Senin, 31 Desember 2007

Menghadapi Pengkhianatan (Part 1) : JANGAN MENYALAHKAN



“Saudara-saudara, janganlah kamu bersungut-sungut dan saling mempersalahkan, 
supaya kamu jangan dihukum...” (Yakobus 5:9)

Bacaan : Keluaran 16:1-12


Menghadapi kenyataan bahwa kita telah dikhianati oleh orang yang kita sayangi ataupun orang yang sangat kita percayai memang bukanlah hal yang mudah. Kecewa? Sudah pasti. Tentu saja kita akan sangat kecewa dan marah sekali. Reaksi berikutnya adalah mulai menyalahkan. Entah itu menyalahkan diri sendiri maupun menyalahkan orang lain. Namun yang paling sering kita lakukan adalah menyalahkan orang lain.
Inilah yang kerap kali kita lakukan. Saat pengkhianatan itu terjadi, kita cenderung menyalahkan orang-orang yang dianggap punya andil dalam tragedi pengkhianatan tersebut. Sementara itu di sisi lain kita justru lupa bahwa bukan tidak mungkin pengkhianatan itu terjadi karena kesalahan kita sendiri. Entah itu karena ucapan ataupun tingkah laku kita yang membuat orang lain mengkhianati kita.
Saudara, menyalahkan orang lain atas pengkhianatan yang terjadi justru tidak akan pernah menyelesaikan persoalan. Yang ada hanyalah kita tidak akan pernah menyadari kesalahan kita dan semakin lama bara dendam justru akan menumpuk di hati.
Lalu apa yang harus kita lakukan? Introspeksi diri. Yah! Dengan introspeksi diri, kita akan sadar bahwa pengkhianatan itu bisa terjadi bukan hanya karena faktor si pengkhianat itu semata, tetapi kita pun bisa jadi juga turut andil di dalamnya. Terkadang ketika sikap, tutur kata, ataupun tingkah laku kita yang tidak baik, membuat orang lain sakit hati sehingga mereka menjadi dendam dan kemudian mengkhianati kita.
Sebab itu, jangan pernah buru-buru berusaha menyalahkan orang lain apalagi mengkambing hitamkan orang lain sebagai biang terjadinya sebuah pengkhianatan. Periksa diri kita sendiri. Ingatlah! Tidak ada satu manusia pun yang tidak pernah melakukan kesalahan. Dengan introspeksi diri dan tidak buru-buru menyalahkan orang lain, kita pasti akan lebih mudah untuk mencerna masalah dan bagaimana cara menyelesaikannya dengan baik dan tepat. (ika)


Introspeksi diri adalah langkah awal untuk meredakan rasa sakit akibat pengkhianatan.



(Telah dimuat di Renungan Harian Imamat Rajani Edisi Desember 2007)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar