaruniai kekayaan, bukannya dipakai untuk hal yang lebih bermanfaat, malahan
dipakai untuk operasi plastik. Kalau nggak punya duit, ya terpaksa mulai pakai
make up tebal di sana-sini.
Guys, Allah menciptakan kita sedemikian
uniknya. So, that’s why kita tuh beda satu sama lain. Meskipun mungkin
kondisi fisik kita nggak sebaik or sesempurna orang lain, semuanya itu
mustinya nggak jadi alasan buat kita jadi minder, karena kita sangat berharga
di mata Allah (Yesaya 43:4). Sebaliknya, kita kudu mengucap syukur atas apa
yang Tuhan beri. Maybe kita nggak punya fisik oke, but kita punya inner
beauty yang top banget or punya kelebihan lain yang bisa
dibanggakan. Jangan lagi ngerasa minder hanya karena ngerasa nggak cakep, tapi
ingatlah segala kebaikan dan kemurahan Allah di dalam hidup kita, dan itulah
yang seharusnya kita syukuri. (esi)
(Telah dimuat di Renungan Harian Rajawali)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar