BELAJAR MENGERTI
Bacaan : Pengkhotbah
3:1-15
“Sebab
itu janganlah kamu bodoh, tetapi usahakanlah supaya kamu mengerti kehendak
Tuhan.”
(Efesus
5:17)
“Aduh…’gimana sih mama ini. Tasya khan
sudah bilang kalau baju pestanya harus jadi hari ini, ya harus jadi sekarang
dong,” keluh Tasya yang marah-marah, gara-gara mamanya belum selesai menjahit
baju pesta yang akan dikenakannya di pesta ulang tahun sahabatnya. Sobat muda,
seringkali kita juga suka bertindak seperti Tasya. Nggak cuma sekedar berdoa
minta ini dan itu pada Tuhan, tetapi kita juga suka memaksa supaya Tuhan
mengabulkan doa yang kita naikkan, sesuai dengan keinginan kita dan waktu yang
kita tentukan. Bahkan kita juga kerap mogok, ogah berdoa lagi, males dateng ke
gereja atau ke persekutuan, kalau ternyata Allah nggak menjawab doa kita, atau
mungkin Ia menjawab doa kita, tetapi jawaban doanya ternyata nggak sesuai
dengan apa yang kita mau.
Kita kerap kali lupa bahwa Allah lebih tahu
kebutuhan kita. Bahwa Ia adalah Allah Yang Maha Kuasa dan Yang Maha Tahu, yang
memiliki waktu-Nya tersendiri, kapan saat yang tepat bagi Dia untuk mengabulkan
doa kita. Namun kenyataannya kita suka seenaknya sendiri. Mentang-mentang ia
adalah Allah kita dan kita ini adalah anak Allah, kita lantas suka merasa bisa
minta apa saja sesuka hati kita dan bertindak semau-mau kita. O…o…nggak bisa
begitu dong. Kita harus ingat bahwa Bapa kita di sorga punya otoritas-Nya
sendiri, yang nggak bakal bisa diganggu gugat oleh siapapun, termasuk oleh
kita. Tuhan Yesus saja yang Anak Allah, waktu minta seandainya BapaNya
ngijinin, Ia pengen supaya cawan yang harus Ia minum bisa lalu dari padaNya
(Matius 26:39), nggak memaksa BapaNya untuk mengabulkan doaNya. Yesus sadar
bahwa BapaNya yang di sorga punya otoritas tersendiri, dan Ia harus tunduk pada
kehendak BapaNya.
Hari ini, marilah kita belajar untuk
mengerti dan memahami apa yang menjadi kehendak Allah di dalam hidup kita.
Jangan cuma bisanya menuntut dan merongrong Allah dengan segala keinginan kita.
Mulailah untuk menyadari bahwa Allah ingin kita dapat belajar untuk bersabar
dan tidak semaunya sendiri, karena Ia kepengen kita cuman bisa minta doang sama Bapa, tetapi juga kita juga
bisa memberi diri kita seutuhnya untuk Allah Bapa kita di sorga, agar kita bisa
dipakai dan dibentuk seturut dengan kehendakNya.(esi)
(Telah dimuat di Renungan Harian Rajawali)
Komentar
Posting Komentar