Minggu, 30 Juni 2002

BELAJAR MENGERTI

Bacaan : Pengkhotbah 3:1-15
“Sebab itu janganlah kamu bodoh, tetapi usahakanlah supaya kamu mengerti kehendak Tuhan.”
(Efesus 5:17)


“Aduh…’gimana sih mama ini. Tasya khan sudah bilang kalau baju pestanya harus jadi hari ini, ya harus jadi sekarang dong,” keluh Tasya yang marah-marah, gara-gara mamanya belum selesai menjahit baju pesta yang akan dikenakannya di pesta ulang tahun sahabatnya. Sobat muda, seringkali kita juga suka bertindak seperti Tasya. Nggak cuma sekedar berdoa minta ini dan itu pada Tuhan, tetapi kita juga suka memaksa supaya Tuhan mengabulkan doa yang kita naikkan, sesuai dengan keinginan kita dan waktu yang kita tentukan. Bahkan kita juga kerap mogok, ogah berdoa lagi, males dateng ke gereja atau ke persekutuan, kalau ternyata Allah nggak menjawab doa kita, atau mungkin Ia menjawab doa kita, tetapi jawaban doanya ternyata nggak sesuai dengan apa yang kita mau. 
Kita kerap kali lupa bahwa Allah lebih tahu kebutuhan kita. Bahwa Ia adalah Allah Yang Maha Kuasa dan Yang Maha Tahu, yang memiliki waktu-Nya tersendiri, kapan saat yang tepat bagi Dia untuk mengabulkan doa kita. Namun kenyataannya kita suka seenaknya sendiri. Mentang-mentang ia adalah Allah kita dan kita ini adalah anak Allah, kita lantas suka merasa bisa minta apa saja sesuka hati kita dan bertindak semau-mau kita. O…o…nggak bisa begitu dong. Kita harus ingat bahwa Bapa kita di sorga punya otoritas-Nya sendiri, yang nggak bakal bisa diganggu gugat oleh siapapun, termasuk oleh kita. Tuhan Yesus saja yang Anak Allah, waktu minta seandainya BapaNya ngijinin, Ia pengen supaya cawan yang harus Ia minum bisa lalu dari padaNya (Matius 26:39), nggak memaksa BapaNya untuk mengabulkan doaNya. Yesus sadar bahwa BapaNya yang di sorga punya otoritas tersendiri, dan Ia harus tunduk pada kehendak BapaNya.
Hari ini, marilah kita belajar untuk mengerti dan memahami apa yang menjadi kehendak Allah di dalam hidup kita. Jangan cuma bisanya menuntut dan merongrong Allah dengan segala keinginan kita. Mulailah untuk menyadari bahwa Allah ingin kita dapat belajar untuk bersabar dan tidak semaunya sendiri, karena Ia kepengen kita cuman bisa  minta doang sama Bapa, tetapi juga kita juga bisa memberi diri kita seutuhnya untuk Allah Bapa kita di sorga, agar kita bisa dipakai dan dibentuk seturut dengan kehendakNya.(esi)

(Telah dimuat di Renungan Harian Rajawali)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar