Senin, 31 Desember 2007

SETIA ITU INDAH

Bacaan : 2 Timotius 2:8-13
“Sebab TUHAN itu ba­ik, kasih setia-Nya un­tuk selama-lamanya, 

dan kesetiaan-Nya tetap turun-temurun.”(Mazmur 100:5) 



Mona dan Eli adalah dua sahabat karib yang tak ter­pisahkan. Meski Eli menderita cacat kaki se­hing­ga harus dibantu kursi roda, semuanya itu tak menghalangi persahabatannya dengan Mona. Ham­pir setiap hari mereka menghabiskan waktu ber­sama. Bergantian mereka datang dan saling meng­un­jungi rumah masing-masing. 

Suatu hari Mona berjanji untuk berkunjung ke ru­mah Eli. Lama ditunggu-tunggu, tapi Mona tak datang juga. Eli mulai merasakan ada sesuatu yang tak beres. Ia tahu persis, Mona bukanlah orang yang su­­ka terlam­bat, apalagi sampai ingkar janji. Segera ia me­mang­gil tak­si dan pergi ke rumah Mona. Se­­sam­painya di sana, ia melihat Mona tergeletak di ta­­man be­la­kang. Rupanya kaki Mona terkilir saat ia hendak mengambil bunga yang akan diberikannya pada Eli.
Seringkali hubungan kita dengan Allah tak sesetia persahabatan Eli dan Mona. Kerap kali yang setia ha­nya satu pihak, yaitu Allah semata, sementara kita lebih banyak tidak setianya. Belajar dari persahabatan Mona dan Eli, hari ini, marilah kita mulai belajar setia dengan Allah, sebagaimana Ia selalu setia pada kita.

Warning!
Barangkali, saat ini mungkin kita termasuk penganut paham ‘selingkuh itu indah’, sehingga kita kerap kali mengkhianati kesetiaan Allah dengan menggadaikan iman demi harta, jabatan, bahkan juga pasangan hidup. Ingatlah bahwa ‘perselingkuhan’ itu justru akan membawa kita  kepada jurang maut. Sebab itu, janganlah menggadaikan kesetiaan Allah, karena ia selalu setia kepada kita. (ika)

 (Telah dimuat di Renungan Harian Daily Warning!)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar